Quantcast
Channel: Bisnis Archives - SWA.co.id
Viewing all 10659 articles
Browse latest View live

Memimpin dengan Bertanya

$
0
0

The leader of the past was a person who knew how to tell.

The leader of the future will be a person who knows how to ask”.

(Peter Drucker, 1993)

Siapa yang tidak kenal Peter Drucker? Almarhum adalah penulis, professor, dan konsultan manajemen kenamaan dunia. Pria yang pernah dinobatkan oleh BusinessWeek sebagai “Bapak Manajemen Modern” ini melalui ratusan tulisan ilmiah dan artikelnya pernah memprediksi perubahan besar yang terjadi di abad 20, seperti privatisasi dan desentralisasi, kebangkitan Jepang sebagai kekuatan ekonomi dunia, semakin pentingnya peran marketing dan inovasi, meningkatnya kebutuhan masyarakat akan informasi untuk kepentingan pembelajaran, dan bertumbuhnya knowledge worker.

Selain itu, satu lagi kejeniusan Drucker dalam memprediksi masa depan ditunjukkan melalui ucapannya sebagaimana dikutip di awal tulisan ini, “The leader of the past was a person who knew how to tell. The leader of the future will be a person who knows how to ask”. Kurang lebih artinya “Pemimpin masa lalu adalah seseorang yang tahu bagaimana memberitahu. Pemimpin masa depan adalah seseorang yang tahu bagaimana cara bertanya.” Apa maksud Drucker?

 

Menurut Drucker, pemimpin/manajer pada masa lalu diangkat menjadi pemimpin karena memiliki kemampuan teknis yang bagus. Pemimpin adalah orang yang paling hebat secara teknis dibandingkan para karyawan lainnya. Oleh karena itu, dia adalah orang yang memiliki kemampuan lebih untuk memberitahu kepada bawahannya apa yang harus mereka lakukan.

 

Akan tetapi, sekarang ini dan sepertinya akan tetap menjadi kecenderungan pada masa depan, perubahan terjadi sedemikian cepatnya. Perubahan bisa terjadi dalam hitungan menit dan bahkan detik. Karena itu, jika pemimpin tetap berfokus pada pengetahuan yang dimilikinya sebagai basis untuk memberitahu maka saran yang dia berikan mungkin tidak relevan dengan kondisi kekinian yang dihadapi oleh bawahan di lapangan. Pengetahuan pemimpin mungkin sudah kadaluarsa atau belum tentu sesuai dengan kematangan bawahan dalam melakukan eksekusi.

 

Jikapun tidak kadaluarsa dan sesuai dengan kematangan bawahan untuk eksekusi, maka pendekatan yang berfokus pada “memberitahu” masih akan menimbulkan dampak negatif lain, yakni pemimpin kehilangan banyak waktu dalam memberitahu bawahan langkah yang harus mereka ambil satu persatu.

 

Pemimpin yang berfokus untuk memberitahu, akan kehilangan peluang untuk memikirkan isu-isu yang lebih strategis karena terjebak dengan permasalahan operasional yang seharusnya bisa dilimpahkan kepada bawahan untuk dipecahkan.

 

Oleh sebab itu, pemimpin pada masa sekarang seharusnya mulai mengubah paradigma dari “permimpin yang memberitahu” menjadi “pemimpin yang meng-empower bawahan” untuk mencari alternatif solusi terbaik dalam menghadapi masalah.

 

Perubahan paradigma ini akan memunculkan tuntutan baru kepada pemimpin untuk bergeser dari penggunaan skill konvensional yang banyak digunakan selama ini, yakni memberitahu (tell) menjadi mengajukan pertanyaan (ask).

 

Pemimpin yang efektif di masa datang adalah pemimpin yang selalu dengan konsisten mengajukan pertanyaan, demikian kurang lebih apa yang ingin disampaikan oleh Drucker. Kemampuan untuk bertanya akan menjadi sebuah ukuran keberhasilan pemimpin dalam memberdayakan bawahan dan mencapai target-target bisnis yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.

 

Melalui pertanyaan, pemimpin akan dapat:

 

  1. Membantu dirinya sendiri dan bawahan untuk memahami permasalahan sesungguhnya yang terjadi di lapangan (Contoh pertanyaan yang bisa diajukan pemimpin: Apa yang sesungguhnya terjadi? Apa contohnya? Apa hambatan terbesar yang Anda dihadapi? Apa penyebabnya? Apa yang pernah Anda coba? Apa yang pernah berhasil? Apa yang gagal?)

 

  1. Memancing bawahan untuk memunculkan ide-ide baru (Contoh pertanyaan: Apa ide Anda? Apa alternatif solusi lainnya? Apa kelebihan alternatif X dibandingkan dengan Y? Apa kekurangannya? Apa yang terbaik untuk dipilih? Apa yang termudah untuk diimplementasikan? Apa yang tercepat untuk segera diwujudkan?)

 

  1. Membangun komitmen bawahan untuk mengimplementasikan solusi terbaik (Contoh pertanyaan: Kapan solusi ini akan mulai diimplementasikan? Seberapa tinggi komitmen Anda untuk mewujudkan ini? Apa persoalan potensial yang mungkin akan Anda hadapi? Apa penyebabnya? Apa tindakan preventif Anda? Apa rencana kontingensinya? Apa dukungan yang Anda butuhkan dari saya? Apa ukuran keberhasilan Anda? Kapan sebaiknya kita bertemu untuk melakukan lanjutan review bersama?)

 

 

Memang, agar menjadi pemimpin yang mampu bertanya mengharuskan seseorang menurunkan ego untuk segera memberitahu. Banyak pemimpin yang masih sering terjebak untuk memberitahu karena merasa dirinya yang paling tahu atau tidak sabar ingin langsung melompat pada solusi.

 

Namun dalam jangka panjang, pemimpin tipe ini akan kehabisan energi karena kelelahan untuk memberitahu semua. Pemimpin ini juga akan kehilangan letigimasi di mata bawahan karena memberi saran yang mungkin tidak relevan dengan kondisi kekinian dan kematangan bawahan dalam mengeksekusi. Disamping itu, pemimpin juga akan kehilangan kesempatan untuk membangun potensi dan inisiatif bawahan karena terbiasa didikte.

 

Oleh karena itu, berlatihlah untuk bertanya mulai dari sekarang. Pandanglah bawahan sebagai partner yang memiliki potensi untuk memperkaya Anda dengan informasi dan memberikan Anda ide-ide baru dan alternatif solusi yang mungkin tidak terpikirkan selama ini.

Jadi, sudah siapkah Anda menjadi pemimpin yang bertanya?

Oleh: Wendra – Konsultan dan Pengajar di PPM Manajemen

The post Memimpin dengan Bertanya appeared first on Majalah SWA Online.


Strategi Michael Menyelamatkan Bisnis Resto

$
0
0

Bila usaha Anda stagnan di satu titik, cepat-cepatlah putar haluan. Strategi itu sudah dijalankan oleh Michael Chen, sehingga berhasil menyelamatkan bisnis restonya. Pengalaman ini bermula saat Michael membuka bisnis resto Our’s Brew Resto & Lounge dengan menu masakan lokal, ternyata selama beberapa bulan beroperasi, hasil yang dicapai tidak sesuai dengan yang diinginkan.

Michael Chen dan Istri, Our's Brew Resto & Lounge

Michael Chen dan Istri, Our’s Brew Resto & Lounge

Tanpa menunggu terlalu lama, Michael dengan sigap mengambil langkah strategis. Jurusnya adalah menggaet koki handal bertaraf Internasional. Lalu, diaa mengajak Bobbie Teo, seorang chef berpengalaman dari negeri jiran untuk membantunya menjalankan bisnis resto itu. Dengan mitra kerja nya Michael mengembangkan konsep baru di usaha kulinernya.

“Saya datang ke sini dengan satu misi untuk mengubah menu dan citra yang ada di Our’s Brew yang sebelumnya dan meyakinkan pecinta kuliner atas menu menu pilihan kami dengan fair price,” ujar Bobbie Teo, General Manager Our’s Brew. Sang koki andalan ini dengan jam terbang yang tinggi, berkreasi membuat menu-menu yang Wow Factor. Bobbie ingin mendapatkan citra jika konsumen ingin merasakan makanan Internasional khususnya pork, maka resto Our’s Brew adalah tempatnya.

Ya, bersama Bobbie, Michael akhirnya menyula citra dari Our’s Brew dari restoran bercita rasa lokal menjadi menjadi restoran Internasional dengan speciality pork. Keberanian dan pilihan mengubah citra restoran tersebut dengan pertimbangan matang. Alasannya, lokasi resto Our’s Brew berada di kompleks Cemara Asri yangmayoritas masyarakat etnis China Tionghua dan ekspatriat.

Our’s Brew resto & lounge jugamempunyai spesialisasi lain dengan menyajikan banyak makanan impor dengan rasa yang berbeda dengan harga lokal. Sebagai contoh, resto ini menawarkan makanan sosis yang dibuat khusus hanya untuk Our’s Brew, menyatukan cita rasa Barat dan lokal seperti menu “Cataplana” dan berbagai makanan penutup yang unik dan lezat.

Jurus Michael mengubah strategi bisnis itu sungguh tepat. Buktinya, kini perkembangan resto Our’s Brew kian maju. Rahasia lain dari kesuksesan bisnis resto Michael terletak pada prinsip bisnisnya. Yaitu pada saat mulai berbisnis, hal pertama yang harus ditanamkan adalah kepercayaan, kedua adalah kerja keras, mengetahui kemampuan sendiri dan terakhir adalah monitoring.

Ke depan, sesuai dengan visi misi bisnisnya, Michael berencana untuk membuka resto lain di kota Medan, Jakarta hingga Bali. “Kemajuan bisnis kami juga tidak lepas dari dukungan finansial dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA),” dia menegaskan. Maklum, dengan BCA, semua proses yang berhubungan dengan bisnisnya di BCA berjalan lancar dan cepat. Apalagi teknologi seperti internet banking BCA sangat membantunya lebih leluasa bertransaksi, sehingga payroll semua karyawan melalui BCA. (***)

BCA Senantiasa di Sisi Anda

The post Strategi Michael Menyelamatkan Bisnis Resto appeared first on Majalah SWA Online.

Rebranding, SamWon Shop Diluncurkan ke Pasar

$
0
0

Rebranding, itulah gebrakan yang dilakukan SamWon Group memasuki tahun kelimanya. Tidak cukup dikenal sebagai penyedia hidangan kuliner ala Korea, bisnis besutan Albert Sentosa ini, kini mengambil langkah besar. SamWon Group kini ingin lebih dikenal sebagai penyedia produk yang identik dengan Korea. Langkah ini diwujudnyatakan dengan hadirnya SamWon Shop.

SamWon Shop adalah portal online SamWon Group yang menyediakan semua produk yang erat kaitannya dengan Korea. Online shop ini menyedia produk yang diimpor langsung dari negeri ginseng tersebut. Bukan hanya menyediakan makanan dan minuman, SamWon Shop untuk menjual produk fashion, beauty, dan accesories.

Albert Sentosa sedang mempraktikan cara memasak salah satu produknya yang dijual di SamWon Shop

“Untuk SamWon  Shop kami coba untuk memberikan sesuatu yang baru, karena sekarang banyak orang yang sudah membeli melalui online. Jadi, kami coba ini. Di sini, kami mencoba untuk beda dari yang lain. Kebetulan kami berkecimpung di bidang Korea, jadi kami menjual produk – produk yang segala sesuatunya (tentang) Korea. Baik itu, k-drink, atau minuman-minumam yang dari Korea, fashion, yang kami impor dari Korea, beauty, accesoris,” papar Nurmala Dewi, Marketing Communication SamWon Group.

Langkah ini diambil atas dasar respon positif yang diterima atas bisnis kuliner yang sudah berjalan. Untuk semakin identik dengan Korea, SamWon Group ingin menambah varian produk yang dijual dengan ekspansindi luar kuliner. Ini juga merupakan respon SamWon Group terhadap tingginya aktivitas perbelanjaan yang dilakukan secara online dan juga masih tingginya respon orang Indonesia terhadap hal-hal yang berbau Korea.

Sentuhan juga diberikan untuk bisnis kulinernya, yaitu SamWon House. Dengan menambah menu BBQ, yaitu 6 menu baru dan 3 menu baru platter, SamWon House ingin memfokuskan pada produk BBQ. Hal ini disebabkan tingginya penjualan menu BBQ di restoran hidangan Korea tersebut.

“Sekarang kami ada mnu baru di  BBQ nya. Kami ada 6 menu baru untuk BBQ dan 3 menu platter. Jadi, ada combine antara beberapa menu BBQ. Total menu kami sekarang 56 menu. Ke depannya kami kan lebih fokus ke BBQ, menu BBQ akan lebih diperbanyak. Karena memang kami sudah ganti tagline, sebelumnya kami Supreme Korean Cuisine Ultimate Dining Experience, sekarang tagline kami sudah baru, No. 1 Korean Barbeque. Kami ingin fokuskan di BBQ, karena sampai 80% penjualan tertinggi kami di BBQ,” tambah perempuan yang akrab dipanggil Mala ini.

Tidak berhenti sampai di situ, SamWon Group juga giat melebarkan bisnisnya melalui franchisee. Perusahaan hasil karya putra bangsa ini, menargetkan dapat menambah sebanyak 30 outlet di tahun 2015 dan sudah tercapai membuat 6 outlet baru. SamWon Group melirik Denpasar, Semarang, Ujung Pandang sebagai daerah yang potensial sebagai perluasan area barunya. Outlet yang akan berjalan dalam waktu dekat mengambil lokasi di Lampung dan Pantai Indah Kapuk.

“Tiap cabang kami memiliki konsep yang berbeda. Kami kan menggerakkam franchise dari 2013. Franchise kami itu ada restaurant dengan investasi Rp 2,5 miliar, sudah include semua, kecuali sewa tempat, untuk 5 tahun. Kami juga ada konsep food court, ada juga konsep seperti food court tetapi menu Samwon Express. Food court, Rp500juta untuk 3 tahun, untuk yang semi restoran Rp 1 miliar untuk 5 tahun, untuk jual k-drink nya saja, dalam bentuk booth Rp259 juta untuk 3 tahun,” tutupnya. (EVA)

The post Rebranding, SamWon Shop Diluncurkan ke Pasar appeared first on Majalah SWA Online.

Meningkatkan Jangkauan Bisnis dan Penjualan Produk Dengan Pemasaran Online

$
0
0

Apa yang terbayang di benak anda ketika mendengar kata-kata meningkatkan penjualan untuk bisnis? Iklan? Diskon? Atau Promosi?

Tidak salah memang. Tapi ini sudah tahun 2015, bukan lagi 2005. Teknik pemasaran seperti itu sudah terlalu biasa, tidak ada nilai tambah yang membuat bisnis atau produk anda menjadi lebih unggul.

Pengguna internet di Indonesia naik hingga 430% dalam 5 tahun. Melihat data ini, begitu banyak UKM bahkan bisnis raksasa yang mulai merambah internet sebagai tempat untuk menjangkau calon kustomer baru.

Efeknya, jual beli secara online di Indonesia pun meningkat dengan pesat. Di tahun 2013 lalu Menkominfo menyebutkan transaksi e-commerce di Indonesia mencapai angka Rp 130 triliun.

Dengan mengesampingkan angka pertumbuhan tadi, sebenarnya apa sih yang membuat pemasaran online begitu populer?

Pertama, karena kita bisa menjangkau lebih banyak orang tanpa mengenal batasan. Bayangkan, kalau anda punya bisnis di Surabaya maka dengan pemasaran tradisional maka jangkauan anda hanya sebatas di Surabaya dan kota/kabupaten di sekitarnya. Tetapi kalau anda memanfaatkan pemasaran online, anda bisa menjangkau orang-orang di tempat yang jauh seperti Jakarta, Kalimantan, Sulawesi, bahkan luar negeri!

Kedua, dengan pemasaran online anda bisa membangun barisan kustomer yang loyal. Salah satu bentuk pemasaran online yang paling efektif adalah content marketing atau pemasaran konten. Kita menyediakan konten yang bermanfaat bagi orang lain, dengan ini maka calon kustomer bisa mengenal anda. Tidak hanya itu, karena anda membantu mereka maka mereka akan jadi percaya dengan anda.

Jadi dengan pemasaran konten kita bisa menyelam sambil minum air. Maksudnya, sambil meningkatkan jangkauan bisnis anda juga bisa membangun reputasi. Akibatnya, penjualan produk atau layanan anda akan meningkat drastis.

Sekarang pertanyaan terbesarnya, bagaimana memulai pemasaran online?

1. Miliki website

Sepertinya tahap pertama ini sudah jelas, tapi pada kenyataannya banyak juga pelaku bisnis yang ingin berkecimpung ke dunia pemasaran online tanpa memiliki website.

Beberapa orang merasa cukup hanya memanfaatkan media jejaring sosial untuk menjual produknya.

Ada 2 alasan mengapa jejaring sosial tidak cukup.

Pertama, karena jejaring sosial bukan milik anda sepenuhnya. Sewaktu-waktu aturan di dalamnya bisa berubah drastis dan ketika ini terjadi anda berpotensi kehilangan banyak pengikut setia. Dengan alasan yang sama, membuat akun dan menjual di pasar online juga tidak cukup.

Kedua, jejaring sosial adalah tempat manusia untuk mencari hiburan dan kabar dari teman atau keluarga mereka. Pada dasarnya orang yang aktif di jejaring sosial memang tidak ingin membeli apapun jadi pemasaran anda tidak akan efektif.

Maka dari itulah anda butuh website.

2. Buat konten-konten yang menarik dan bermanfaat

Anda sudah punya website yang bertujuan untuk menjual. Tetapi bagaimana cara anda mengundang orang lain untuk datang ke website anda?

Dengan menyediakan konten. Dari sebuah survei yang dilakukan oleh NeonDigital di tahun 2013, 76% persen dari orang dewasa menggunakan internet untuk mencari tahu mengenai suatu hal atau belajar hal baru.

Hanya sebagian kecil dari kita yang menggunakan internet untuk membeli sesuatu.

Karena itu kalau website anda hanya berisi penjualan-penjualan-penjualan maka tidak akan ada orang yang tertarik dan usaha pemasaran anda akan berakhir sia-sia.

Efektifnya dari 100% aktivitas pemasaran kita di internet, hanya 20% saja yang kita gunakan untuk menjual. Sisanya adalah untuk membuat konten yang bermanfaat, untuk memenuhi keinginan masyarakat luas.

Konten ini bisa dalam berbagai bentuk, misalnya artikel, video, audio, gambar, dan lain-lain. Karena kita membuat konten yang bermanfaat, mereka akan mengenal kita. Lebih dari itu, mereka akan percaya pada kita. Dari sini barulah kita melakukan penjualan.

Konten memang sangat efektif dan merupakan jantung dari pemasaran online. Tapi sayangnya sebagian besar pelaku bisnis membuat konten secara asal-asalan sehingga konten mereka hanya sekedar konten yang tidak bernilai bagi orang lain.

Maka dari itu, sebelum melakukan ini anda harus menyusun strategi content marketing terlebih dahulu.

3. Sebarkan konten ke orang yang tepat

Karena merupakan pemasaran, maka anda harus memberitahukan konten yang sudah anda buat tadi kepada orang-orang yang membutuhkan informasinya.

Disinilah banyak orang yang melakukan kesalahan. Kesalahan pertama yaitu mereka yang sama sekali tidak menyebarkan kontennya.

Di internet setiap harinya ada jutaan konten baru yang diterbitkan, entah itu di blog, situs komunitas, maupun jejaring sosial. Konten yang anda buat hanya satu di antara jutaan. Tidak akan ada yang membacanya kalau anda tidak menyebarkannya.

Memang dalam kondisi tertentu konten anda bisa saja jadi populer tanpa melakukan apapun berkat adanya mesin pencari. Tapi sebagai seorang pelaku bisnis tentunya anda ingin hasil dalam waktu secepat mungkin.

Kesalahan kedua, menyebarkan konten ke orang yang tidak tepat. Apabila dipikirkan secara sekilas terdengar konyol, untuk apa mereka menyebarkan konten ke orang yang salah. Meskipun demikian, pada prakteknya inilah yang sering dilakukan.

Anda yang aktif di situs komunitas pasti sering menjumpai orang-orang yang melakukan spam. Inilah bentuk penyebaran konten yang salah, lebih parahnya lagi karena dengan melakukan spam berarti kita mengganggu banyak orang.

Meskipun mungkin dalam proses spam banyak yang membaca konten anda, tapi anda akan mendapatkan reputasi negatif dan tidak akan ada yang merespon pada penjualan anda.

Karena itulah sangat penting untuk menargetkan orang yang tepat. Misalnya anda mempunyai bisnis penjualan tiket pesawat, kemudian anda membuat konten tentang tips membeli tiket dengan harga murah. Langkah terakhirnya adalah memberitahukan konten ini kepada orang-orang yang tertarik untuk melakukan travelling.

Untuk menemukan orang-orang ini, anda harus aktif di situs komunitas yang sesuai. Situs komunitas ini bisa dalam bentuk forum atau grup di jejaring sosial seperti Facebook atau Google Plus. Beda topiknya, beda pula komunitasnya.

4. Ciptakan efek word of mouth

Salah satu kelebihan lainnya dari pemasaran online adalah anda bisa menciptakan efek word of mouth dengan lebih mudah daripada pemasaran tradisional.

Efek ini dalam dunia pemasaran modern disebut viral marketing. Perlu diketahui, tidak ada yang bisa menjamin sebuah konten menjadi viral. Yang bisa anda lakukan adalah membuat konten yang sebisa mungkin berpotensi menjadi viral. Viralitas dalam bisnis dibagi menjadi 2 segmen. Sebelum proses pembelian, dan setelah proses pembelian.

Dengan membuat konten berarti kita menargetkan viral yang terjadi sebelum proses pembelian. Maksudnya, kita menciptakan konten yang viral sehingga banyak orang yang melihat konten tersebut dan banyak orang yang akan mengenal bisnis anda.

Agar bisa membuat konten yang berpotensi viral, anda harus menyertakan elemen-elemen pemicu popularitas.

Sedangkan untuk menciptakan efek viral setelah proses pembelian, kuncinya adalah customer service atau layanan pembeli yang baik.

Tidak banyak bisnis yang menjual produk yang berkualitas, tapi lebih jarang lagi bisnis yang memberikan layanan after-sales yang baik. Kalau anda memberikan layanan yang baik maka kustomer anda akan menjadi “staff marketing” anda.

Maksudnya, mereka akan merekomendasikan produk atau layanan anda kepada orang lain yang membutuhkannya di internet.

Itulah bagaimana anda bisa menciptakan efek word of mouth dalam dunia pemasaran online.

Sekarang giliran anda

Itulah empat hal yang perlu anda persiapkan dan ketahui untuk bisa menerjunkan bisnis anda ke dunia internet dengan pemasaran online.

Tidak sulit memang, tetapi membutuhkan ketelitian serta persiapan yang matang kalau anda tidak mau usaha pemasaran ini sia-sia. Tapi yang lebih penting lagi adalah mengambil tindakan.

Karena tidak membutuhkan biaya yang besar, maka tidak ada salahnya bisnis dalam bentuk apapun menggunakan metode pemasaran ini.

Apalagi ketika pondasi pemasaran online anda sudah terbangun secara kokoh, maka efek peningkatan penjualan akan sangat terasa.
(oleh: Darmawan)

The post Meningkatkan Jangkauan Bisnis dan Penjualan Produk Dengan Pemasaran Online appeared first on Majalah SWA Online.

Lompatan Sukses Hariyanto Arbi di Bisnis Peralatan Olahraga

$
0
0

Nama Hariyanto Arbi sudah tidak asing lagi di arena perbulu tangkisan Indonesia. Sejak berusia 21 tahun, pemain tunggal putra kelahiran Kudus tahun 1972 ini telah menjuarai berbagai turnamen internasional seperti All England 1993 dan 1994, ASEAN Games juara perorangan dan beregu 1994, World Championship 1995, serta empat kali memenangkan Thomas Cup di tahun 1994, 1996,1998, 2000.

Lompatan Sukses Hariyanto Arbi di Bisnis Peralatan Olahraga

Lompatan Sukses Hariyanto Arbi di Bisnis Peralatan Olahraga

Motivasi pertama Hari untuk menjadi atlet profesional muncul dari keinginannya membahagiakan orang tua. Hari terinspirasi dari kedua kakak kandungnya, Hastomo Arbi dan Eddy Hartono, yang juga merupakan pebulu tangkis nasional dengan prestasi dunia. Hastomo berhasil merebut Thomas Cup di tahun 1985, sementara Eddy menjuarai ganda putra All England di tahun 1992.

“Sejak kecil kami sudah diarahkan orang tua untuk bermain bulu tangkis. Waktu Hastomo menang Thomas Cup dan diarak berkeliling kota, saya merasa jika mau menyenangkan orang tua, saya harus tekun berlatih agar menjadi juara dunia. Waktu itu euforianya memang luar biasa sekali,” kenang Hari ketika diwawancarai SWA di kantor Flypower, bisnis peralatan olahraga bulu tangkis yang dirintisnya, di daerah Kebayoran Lama, Jakarta.

Semasa sekolah, Hari tinggal di asrama PB Djarum Kudus untuk membina kemampuan bulu tangkisnya. Setiap hari, mulai jam 07.00 hingga 13.00 ia belajar di sekolah, dilanjutkan latihan bulu tangkis pada jam 15.00 hingga 17.00, lalu berlatih kembali dari jam 19.00 hingga 21.30. “Saya sih lebih suka latihan dibanding sekolah. Tapi ada peraturan kalau bolos sekolah dilarang latihan, jadi saya sembunyi-sembunyi kalau bolos,” ujarnya tertawa.

Hariyanto Arbi

Hariyanto Arbi

Hari menyebut Liem Swie King sebagai pemain idolanya, yang kebetulan sama-sama berasal dari Kudus dan jebolan PB Djarum. Maka ketika banyak yang menyebut Hari sebagai reinkarnasi Liem Swie King berkat jumping smash-nya yang mirip sang idola, hal ini menjadi kebanggaan tersendiri baginya. Selain itu, Hari juga dikenal dengan julukan “Smash 100 Watt” karena pukulannya yang bertenaga.

Berkontribusi Lewat Bisnis Peralatan Olahraga

Menjelang akhir dekade 1990-an, Hari mulai sering mengalami cedera. Tak pelak, kemampuannya menguasai pertandingan pun berkurang. Tahun 2000, setelah memenangkan Thomas Cup keempatnya, ia memutuskan gantung raket. Hari mengakui, ini adalah persimpangan yang sulit dalam kehidupan seorang atlet. Pasalnya, selama ini ia hanya menguasai satu hal, yaitu bermain bulu tangkis. Pemerintah juga belum memberi perhatian soal tunjangan bagi para atlet yang pensiun.

Bermodalkan tabungan yang dikumpulkan Hari semenjak menjadi atlet, pada tahun 2003 ia merintis usaha produksi sepatu olahraga. Berkat bantuan rekan sesama atlet, Fung Permadi, Hari mendapat pesanan dari perusahaan di Taiwan yang menjual merek Flypower. Dengan perjanjian barter, Hari diperbolehkan menggunakan merek tersebut di Indonesia. Hingga akhirnya, Flypower di negara aslinya tidak berkembang dan justru diterima dengan baik oleh pasar Indonesia.

Kini, lini produk Flypower telah membentang mulai dari sepatu, raket, shuttlecock, kaus, celana, tas, hingga karpet lapangan bulu tangkis. Sekarang agen-agen penjualan Flypower sudah tersebar di belasan negara, sebut saja Malaysia, Singapura, Korea Selatan, India, Swiss, Belanda, Jerman, dan Prancis. Salah satu keunikan produk Flypower adalah desainnya yang menyertakan motif batik.

“Kami ingin produk-produk dari Indonesia juga dikenal di dunia, tidak hanya atletnya saja. Dengan ratusan modelnya, produk Flypower diterima dengan baik oleh pasar dan bisnisnya terus bertumbuh setiap tahun. Tantangannya banyak, persis seperti bulu tangkis yang juga harus kerja keras jika ingin berhasil. Saya belajar berbisnisnya mengalir saja,” ungkap Hari seraya menyebutkan saat ini perusahaannya telah mempekerjakan 40 orang karyawan.

Untuk membangkitkan kembali kejayaan bulu tangkis nasional, Flypower aktif mensponsori klub-klub bulu tangkis di Indonesia serta menjadi sponsor kejuaraan nasional sejak 2009. Puncaknya, pada bulan April lalu Hari menggagas Flypower Single Badminton Open Championship 2015 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, yang diikuti oleh tak kurang dari 1170 peserta.

Walau baru pertama kali digelar, turnamen tersebut langsung masuk ke dalam kalender ajang rutin tahunan PBSI dan dicatat sebagai ranking poin nasional. Dengan begitu, kontribusi Flypower pada kemajuan bulu tangkis Tanah Air tidak hanya sekedar memproduksi perlengkapan tanding berkualitas, namun juga turut terjun langsung dalam menyediakan batu loncatan yang penting bagi para atlet nasional untuk menuju turnamen kelas dunia.

Hari menanggapi positif keterlibatan BCA sebagai sponsor utama dalam BCA Indonesia Open Superseries Premier (BIOSSP) 2015, yang akan digelar pada tanggal 2 – 7 Juni 2015 di Istora Senayan, Jakarta. “Langkah BCA dalam mendukung kejuaraan internasional ini sangat baik. Lewat turnamen ini, atlet-atlet junior kita bisa mengetahui standar dari pemain-pemain kelas dunia,” tandasnya. Hari optimistis olahraga bulu tangkis di Indonesia akan bangkit seiring popularitasnya yang kembali terangkat di Indonesia.

BCA Senantiasa di Sisi Anda.

The post Lompatan Sukses Hariyanto Arbi di Bisnis Peralatan Olahraga appeared first on Majalah SWA Online.

Targetkan Pertumbuhan 30%, Fuji Xerox Hadirkan 12 Printer Baru

$
0
0

Fuji Xerox Printer Channel (Fuji Xerox) meluncurkan 12 printer baru sekaligus. Peluncuran ini ditargetkan dapat memuluskan target penjualan 2015, yaitu sebanyak 50 ribu unit. Keduabelas produk ini diharapkan dapat memberikan kontribusi 50% untuk pencapaian target penjualan 2015. Target ini lebih tinggi 30% dibandingkan tahun lalu, di mana Fuji Xerox berhasil mencatatkan penjualan sebanyak 40ribu unit pada tahun 2014.

Fuji Xerox Luncurkan 12 produk baru

“Target penjualan kami tahun ini sebanyak 50 ribu unit. Target tersebut 30% di atas penjualan kami lalu, yaitu sebanyak 40%. Saya berharap, 12 produk terbaru ini dapat memberikan kontribusi 50% dari target penjualan kami tahun ini,” papar Elvin Tjahyadi, Country Manager Fuji Xerox Printer Channel Indonesia.

Printer-printer laser dengan teknologi WiFi ini ditujukan untuk pengguna rumahan (home user) dan juga pemilik UMKM. Hal ini disebabkan karena besarnya jumlah UMKM di Indonesia.

“Untuk saat ini kami ada 12 range produk. Dari total UMKM yang terdaftar di Indonesia, ada sekitar 50juta dan tiap-tiap UMKM memiliki kebutuhan masing-masing. Dengan adanya 12 range ini, kami harapkan dapat mencukupi kebutuhan masing-masing mereka. Kalau misalkan ada UMKM yang produk yang low-end, kami ada. Produk middle, kami ada. Produk high, kami juga ada,” jelas Tri G. Wicaksana, Marketing Manager Indonesia Fuji Xerox Printer Channel Indonesia.

Merek asal Jepang ini memiliki empat kategori target pasar, dimana 40% penjualannya didominasi oleh kategori UMKM. Selain itu, kategori government juga menguasai 40% marketnya, lalu diikuti kategori corporate 15-17%, dn sisanya di kategori home user.

Untuk memantapkan jalannya untuk menguasai pasar UMKM, perusahaan yang memiliki 142 service center ini, juga memasarkan produknya secara online. Fuji Xerox menggandeng portal belanja online seperti Lazada, Bukalapak, dan Belanja.com. Tentunya jalur offline tetap dijalankan, melalui distributornya, yaitu PT Astra Graphia, PT Harrisma Agung Kaya, dan PT Synnex Metrodata. Kegiatan below the line juga menjadi pilihan merek yang memiliki lebih dari 40 produk ini.

“Biasanya kalau kami dengan UMKM, tahun lalu kami lakukan gathering atau roadshow, yang mengumpulkan UMKM dengan menggandeng reseller di kota tersebut. Tahun ini pun kami akan begitu. Kami akan roadshow di kota Surabaya, Jakarta Bandung, Semarang Yogya, Makassar dan Medan dan akan ada promosi di situ. Biasanya, kami ada promo cicilan yang bekerja sama dengan pihak bnk dan leasing untuk. Kami juga buat paketan, karena biasanya printer itu sudah bandling dengan toner, jadi kami paketkan,” tambah Tri.

Produk-produk baru ini ada pada kisaran harga Rp800ribu – 5juta. Dengan berbasiskan teknologi WiFi, printer ini dapat melakukan pencetakan, melalui konektivitas mobile untuk iOS dan Android. Untuk percetakan secara mobile, dapat menggunakan apliasi AirPrint atau Google Cloud Print.

Pada tahun 2015, Fuji Xerox akan meluncurkan 4-5 produk baru untuk mencapai market share 30%. Pada kuartal 4, 2015 Fuji Xerox menguasai 15,4% printer laser di Indonesia.

“Tahun ini kami akan luncurkan sekitar 4 sampai 5 produk lagi. Terkait market share, pada menurut IDC share kami15,4% tapi kami percaya saat ini kami sudah di 20%an. kami menargetkan sampai akhir tahun mencapai 30%-an,” tutup Elvin. (EVA)

The post Targetkan Pertumbuhan 30%, Fuji Xerox Hadirkan 12 Printer Baru appeared first on Majalah SWA Online.

Panasonic Hadirkan Showroom Penerangan LED

$
0
0

Data menunjukkan market size penerangan (lighting) di Indonesia mencapai Rp13,73 triliun pada 2018. Sebanyak 73% dari nilai tersebut atau sama dengan Rp10 triliun, dikuasai oleh penerangan LED. Melihat besarnya pasar penerangan LED tersebut, PT Panasonic Gobel Eco Solutions Sales Indonesia, menghadirkan Panasonic Lighting Solutions Center Jakarta. Upaya ini diharapkan dapat menjadi langkah jitu untuk mencapai target Rp 1 triliun untuk penjualan penerangan LED, dengan penguasaan pasar sebesar 10%.

Launching Panasonic Lighting Solutions Center Jakarta

Panasonic in Indonesia has ambitious targets to achieve a market share of LED lights by 10% or equivalent to Rp1 trillion in 2018. To achieve these targets, continuously develop the market by launching new products, strengthen the distribution channels and network projects as well as providing a comprehensive education to the community. And today we will open Panasonic Lighting Solutions Center Jakarta which is housed in the Da Vinci Tower,” papar Yoshihide Nagano, Presiden Direktur PT Panasonic Gobel Eco Solutions Sales Indonesia.

Pendirian showroom ini menjadi langkah Panasonic untuk memfokuskan diri pada pasar non-ritel, mengingat 80% dari hasil penjualan Panasonic berasal dari ritel. Hasil ini didapatkan dari showroom-showroom kecil yang sudah Panasonic miliki, yang berlokasi di Jakarta, Surabaya, dan Makassar. Panasonic sendiri sudah mulai memperkenalkan produk penerangan sejak tahun 2012. Pada tahun 2013, perusahaan asal Jepang ini berhasil mencatatkan penjualan sebesar Rp240 miliar dan pada tahun 2014 mencapai Rp400 miliar. Dari total penjualan tersebut, kontribusi untuk produk LED sendiri sebesar 2%. Untuk tahun 2015, Panasonic menargetkan pertumbuhan sebesar 20%.

Merek yang memiliki pabrik penerangan di Cikarang dan Pasuruan ini, memiliki empat target pasar terkait pendirian showroom baru ini. Panasonic Lighting Solutions Center Jakarta ditujukan untuk komersial seperti shopping mall dan departemen store; residensial seperti perumahan dan apartemen; industri seperti pabrik ; dan infrastruktur seperti jalan raya; lapangan sepak bola.

Hingga saat ini, kontribusi penjualan terbesar berasal dari segmen residensial yang mencapai 50%. Hal ini disebabkan karena masih tingginya pertumbuhan jumlah residensial di Indonesia. Untuk segmen infrastruktur mengalami kenaikan mengingat banyaknya pengembangan yang dilakukan pemerintah. Sedangkan segmen komersial, mengalami penurunan dan diestimasi memiliki kontribusi sebesar 10%.

Sesuai dengan penamaan yang digunakan, showroom ini bukan hanya menawarkan produk penerangan, tetapi juga memberikan gambaran kebutuhan penerangan dan juga pemasangannya. Dalam hal ini Panasonic melakukan kerja sama dengan arsitek jika terlibat dalam sebuah projek. Merek yang juga mengespor produk penerangannya ke Thailand ini pernah mengerjakan projek untuk pemerintah DKI, Jasa Marga, dan juga Pelindo,

“Di sini kami membantu mengetahui kebutuhan lighting dalam sebuah projek, jadi kami tidak haya menjual produk. Kami menjual solusi dengan menghitung jumlah kebutuhan dan juga instalasinya dengan bekerja sama dengan Senjaya Group. Dalam hal ini, Panasonic selalu mencoba memberikan solusi melalui produk yang baik. Dimanapun produk itu dibuat, kualitasnya tetap sesuai dengan standar kami. Jadi, karena ini dibuat di Indonesia, jadi after salesnya pasti terjamin. Lokal kontennya juga terpenuhi. Dijamin keasliannya dan juga produk pasti kami garansi,” jelas Widyastama Nughara, Senior General Manager PT Panasonic Gobel Eco Solutions Sales Indonesia. (EVA)

The post Panasonic Hadirkan Showroom Penerangan LED appeared first on Majalah SWA Online.

Mengembangkan Bisnis Batik Indonesia Melalui Pameran

$
0
0

Indonesia merupakan negara dengan keyakaan alam dan tradisi yang luar biasa. Salah satu kekayaan Indonesia yang cukup diapresiasi dunia internsional adalah batik. Sayangnya, keindahan batik lebih banyak diapresiasi oleh orang asing dibandingkan orang lokal sendiri.

IMG_20150610_120207

pameran batik di musem tekstil

Oleh karena itu, Museum Tekstil Indonesia pun berinisiatif menggelar acara tahunan yang memerkan keindahan batik Nusantara kepada masyarakat Indonesia. “Pameran ini kan kuratornya orang luar, berarti kita sangat diapresasi oleh mereka. Ini menunjukkan bahwa pengrajin kita bisa dan bahkan diapresiasi oleh orang luar,” jelas Dyah Damayanti, Direktur Museum Tekstil.

Kain yang dipertunjukkan merupakan koleksi milik Rudolf G. Smend dan Brigitte Willach.  Selain itu beberapa kain yang dipamerkan juga merupakan karya dari Koperasi Batik Bimasakti dari Giriloyo, Kabupaten Bantul. Koperasi ini berdiri pada tahun 1982 dari dana bantuan PBB dan bertempat du Giriloyo, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

Koperasi ini didirikan dalam rangka mewakili perempuan yang bekerja sama dengan dengan pembuatan batik tradisional. Koperasi ini dikelola oleh 6 perempuan inti dengan 30 pengrajin yang dipimpin Ibu Hartinah. Dalam menjaga citra produk, koperasi ini melakukan berbagai riset pengembangan dalam motif tradisional.

Hal ini dilakukan agar mampu menciptakan kain dengan kombinasi kreatif dan modern dengan memperahankan desain tradisional.Pembatikan pun dilakukan di dua sisi kain untuk menjaga kualitas batik. Dalam rangka mempromosikan batik buatan koperasi ini, Musem Tekstil menyediakan bazaar khusus produk batik koperasi Batik Bimasakti selama pameran berlangsung.

IMG_20150610_120552

“Motif atau kain batik buatan mereka itu binaan kami, dan acara ini berkesinambungan untuk memajikan pengrajin kita. Harapannya orang-orang kita mau datang kesini dan bangga pakai batik atau belajar melestarikan batik,” ujarnya lagi.

Oleh karena itu, selama pameran berlangsung pun akan diadakan pula workshop batik untuk masyarakat umum. Dyah pun menambahkan bahwa tujuan diadakannya pameran ini juga agar memberikan semangat kepada para pembatik untuk lebih bergiat berkarya. Masyarakat luas juga diharapkan mendukung pelestarian dan pengembangan batik dengan melestarikan batik di bidang mereka masing-masing.

Salah satu contohnya adalah Brigitte Willach. Wanita kelahiran Austria 19 Januari 1949, ini merupakan seniman yang menggunakan batik sebagai fokus profesi artistiknya sejak usia 16 tahun. Ia kemudian mempelajari desain, ragam hias, dan proses pencelupan batik tradisional Indonesia dan ikat.  Ia pun banyak belajar dari artis dan pakar batik di Yogyakarta, tak heran bila banyak koleksinya berasal dari kota gudeg ini.

Masyarakat pun diharapkan mampu memberikan apresiasi melalui kunjungan mereka kemuseum. “Batik ini merupakan warisan dari kakek nenek kita, jadi jangan hanya mereka saja yang pakai batik yang muda juga,”tutup Dyah. (EVA)

The post Mengembangkan Bisnis Batik Indonesia Melalui Pameran appeared first on Majalah SWA Online.


Gandeng Binus, Acer Kuatkan Penjualan Notebook Hybrid

$
0
0

Menguasai pangsa pasar 55% di kategori notebook 2-in-1 membuat PT Acer Indonesia (Acer), gencar melakukan kegiatan untuk menguatkan posisinya. Salah satunya adalah dengan melakukan kerja sama dengan Universitas Bina Nusantara (Binus). Melalui kerja sama ini, setiap mahasiswa baru untuk pengajaran Binus Online Learning akan memperoleh Acer One 10, produk andalan Acer, untuk lini notebook hybrid.

Kerjasama Acer dan Binus

“Kuartal 1 tahun ini, untuk pasar 2-in-1 notebook hybrid yang berbasiskan Windows, kami menguasai pasar sebesar 55%. Angka ini mengalami kenaikan yang signifikan, dimana pada kuartal 1 tahun lalu, kira-kira kami baru menguasai pasar sekitar 30%,” papar Riko Gunawan, GM Business Development & Echancement PT Acer Indonesia.

Kerja sama yang berlangsung untuk satu tahun ke depan ini, merupakan bentuk dukungan Acer untuk dunia pendidikan Indonesia. Ini bukan untuk pertama kalinya Acer bekerja sama dengan Binus. Selain dengan Binus, Acer juga melakukan kerja sama dengan lembaga pendidikan lainnya dengan bentuk kerja sama yang berbeda.

“Kami yakin penggunaan Acer One 10 ini dapat memberikan sumbangsih positif bagi Binus University untuk meningkatkan kualitas pengajaran Binus Online Learning. Begitu juga bagi para mahasiswa yang menggunakan Acee one 10, kami berharap dapat memaksimalkan teknologi yang ada di dalamnya untuk meningkatkan keahlian, produktivitas, dan mempersiapkan diri menghadapi kompetisi di dunia kerja,” papar Herbet Ang, Presiden Direktur PT Acer Indonesia.

Melalui kerja sama ini, Acer memberikan garansi selama 3 tahun, berbeda dengan garansi pada umunya hanya selama 1 tahun. Selain itu, Acer juga menjanjikan servis yang lebih, jika terjadi kerusakan pada device tersebut. Dalam artian, Acer akan melakukan penyelesaian kerusakan yang lebih cepat dibandingkan jika dibeli secara regular. Merek yang memiliki kantor pusat di Taiwan ini juga memberikan harga khusus untuk setiap device-nya berkat adanya kerja sama ini.

Saat ini, sekitar 70% dari total revenue Acer berasal dari produk notebook dan sisanya berasal dari produk smartphone dan periferal seperti proyektor. (EVA)

The post Gandeng Binus, Acer Kuatkan Penjualan Notebook Hybrid appeared first on Majalah SWA Online.

Kiat Huawei Sentuh Pasar Low-end

$
0
0

Sebanyak 65% smartphone di Indonesia memiliki harga yang berada di bawah kisaran Rp1,5 juta. Hal ini membuat PT Huawei Tech Investment (Huawei Indonesia) semakin serius menggarap pasar low-end. Langkah nyata yang dilakukannya adalah meluncurkan produk barunya yaitu, Huawei Y3, dengan mengusung tema batik yang terdapat pada theme dan packaging-nya. Produk yang dibanderol seharga Rp799 ribu ini menjadi produk kedua merek asal China ini pada lini low-end-nya.

Huawei Luncurkan Huawei Y3

“Di Indonesia, sekitar 65% smartphone yang dijual itu harganya di bawah Rp1,5 juta. Jadi, kami melihat ini menjadi pasar yang masih besar. Huawei Y3 ini menjadi produk kedua kami di lini low-end. Huawei Y3 ini harganya Rp799 ribu. Dalam waktu dekat, sekitar 2 minggu lagi, kami juga akan luncurkan lagi yang baru, yaitu Huawei Y5, yang harganya Rp199 ribu,” papar Ellen, Marketing Director Indonesia Device Business Departmen PT Huawei Tech Investment.

Merek yang didistributori oleh Trikomsel ini, memasok sebanyak 60 ribu unit sampai tiga bulan. Hingga saat ini, produk ini sudah tersebar di 200 outlet Trikomsel dan 300 outlet toko tradisional. Untuk memaksimalkan penjualan, Huawei juga akan melakukan roadshow di Bandung, Medan, dan Surabaya.

Huawei Y3 ini menawarkan tiga kelebihan. Pertama, aplikasi quick snapshot. Aplikasi ini memudahkan pengguna untuk mengambil foto dalam kecepatan tertentu dengan presisi terkendali dalam waktu 0.06 detik, tanpa membuka tombol kunci pada ponsel. Kelebihan kedua yaitu, fungsi dual LED flash. Smartphone dual kamera ini memiliki dual LED flash yang membuat pengguna bisa mengambil foto dalam kondisi pencahayaan yang rendah. Dual LED flash ini terdapat pada kamera belakangnya. Kelebihan ketiga, kemampuannya untuk bekerja dengan baik pada tingkat kelembapan (humidity) tinggi (5-95%) yang disesuaikan dengan keadaan iklim di Indonesia.

“Huawei Y3 menawarkan fitur- fitur canggih dengan kualitas standar international dan mudah untuk dioperasikan seperti snaphoot camera, dual LED flashlight dan humidity dimana dapat digunakan dalam segala kondisi sekaligus menyatakan kualitas produk yang baik. Dengan kualitas premium dan harga terjangkau, kami berharap Huawei Y3 dapat memenuhi ekspektasi masyarakat yang peduli akan perkembangan teknologi.” jelas Ren Lei, Huawei Regional General Manager.

Smartphone Huawei Y3 ini juga diperkuat oleh OS Android 4.4 Kitkat dengan prosesor quad core serta HSPA +/HSUPA hingga 21Mbps/5.76Mbps dan sambungan Wi-Fi 802.11 b/g/n 2.4GHz yang memberikan koneksi internet berkualitas dan berkecepatan tinggi sehingga memudahkan pengguna untuk melakukan browsing dan bermain games tanpa jeda. Smartphone ini dilengkapi dengan baterai 1730 mAh yang memiliki daya tahan lebih selama 30%. (EVA)

The post Kiat Huawei Sentuh Pasar Low-end appeared first on Majalah SWA Online.

Aplikasi SWA Mobile untuk perangkat Android

$
0
0

SWA Mobile untuk perangkat Android™Mengilhami, mendalam dan penuh dengan informasi bisnis yang sangat baik! Semua komponen ini penting untuk mengantisipasi dunia bisnis yang cepat berubah dan untuk memenuhi kebutuhan aksi korporasi yang lincah dan responsif. SWA sebagai sumber garis depan informasi bisnis terus mendorong budaya Indonesia untuk mengetahui, memutuskan dan bertindak dengan percaya diri, serta memberikan kontribusi untuk efisiensi dan profitabilitas perusahaan di negara ini.

Anda dapat merasakan denyut nadi bisnis yang dinamis di Indonesia setiap saat pada perangkat Android. Anda juga dapat mempelajari kisah sukses pengusaha, eksekutif dan pelaku bisnis di Indonesia.

Perkaya ide-ide Anda dengan menjelajahi artikel berkualitas pada rubrikasi manajemen, pemasaran, teknologi informasi dan pelajaran bisnis lain yang terkait.

Kami menyambut komentar Anda pada setiap artikel.

< DOWNLOAD di sini. >

SWA Mobile App untuk perangkat Android diterbitkan oleh SWA Media Group (swa.co.id), penerbit versi cetak majalah SWA. Aplikasi ini gratis untuk Anda. SWA Mobile Apps untuk Android dikembangkan oleh GITS Indonesia.

 


Informasi lebih lanjut mengenai aplikasi SWA Mobile : swa.co.id/mobile

The post Aplikasi SWA Mobile untuk perangkat Android appeared first on Majalah SWA Online.

Komunikasi Transformasi: Belajar dari Kasus Caitlyn

$
0
0

Sebuah judul pendek menghiasi majalah terkenal Vanity Fair edisi Juni 2015, dengan gambar sampul seorang (mantan) laki-laki berusia 65 tahun yang juga atlet olimpiade yang bernama Bruce Jennner dan bertransformasi menjadi Caitlyn Jenner, diabadikan secara apik oleh fotografer kaliber dunia Annie Leibovitz, mendapat perhatian dunia.

Mungkin berita seperti ini apabila dilansir 10 tahun yang lalu, akan kurang mendapatkan perhatian dan hanya menjadi contoh buruk di berbagai kalangan. Namun kenyataan yang ada, tanpa melihat salah atau benar, ia telah menjadi fenomena.

David Manalu

David Manalu

Terpaan dukungan dan pesan positif yang datang, baik dari keluarga, para selebritis, maupun kalangan biasa menjadi penguat dari transformasi tersebut. Terbukti dalam akun Twitter-nya, @Caitlyn _Jenner, yang menyatakan rasa terima kasihnya karena hanya dalam waktu 4 jam setelah berita tersebut dilansir, follower-nya bertambah menjadi 1 juta pengikut. Ia diprediksi akan mendapatkan keuntungan finansial sebagai persona pada sebuah reality show, belum lagi ketika ia menjadi seorang pembicara atau motivator, kemungkinan bayarannya akan melonjak dari hanya US US $ 25.000 menjadi US $100.000 per penampilan.

Kemungkinan lain ia akan mendapat kontrak karena didaulat menjadi juru bicara (spoke’s person) dari sebuah merek make up ternama, yaitu MAC, dan diprediksi akan mendapatkan pendapatan sekitar 500 juta dolar Amerika.

Terlepas dari pertanyaan moralitas dan apakah ini hanya sebuah aksi dalam menaikkan rating dan hanya mempunyai daya sesaat, mungkin yang perlu kita cermati adalah bentuk dan cara komunikasi yang dilakukan oleh seorang Caitlyn Janner ketika mendeklarasikan perubahan tersebut. Jatuh dari sebuah keterpurukan dan kegagalan secara psikologis lalu melakukan transformasi sehingga menjadi end product yang mendunia.

Transparansi dan aksi

Menurut jurnal yang ditulis pada Quarterly Journal di situs McKinsey, salah satu cara dalam mengembalikan reputasi dalam teransformasi atau keterpurukan akibat krisis adalah dengan melakukannya secara transparansi dan aksi nyata. Memang, tidak dapat dipungkiri bahwa peran Public Relations (PR) dalam mengkomunikasikan perubahan tersebut sangat besar. Namun, itu saja tidak cukup, perlu ada jejak rekam yang jelas dan bukti konkret yang dapat dipertanggungjawabkan kepada publik, yang saat ini jauh lebih kritis karena informasi lebih terpapar jelas, terlepas sahih atau tidaknya.

Kebetulan penulis terlibat langsung dalam sebuah parhelatan awarding tentang e-transparancy yang digagas oleh sebuah institusi pendidikan yang peduli terhadap kebijakan publik, yang memilih secara independen sejumlah institusi di bawah pemerintah pusat maupun daerah (seperti OJK, KPK, Kementrian dan Pemda) yang berhasil memaparkan kepada publik hasil kinerja melalui kanal website atau situs resmi mereka, yang digagas serta dikelola sendiri.

Hal yang menarik adalah setelah beberapa kali diadakan secara independen, pada kali ke sekian ada endorser yang cukup signifikan namanya, yaitu World Bank, yang turut mendukung acara tersebut. Hal ini membuktikan bahwa transparansi itu seksi dan aksi yang dilakukan secara nyata dan konsisten dapat menarik dukungan pihak lain apabila dikemas dalam bentuk yang baik dan mengandung unsur independen dan kekinian, yang berdampak pada branding serta reputasi, tidak hanya pada penyelenggara namun juga kepada institusi maupun agensi pemerintah kita.

Di dunia korporasi juga kita mengambil beberapa contoh aksi nyata dari beberapa perusahaan otomotif multinasional, yaitu Toyota Motor dan GE, yang secara konsisten turut mengambil bagian dalam kampanye dan aksi Climate Change secara transparan dan dapat dipantau oleh publik. Walaupun bagi perusahaan yang juga penyumbang terbesar gas CO2 ini merupakan hal yang bukan merupakan topik favorit untuk dibahas dan dikelola, tapi dengan komunikasi yang baik dan benar citra perusahaan tersebut dapat terangkat, menjadi perusahaan yang peduli lingkungan

Melibatkan influencer yang lebih luas

Kembali kepada kasus Caitlyn Jenner, sebelum proklamasi itu dilakukan, ia melakukan pendekatan khusus kepada anak-anak dari keluarga Jenner-Kadarshian dan seluruh keluarga, baik secara personal maupun publik. Untuk konsumsi influencer yang lain, diadakanlah beberapa wawancara, antara lain dengan Diane Sawyer, seorang TV jurnalis yang punya reputasi baik dan tidak memiliki pendekatan kontroversial dibanding beberapa ikon TV lainnya. Pemilihan influencer tersebut juga mempengaruhi kelancaran berita perubahan ini sehingga tidak terlalu menimbulkan intrik dan skandal yang menjadi bola panas di kalangan publik.

Peran PR dan marketing sangatlah penting juga mengikutsertakan pihak ketiga yang kredibel untuk membantu. Dahulu mungkin adalah PR agency ataupun NGO/LSM , namun di zaman informasi dan keterbukaan sekarang ini, publik itu sendiri (baca: selebriti dan juga tokoh-tokoh yang berpengaruh) juga dianggap pihak ketiga yang dapat dijadikan pemangku kepentingan secara langsung untuk tujuan yang lebih besar.

Saat kunjungan ke kantor Microsoft beberapa saat yang lalu, penulis mendapatkan informasi bahwa Microsoft menggunakan influencer yang efektif, yakni para blogger, untuk menjadi mitra PR mereka di setiap kesempatan, dengan melakukan audiensi dan kunjungan berkala dengan komunitas mereka yang pastinya menjadi corong yang kredible dan effisien dibandingkan kampanye PR yang mengawang-awang.

Pemilihan platform yang jitu

Hal yang tidak kalah pentingnya adalah channel atau saluran yang dipilih dalam mengkomunikasikan maksud dan tujuan serta ekspektasi dari usaha tersebut, terutama di zona viral saat ini. Hanya karena setiap waktu muncul aplikasi yang baru, tidak serta merta kita harus berada di sana. Pemilihan platform, terutama untuk perusahaan besar pastilah yang mempunyai dampak yang besar serta dapat menjadi influencer yang mengajak serta membawa pengaruh kepada para end user-nya.

Sejak dicanangkan PLN bersih, mereka sangat gencar untuk berkomunikasi dengan para pelanggannya dengan twitter resminya @pln_123 yang cukup responsif dalam memberikan informasi dalam menjawab pertanyaan yang kebanyakan menanyakan kenapa ada pemadaman di daerahnya.

Pemain besar seperti Diet Cola pun menginvestasikan komunikasinya lebih banyak dari para pesaingnya, dengan rata-rata 50 tweet per hari dan follower 282,000+ dibandingan dengan produk sejenis Mountain Dew, dengan rata-rata 17 tweet perhari dan follower yang sekitar 363,000+ (data tahun 2014). Terlepas dari itu, para pemain pasar sadar betul akan diferensiasi kanal untuk berkomunikasi sesuai dengan pangsa pasar yang dituju, dan mereka mulai mengurangi budget iklan di TV.

Sejatinya sebuah perubahan itu tidak dapat dihindari, apalagi dalam persaingan dunia usaha yang dinamis, baik secara perlahan maupun drastis, yang masing-masing harus ada strategi dan eksekusi yang cepat dan tepat serta efisien.Walaupun hal itu dianggap oleh sebagian pemangku kepentingan ‘nyeleneh’ dan di luar kebiasaan, namun jika kita mengetahui cara yang elegan dan tepat maka perubahan yang radikal pun akan dapat diterima malah niscaya mendapat dukungan dari berbagai pihak. Seperti kutipan yang diambil dari wawancara yang dilakukan dengan Caitlyn Janner, “ I’m the new normal.”

Oleh: David Manalu – Communication Relations PPM Manajemen

The post Komunikasi Transformasi: Belajar dari Kasus Caitlyn appeared first on Majalah SWA Online.

Makin Eksis di Indonesia, Accor Genjot Aliansi

$
0
0

Perusahaan pengelola jaringan hotel asal Prancis, Accor Group, semakin intensif menggarap pasar Indonesia. Hal itu tak lepas dari perkembangan bisnisnya di Indonesia yang dalam lima tahun terakhir tumbuh fantastik. Di Indonesia, Accor sudah mengelola tak kurang dari 80 hotel.   Perkembangan Accor di Indonesia mudah dibaca dari pertumbuhan hotel-hotelnya, khususnya hotel yang menyasar segmen menengah seperti Novotel, Mercure dan ibis.

“Ya, Indonesia memang pasar yang sangat penting bagi Accor. Pertumbuhan bisnis kami di Indonesia sangat baik,” ungkap Gerard. Guillouet, Chief Operating Officer Accor Malaysia, Indonesia & Singapura, saat diwawancara khusus oleh SWA di Hotel Pullman, Jl Thamrin, Jakarta, beberapa waktu lalu. Guillouet menjelaskan, di Asia, pasar besar Accor terdapat di China, India dan Indonesia. “Namun pertumbuhan Indonesia paling tinggi di antara negara Asia lainnya,” tutur Guillouet.

Di antara strategi penting Accor dalam mengejar pertumbuhan, memperbanyak aliansi bisnis. Aliansi dilakukan dengan kalangan pemilik properti maupun dengan pelaku bisnis lain yang dimungkinkan melakukan kolaborasi untuk meningkatkan revenue. Salah satunya dengan Garuda Indonesia Group (Garuda Indonesia dan Citilink). Bersama Garuda Indonesia, Accor menjalin kemitraan strategis, dan mengoptimalkan kerjasama dalam melayani para pelanggan kedua perusahaan. Accor berkomitmen menyediakan akomodasi dan layanan bagi para awak dan penumpang Garuda Indonesia Group di berbagai kota-kota di Indonesia dan luar negeri yang merupakan tujuan perjalanan Garuda Indonesia.

Gerard C. Guillouet, COO Accor Asia Pasifik

Gerard C. Guillouet, COO Accor Asia Pasifik

Tak hanya itu. Contoh aliansi lain, Accor juga menggandeng bank lokal terbesar; Bank Mandiri. Accor dan Bank Mandiri   sepakat melakukan sinergi bidang marketing, antara lain dengan melakukan joint promo sebagai langkah untuk memperkuat tingkat loyalitas nasabah pemegang kartu debit dan kredit Bank Mandiri, sekaligus memberi kenyamanan sistem pembayaran bagi para tamu hotel Accor. Melalui kerjasama itu, pemegang kartu debit dan kredit Bank Mandiri dapat menikmati banyak program menarik di seluruh jaringan Accor di Indonesia, Malaysia dan Singapura. Termasuk mendapatkan diskon dan paket khusus bagi pemegang kartu kredit Mandiri yang ingin menginap di hotel-hotel Accor Group. Tentu saja masih banyak contoh aliansi lain baik di bidang investasi dan marketing.

Tak bisa dilupakan, pesatnya perkembangan Accor Group di Indonesia tentu tak lepas dari sosok Gerard C. Guillouet (57), eksekutif senior di jaringan perhotelan itu yang dalam beberapa tahun terakhir menjabat Chief Operating Officer Accor untuk wilayah Malaysia, Indonesia & Singapura. Sejak kepindahannya ke Indonesia, kinerja Accor bak dikerek. Guillouet mulai bergabung dengan Accor Asia sejak 1988. Awalnya ia bertugas di Thailand dan Malaysia sebelum akhirnya pindah ke Indonesia tahun 2001.

Ia berhasil membangun brand-brand Accor, dan yang tak kalah penting, meyakinkan kalangan pemilik properti besar di Indonesia untuk bekerjasama dengan Accor dalam pengelolaan hotel. Tak heran kalau perkembangan Accor di Indonesia begitu pesat karena berhasil menggandeng group- group properti yang tumbuh pesat seperti Group Agung Podomoro.

Sebagai dampaknya, semua brand hotel milik Accor untuk segmen yang berbeda-beda bisa tetap tumbuh dan ekspansi. Contohnya untuk segmen upscale, Accore bisa mempenetrasikan brand Sofitel, Pullman, MGallery, sedangkan merek-mereknya untuk segmen midscale seperti Novotel, Suite Novotel, dan Mercure juga terus tumbuh. Terlebih untuk segmen economi, dengan brand Ibis, Ibis Styles, Ibis All Seasons, dan Ibis Budget

Sentuhan sukses Gerard Guillouet di Accor Group tak lepas dari pengalamannya yang sudah malang-melintang di dunia perhotelan. Selain sudah menduduki berbagai jabatan strategis di lingkungan Accor Group, Guillouet yang mengantongi sarjana bidang ekonomi, akunting dan hukum ini juga pernah bekerja di Nikko Hotel Paris, dan Le Meridien Hotel Paris. (Sudarmadi)

 

 

The post Makin Eksis di Indonesia, Accor Genjot Aliansi appeared first on Majalah SWA Online.

Memahami Konten Viral Media Sosial bagi Sebuah Brand

$
0
0

Lebih dari 70 juta penduduk di Indonesia pada semester pertama 2015 tercatat sebagai pengguna media sosial dari berbagai platform yang ada di Indonesia. Pertumbuhan pengguna media sosial dari waktu ke waktu di Indonesia tidak hanya berdampak pada perubahan gaya komunikasi antar individu maupun kelompok, melainkan juga mendatangkan perubahan sosial di masyarakat.

Ridhi Mahendra

Ridhi Mahendra

Tidak dapat dipungkiri bahwa kebebasan berpendapat di Indonesia saat ini semakin terbuka berkat adanya teknologi, salah satunya adalah media sosial. Dengan adanya media sosial, publik menjadi lebih mudah menyampaikan pendapat yang bisa diakses oleh siapa saja. Dengan keterbukaan tersebut pula lah, banyak dampak yang sudah ditimbulkan, baik yang positif maupun negatif.

Publik tentu belum lupa, pada 2014 lalu, banyak pihak juga menilai bahwa terpilihnya Joko Widodo sebagai presiden juga tidak terlepas dari peran media sosial. Pada pemilu 2014 lalu, media sosial menjadi salah satu pilar dominan dalam mempengaruhi pilihan publik, terutama pemilih pemula yang jumlahnya tidak sedikit.

Selain itu, yang baru saja menjadi buah bibir publik, bahkan menjadi pemberitaan media mainstream adalah mengenai kisah seorang pengemudi taksi yang selalu menyertakan foto anaknya saat dia bekerja. Sang pengemudi menjadikan anaknya yang sebentar lagi akan berulang tahun dan ingin merayakannya di sebuah restoran cepat saji sebagai motivasinya dalam bekerja. Spontan, konten mengenai pengemudi tersebut yang awalnya hanya diunggah melalui akun path sang penyiar justru menjadi viral di berbagai media sosial, bahkan menjadi pemberitaan media mainstream.

Di isu global, hal kecil yang menjadi viral berkat media sosial adalah aksi beberapa punggawa Barcelona saat melakukan parade piala setelah memenangkan Champions Cup. Di tengah-tengah aksi parade Leonel Messi dan kawan-kawan, sebuah brand burger menjadi buah bibir setelah ter-capture oleh kamera dimakan Neymar, Suarez, dan Messi saat parade berlangsung. Brand tersebut berhasil mendapatkan dampak viral yang menguntungkan.

Kasus-kasus yang disampaikan di atas hanyalah sebagian kecil dari berbagai konten yang berhasil menjadi buah bibir di media sosial, bahkan akhirnya menjadi pemberitaan di media mainstream. Memang, tidak bisa dipungkiri bahwa sebagian besar konten terkait brand yang bersifat viral bukan menjadi bagian dari rencana perusahaan. Namun demikian, brand maupun pelaku komunikasi perlu mengantisipasi viralitas sebuah konten yang menjadi buah bibir jutaan pengguna media sosial di Indonesia.

Belajar dari viralitas sebuah brand di dunia maya, baik yang direncanakan maupun tidak, salah satu dampak yang dihasilkan adalah munculnya public awareness mengenai brand itu sendiri. Berbagai isu pembicaraan mengenai konten yang viral, secara langsung maupun tidak langsung tentu akan bersentuhan dengan publik. Dari jutaan pembicaraan yang berlangsung, tentu saja akan muncul dua kemungkinan, citra yang positif atau citra yang justru menjurus ke negatif.

Apa untungnya sebuah brand menjadi buah bibir di media sosial?

Sebuah konten viral yang menjadi buah bibir di media sosial, bahkan menjadi bagian dari pemberitaan redaksi berbagai media mainstream tentu dapat membentuk organic public awareness. Dalam hal ini, pemahaman publik yang didapat tidak dilakukan melalui iklan yang cenderung hardsell, melainkan memancing publik terlebih dahulu untuk berkenalan dengan brand, mencari tahu brand lebih dalam, kemudian memancing mereka untuk mencoba menggunakan produk brand. Untuk tingkat yang lebih lanjut, tentu yang diharapkan adalah munculnya loyalitas publik terhadap brand.

Semakin tinggi viralitas sebuah brand, pada dasarnya juga akan bermanfaat bagi perusahaan, salah satunya adalah dapat menekan biaya komunikasi yang dilakukan. Sebuah konten yang viral, baik disengaja maupun tidak, tentu dapat menekan biaya iklan. Dengan menjadi buah bibir masyarakat, tanpa disadari sebenarnya sebuah brand sedang diiklankan oleh masyarakat yang sedang melakukan pembicaraan. Hal inilah yang menjadi peluang bagi sebuah brand, apakah mereka mampu mengelola pembicaraan yang ada di masyarakat sehingga dapat menimbulkan citra yang positif bagi perusahaan atau justru akan menjadi bumerang bagi perusahaan.

Bagaimana membentuk konten menjadi viral?

Pada akhirnya, ini adalah pertanyaan yang menarik bagi pelaku komunikasi, baik yang sudah mengadaptasi media baru seperti media sosial maupun media konvensional. Dari berbagai konten viral yang secara organik menjadi buah bibir di masyarakat Indonesia, sebagian besar merupakan konten viral yang berkaitan dengan isu kemanusiaan. Tidak dapat dipungkiri bahwa tingkat kepekaan publik di Indonesia terhadap isu-isu humanis relatif lebih tinggi dibanding isu-isu lainnya.

Viralitas atau buah bibir masyarakat tentang sebuah brand tentu dapat diawali dengan kepekaan brand itu sendiri terhadap isu-isu yang ada di masyarakat, termasuk di media sosial. Hal inilah yang juga menjadi jawaban, mengapa memonitor media, baik media pemberitaan maupun media sosial menjadi bagian penting dalam komunikasi perusahaan. Dengan memonitor apa yang terjadi di masyarakat dari waktu ke waktu, perusahaan mampu mengantisipasi berbagai isu yang sedang dan akan terjadi di masyarakat.

Menariknya, perusahaan juga sebenarnya bisa membentuk viralitas sebuah brand yang diawali dari media sosial. Yang menjadi permasalahan adalah, apakah pembentukan viralitas itu mampu menyentuh publik untuk menjadikannya buah bibir, atau justru tidak menarik di mata publik. Lagi-lagi, kepekaan terhadap sebuah isu sosial menjadi hal yang perlu dipelajari oleh perusahaan.

Ridhi Mahendra, CEO Growmint Digital Agency

The post Memahami Konten Viral Media Sosial bagi Sebuah Brand appeared first on Majalah SWA Online.

Konser Bigbang di Jakarta Sudah Terjual 5.000 Tiket

$
0
0

Grup K‐Pop yang paling terkenal telah kembali. Bigbang akan hadir untuk menghibur fans mereka yang disebut “VIP” di seluruh dunia pada tahun 2015. Kabar tentang Bigbang 2015 World Tour (Made) ini telah tersebar di seluruh media sosial menyusul pengumuman dari manajemen artis mereka.

http://bigbangupdates.com/wp-content/uploads/2015/04/bigbang-made-tour-in-seoul_001.jpg

http://bigbangupdates.com/wp-content/uploads/2015/04/bigbang-made-tour-in-seoul_001.jpg

Sebelumya pada tanggal 25 April 2015 Bigbang telah resmi membuka rangkaian turnya di Seoul yang juga berhasil meciptakan trending topic nomor satu worldwide pada saat konser diselenggarakan dengan hashtag #BigbangMADEinSeoulDay1. Konser ini adalah konser kembalinya grup band itu setelah 3 tahun vakum dari industri hiburan dan para personilnya fokus dengan proyeknya masing-masing.

Rangkaian tur yang akan digelar di 15 negara di seluruh dunia termasuk Indonesia ini, menargetkan jumlah penonton sebanyak 7 ribu orang. Sejak tanggal 13 Juni sudah terjual sekitar 4.900 tiket yang terjual atau 70% dari jumlah keseluruhan tiket. Tikey yang tersedia di www.indotix.com, www.fantix-id.com, Indotix outlet counter dan pemesanan online ini dibanderol dengan harga mulai dari Rp850ribu sampai yang termahal Rp3,5juta.

Konser Bigbang World Tour (Made) in Jakarta ini akan diselenggarakan pada tanggal 1 Agustus 2015 di Indonesia Convenstion Exhibition , BSD City. “Ini adalah permulaan yang baik bagi kita untuk menyelenggarakan 2015 ‐ Bigbang 2015 World Tour (Made) yang akan diadakan hanya satu malam saja di Jakarta. Kami percaya berita ini akan menjadi kabar yang sangat baik bagi fans mereka di Indonesia. Kam yakin bahwa fans di Indonesia akan sangat senang untuk menyambut Bigbang setelah menunggu selama hampir tiga tahun,” ujar Adella Usman, perwakilan dari Mercimapro, Promotor Konser Bigbang di Indonesia.

Konser yang akan berlangsung sekitar tiga jam ini menjanjikan tontonan yang seluruhnya akan di adaptasi dari show mereka di Seoul dimana show tersebut menyuguhkan penampilan Bigbang yang terkenal atraktif dan mampu menciptakan histeria bagi siapapun yang melihatnya, ditambah dengan lagu-lagu catchy yang membuktikan bahasa tidak menjadi penghalang dalam dunia hiburan. (EVA)

The post Konser Bigbang di Jakarta Sudah Terjual 5.000 Tiket appeared first on Majalah SWA Online.


Ini Strategi Mandiri Hadapi Kelesuan Ekonomi

$
0
0

“Tahun ini dalam persaingan industri perbankan, bukan jago-jagoan tancap gas tetapi jago-jagoan mengerem,” ungkap Budi Sadikin, Direktur Utama Bank Mandiri dalam acara Buka Puasa Bersama Media, Jakarta, Senin ( 22/6). Istilah mengerem, mengacu pada upaya perbankan untuk menekan laju kredit macet  dan mempertahan margin agar tetap pada posisinya. Sebab di saat kondisi ekonomi melemah, tantangannya adalah para debitur ikut melambat angsurannya sehingga potensi kredit macet jadi lebih besar. Selain itu, demand untuk kredit pun menurun, umumnya dikarenakan suku bunga yang dianggap tinggi untuk kondisi saat ini.

direktur utama bank mandiri

Tetapi, lebih lanjut, Budi mengajak semua kalangan untuk tetap optimis melihat tantangan ini karena menurut Budi, Indonesia sudah beberapa kali terbukti bisa selamat dari krisis ekonomi yang menerpa, baik secara langsung seperti tahun 1998 maupun yang tidak langsung seperti tahun 2008 dan tahun 2015 ini.

“Jadi Indonesia negara yang beruntung, karena punya bankir yang sudah punya pengalaman melewati beberapa masa krisis, sehingga mereka sudah punya resep bagaimana caranya menyelamatkan diri,” jelas Budi. “Ada tiga resepnya, yaitu pertahankan LDR di bawah 90 %, dari pengalaman bank yang LDR-nya masih di bawah 90% itu masih bisa selamat. Ketiga, jaga marginya,” lanjutnya.

Khusus untuk margin, Budi mewanti-wanti agar ini menjadi perhatian serius untuk dijaga, sebab jika marginnya menurun, maka ada sejumlah cost yang harus dipangkas dalam jumlah yang juga signifikan, kondisi ini akan mengancam eksistensi bottom line.

Meski semua pihak menatap pesimis pada kondisi krisis kali ini, tetapi menurut Budi bangsa Indonesia masih punya harapan dan harus menjaga market confidence, “Kondisi ini jangan terus-terusan dipublikasikan sebagai kondisi lesu dan pesimis, itu membuat market confidence jadi ikut lesu, sebab kalau kita lihat di beberapa sektor seperti ritel, FMCG, masih baik-baik saja, artinya masayarakat masih ada confidence untuk spending,” jelasnya.

Sebagai perusahaan BUMN, Mandiri secara tidak langsung juga harus berkontribusi untuk memperbaiki kondisi yang lesu saat ini, oleh karena itu menurut Budi pihaknya telah mengambil beberapa langkah sebagai bentuk konkrit kontribusi Mandiri :

Pertama, konsentrasi ke pasar domestik. Tahun 1998, kondisi kita (Indonesia) memang lemah, tetapi faktor eksternal seperti China, ekonominya sedang bertumbuh bagus dan harga komoditi pun bagus, maka kita bisa selamat karena itu. Sedangkan krisis yang sekarang kita lemah, kondisi ekonomi eksternal pun sama buruknya, harga komoditi juga anjlok. “Jadi untuk saat ini konsentrasi ke mana? Menurut saya konsentrasi ke domestik,” ujar Budi.

Kedua, market confidance harus dibangun. “Apa yang bisa kami lakukan ? saya selalu bilang, dan ini penting adalah menjaga market confidence. Sebab kalau tidak dijaga, makin lama makin buruk, kalau kita melihat di berita, semuanya berpandangan pesimis. Padahal bisnis perbankan itu it’s about market confidence, jadi kalau mau agar ada sentimen positif mari kita jaga confidencenya,” saran Budi.

Ketiga, menggerakkan ekonomi domestik. Bagaimana caranya? Ada dua, pertama adalah yang digerakan oleh negara. Kedua,  yang digerakan oleh rakyat. “Saat ini kami (Mandiri) sangat berharap negara start spending, jika negara kesulitan menginisiasi karena sistem birokrasinya, maka BUMN-lah yang gerak duluan, dengan cara Mandiri memfasilitasi mereka perusahaan BUMN yang berencana spending. Contohnya Jasa Marga, akan membangun Tol di Kertosono, kami dorong agar cepat direalisasi , sehingga aplikasi kreditnya pun akan cepat kami approve. Itu adalah contoh yang sudah jalan. Kalau lihat mengacu pada timelinenya, harapannya dalam 3 bulan kedepan proyek-proyek pemerintah sudah mulai jalan,” jelasnya.

Keempat, konsumen dalam hal ini masyarakat juga harus spend. Mandiri sendiri memiliki 70 ribu pegawai, mereka diberi berbagai bonus untuk mendorong spending di dalam negeri, mereka bisa membeli produk-produk UMKM, baju, sepatu, makanan, atau berlibur ke tempat-tempat wisata di dalam negeri. (EVA)

The post Ini Strategi Mandiri Hadapi Kelesuan Ekonomi appeared first on Majalah SWA Online.

Kiprah Albert Santoso Kibarkan Bisnis Plywood

$
0
0

Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, kayu adalah salah satu di antaranya. Jenis kayu lunak seperti plywood memiliki waktu panen yang relatif cepat, antara tiga sampai lima tahun. Karenanya, bisnis penjualan plywood sangatlah seksi. Meski sudah mulai bermunculan berbagai alternatif, plywood tetap menjadi pilihan utama konsumen karena unggul dari segi kualitas, terjangkau harganya, dan mudah diaplikasikan. Bahan plywood juga cocok untuk daerah tropis, yang dapat meredam cuaca panas serta mampu mengahangatkan ruangan saat cuaca dingin.

Kiprah Albert Santoso  Kibarkan Bisnis Plywood

Kiprah Albert Santoso Kibarkan Bisnis Plywood

Albert Santoso baru berusia 21 tahun ketika didaulat ayahnya mengelola PT Alam Citra Lestari, perusahaan yang bergerak di industri plywood. Sang ayah, Lukas Santoso, mendirikan usaha ini pada tahun 2011 karena melihat prospek bisnis kayu yang cerah. Kematangan Lukas di dunia bisnis telah teruji sebelumnya dengan keberhasilannya membesarkan CV Makmur Lestari, perusahaan paint & protection coating yang dirintisnya sejak 30 tahun lalu.

Ilmu tentang bahan kimia diperoleh Lukas ketika masih bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan di Jakarta. Karena terdorong untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik, ia memutuskan resign dan mendirikan perusahaan sendiri pada tahun 1985. Hanya berselang empat tahun, pada 1989 Lukas memutuskan untuk memindahkan bisnisnya dari Jakarta ke Semarang. Sebagai ibukota provinsi yang tengah bertumbuh, Lukas menilai Semarang adalah lokasi yang tepat baginya untuk menggarap pasar Jawa Tengah.

Benar saja, CV Makmur Lestari berkembang pesat, hingga akhirnya Lukas memutuskan untuk merambah ke bisnis plywood. Guna menjaga keberlangsungan bisnisnya, sejak dini Lukas telah mempersiapkan Albert selaku putra sulungnya untuk mengikuti jejaknya sebagai pengusaha. Antara lain, dengan menyekolahkan Albert ke Universitas Newcastle, Singapura, untuk mengambil studi bisnis. Usai menyelesaikan kuliahnya di awal 2012, Albert diminta pulang untuk mengurus PT Alam Citra Lestari yang masih ‘amburadul’. Maklum, ketika itu perusahaan baru beroperasi beberapa bulan. Produksinya minus dan sistem keuangannya masih berantakan.

Plywood

Plywood

Terjun ke Bisnis Plywood

“Awal tahun 2012 itulah saya mulai terjun ke dunia bisnis secara praktis. Tanpa pengalaman, hanya berbekal teori bisnis yang diperoleh di Newcastle. Tampaknya membenahi bisnis lebih berat daripada memulai bisnis dengan kajian sendiri,” tutur Albert. Langkah pertama yang ia lakukan adalah melihat kondisi, mempelajari manajemen dan aturan main, serta sistem kerja. Belum membuat suatu kebijakan, tantangan dari karyawan senior yang memandangnya sebagai anak kemarin sore.

Albert mengenang, “Mereka yang merasa lebih paham dan berpengalaman di situ tentu tidak mau begitu saja menerima ide dan perintah dari orang baru, sekalipun itu anak pemilik. Mengatasinya diperlukan kesabaran dan kebijakan yang tetap berwibawa. Saya tidak mau menang sendiri. Saya tetap mendengar masukan dan mengambil sisi-sisi yang benar. Berbisnis dari hati, berani basah, dan penuh totalitas. Itulah kiat saya menjalankan bisnis ini,” kata Albert Santoso.

Berkat prinsipnya itu, Albert berhasil menggerakkan roda bisnis PT Alam Citra Lestari yang terseok. Dalam empat tahun sejak ia memegang kendali manajemen, perusahaan plywood ini telah mengekspor ke berbagai negara seperti Singapura, Malaysia, Korea dan Hong Kong. Di pasar domestik, 40 persen dari produk-produknya terserap di Jawa Tengah dan Jawa Barat, selebihnya daerah lain. ”Untuk memenuhi pasar luar negeri ini tidak mudah, karena standar kualitas mereka sangat tinggi dan spesifikasi material bahan sangat diperhatikan,” kata Albert.

Beruntung, dalam mendatangkan bahan baku, Albert memang sangat berhati-hati. Ia hanya mengambil kayu yang mempunyai Sertifikasi Legalitas Kayu (SVLK). Karena mengambil kayu secara sembarangan dinilai sangat berisiko dan memengaruhi kelangsungan perusahaan. Biasanya bahan baku diperoleh dari berbagai lahan subur di dataran tinggi sekitar Pulau Jawa, Sumatra, dan Kalimantan. Agar ketersediaan bahan baku aman, Albert bekerja sama dengan pengepul untuk memasok bahan baku. Jika langsung dengan petani, menurutnya, cenderung sulit bagi mereka untuk menjalin komitmen kerja.

Dalam memenuhi kebutuhan pasar, Albert menawarkan produk plywood dalam tiga grade yakni A, B, dan C. Inilah yang menjadikan PT Alam Citra Lestari mampu menjangkau pasar yang cukup luas. Walhasil, dibanding empat tahun lalu, kini omzet usahanya telah bertumbuh empat kali lipat. Hal ini diiringi kapasitas produksi yang juga meningkat. Sistem kerja yang sebelumnya satu shift, diubah menjadi tiga shift yang berjalan 24 jam penuh. Karyawan yang awalnya hanya 60 orang juga telah bertambah menjadi 300 orang. Hingga setidaknya 10 tahun ke depan, Albert optimistis bisnis plywood masih cerah. Sebab, bisnis ini berkaitan erat dengan pembangunan yang terus berjalan di Indonesia.

Kini, sebagai Managing Director PT Alam Citra Lestari, Albert juga membantu ayahnya dalam mengurusi keuangan di CV Makmur Lestari. Sang ayah yang kaya pengalaman pun kerap memberikan wejangan-wejangan bisnis kepadanya. Menurut Albert, ada perbedaan sikap dan cara kerja antara dirinya dan sang ayah. Hal itu tak terlepas dari perbedaan generasi. “Orang tua biasanya maunya pelan-pelan, cenderung sabar dalam berbisnis. Kalau anak muda, relatif ingin cepat dan instan, serta lebih inovatif. Keduanya bisa saling melengkapi sehingga memberikan hasil yang lebih baik,” paparnya.

Segala pencapaian yang diperoleh Albert, diakuinya tidak terlepas dari bantuan BCA. Sebagaimana ayahnya yang sejak lama menjadi nasabah BCA KCU Gang Tengah, Semarang, Albert pun telah menjadi nasabah BCA dari kecil. Ia bahkan mengaku hanya menggunakan single bank service untuk keperluan pribadinya, yang tidak lain adalah BCA. Layanan yang digunakannya mulai dari Tahapan BCA, permodalan usaha, transaksi pembayaran, hingga payroll. “Customer service-nya bagus, kedekatannya terhadap nasabah dan cara berkomunikasinya sangat optimal. Dua jempol untuk BCA, kalau bisa empat jempol deh,” kata Albert seraya tertawa.

BCA Senantiasa di Sisi Anda.

The post Kiprah Albert Santoso Kibarkan Bisnis Plywood appeared first on Majalah SWA Online.

Green Pramuka City Targetkan Pertumbuhan 20%

$
0
0

Pembangunan Green Pramuka City memasuki fase kedua. Pada fase ini, PT Duta Paramindo Sejahtera (DPS), pengembang Green Pramuka City, akan membangun empat tower, Tower 5 –Tower 8 ( Tower Orchid, Penelope, Scarlet, dan Nerine). Dengan adanya pembangunan tahap kedua ini, diharapkan dapat meningkatkan penjualan 15%-20% sampai akhir tahun.

2015623120050

“Berbeda dengan pengembang apartemen pada umumnya, DPS melakukan pengerjaan struktur bersamaan dengan tahapan penyelesaian, sehingga rata-rata kami dapat menyelesaikan satu tower dengan kisaran 1000 unit dalam kurun waktu kurang lebih 2,5 tahun, lebih cepat dari janji kami kepada customer. “Percepatan pembangunan ini, kami lakukan untuk memenuhi komitmen  sesegera mungkin melakukan serah terima unit kepada para customer,” papar Rudy Herjanto Saputra, Direktur Utama PT Duta Paramindo Sejahtera.

Tower 5 – Tower 7 sudah mulai dipasarkan sejak tahun 2014 dan tercatat hingga Mei 2015, sudah terjual 95%. Sedangkan untuk Tower 8, sudah terjual 30%. Harga jualnya pun mengalami peningkatan. Pada tahun 2014 setiap unit dijual dengan kisaran harga Rp400 juta dan tahun ini sudah pada kisaran harga Rp580 juta. DPS juga sudah mulai pembangunan untuk Tower 9 dan pada bulan September akan mulai dipasarkan.

Saat ini, Green Pramuka City sudah dihuni sekitar 3500 kepala keluarga. Sebanyak 80% dari profil pembelinya adalah end user, yang menjadi penghuni apartemen dan 20% sisanya adalah para investor. Rata-rata pembelinya merupakan para karyawan swasta.

DPS diberikan izin untuk membangun sebanyak 17 tower tetapi sampai saat ini berencana untuk membangun 2012. Pengembangan yang menyasar kelas menengah ini menargetkan pembangunan 12 tower itu memerlukan waktu 5 tahun. Diprediksi projek Green Pramuka City akan selesai pada tahun 2015. Projek ini sendiri berada pada lahan seluas 12,9 ha dan memiliki 13 ribu unit hunian, dengan memiliki 29 lantai. (EVA)

The post Green Pramuka City Targetkan Pertumbuhan 20% appeared first on Majalah SWA Online.

Sosialisasi Pengetahuan IT Perlu Bagi Guru Indonesia

$
0
0

Di abad 21 ini para pekerja, termasuk guru sudah dituntut untuk lebih melek dengan teknologi dan internet. Namun hal ini bukanlah masalah yang mudah bagi dunia pendidikan di negara kita. Sebab, sampai saat ini masih banyak guru di daerah yang masih belum mengerti mengenai hal ini. Sedangkan saat ini, sistem online sudah diberlakukan untuk dunia pendidikan di Indonesia. Hanya saja prakteknya belum meluas ke seluruh wilayah di Indonesia.

source: https://gurukomputerindo.files.wordpress.com/2012/01/guru-komputer.jpg?w=750&h=500

source: https://gurukomputerindo.files.wordpress.com/2012/01/guru-komputer.jpg?w=750&h=500

Berdasarkan study yang dilakukan oleh Education Sector Analytical Capacity Development Partnership (ACDP) di Papua, hampir seluruh guru di sana belum melek dengan teknologi.
“Berdasarkan study yang kami lakukan di daerah Papua, kebanyakan guru disana memang belum dapat mempraktekan sistem online. Kami menemukan tiga kendalanya, seperti masih banyak wilayah di sana yang masih belum ada listrik, tidak adanya dukungan purna jual atau yang berkelanjutan mengenai staf IT yang siap membantu kapan saja dan terakhir tidak adanya pelatihan bagi para tenaga pendidik di sana,” ujar Totok Amin Soefijanto, Konsultan ACDP.

Menurut Totok, biasanya hanya orang-orang yang sudah pernah sekolah di luar Papua atau mereka para pendatang yang sudah melek teknologi. Namun, saat ini mereka sudah menggunakan handphone walaupun bukan smartphone, tetapi ini adalah sebuah permulaan yang baik.

Permasalahan inilah yang saat ini harus serius ditangani oleh pemerintah, karena bekerja di abad 21 berarti harus lebih internasional, multikultural, dan saling berhubungan. Pekerjaan-pekerjaan baru pun muncul berdasarkan produksi, analisis, distribusi dan konsumsi informasi.

Selain itu, tempat kerja menjadi lebih berbasis komputer dan bertransformasi seiring dengan hadirnya teknologi baru yang merubah pola hidup manusia. Perubahan ini akan membuka banyak peluang namun juga menjadi tantangan baru bagi seluruh manusia. Dibandingkan dengan apa yang dilakukan 20 atau 30 tahun yang lalu, para lulusan Indonesia kini membutuhkan keterampilan lebih untuk hasil dala menghadapai persaingan ketat di abad ke-21. (EVA)

The post Sosialisasi Pengetahuan IT Perlu Bagi Guru Indonesia appeared first on Majalah SWA Online.

Strategi Baru KlikDokter.com Mendekati Masyarakat

$
0
0

Kelas menengah memiliki potensi pasar yang cukup besar, dikarenakan pertumbuhannya yang cukup pesat. Menurut Bank Dunia ada 7 juta orang per tahun yang muncul sebagai kelas menengah. Pada tahun 2020 akan mencapai 48%. Kelas ini ke depannya akan membutuhkan beragam informasi, terutama mengenai hidup dan gaya hidup sehat.

Klikdokter

Kelas ini pun biasanya memiliki hobi yang berkelas seperti bermain golf dan jumlah pengguna internet akan bertambah. Tahun 2015 ada 150 juta orang Indonesia yang menggunakan internet, nantinya akan mengalaimi kenaikan 70% pada tahun 2020.

Golongan kelas menengah ini, sejatinya membutuhkan suatu informasi yang populer dan mumpuni. Salah satunya adalah mengenai kesehatan. Melihat peluang ini, KlikDokter.com pun berusaha masuk dengan menawarkan spesialisasi yang berbeda dalam dunia kesehatan.

“ KlikDokter.com menawarkan solusi yang berbeda di dalam dunia kesehatan. Pada saat ini masyarakat dituntut tahu banyak mengenai penyakit sekaligus penangannya. Saat ini dokter juga diharapkan memberikan informasi yang cukup pada pasien. Jangan sampai pasien melihat atau mengambil dari referensi dari internet yang belum tentu benar,” ujar Andreas Santoso, Presiden Direktur PT Karsa Lintas Buwana (KlikDokter.com).

Selain itu, ia melihat bahwa berkembangnya teknologi informasi belum tentu memberikan dampak positif bagi masyarakat. Perkembangan internet justru membuat masyarakat lebih gegabah dalam mencari informasi.

”Banyak masyarakat yang kalau sakit, hanya mengecek di internet padahal informasi dari internet itu belum tentu benar. Apalagi di Indonesia ini, penyebaran fasilitas kesehatan juga tidak merata. Kami harapkan dengan masuk ke dunia online, kami mampu menjangkau para pasien yang tinggal jauh,” ujarnya lagi.

Motivasi inilah yang menjadi cikal bakal KlikDokter.com. sebuah website kesehatan dengan informasi mengenai gaya hidup, penyakit, pencegahan penyakit, dan hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan. Website ini pun menggandeng para dokter sehingga informasi yang diberikan pun cukup terpercaya.

Selain itu, melihat rasio dokter terhadap dokter penduduk Indonesia yang berjumlah 33:100.000 jiwa, membuat seorang dokter bisa menangani hingga 100 orang hingga lebih. Melihat hal ini, KlikDokter.com pun mengunakan startegi pemasaran baru.

”Kami meluncurkan aplikasi mobile KlikDokter.com berharap agar bisa memberikan akses kesehatan yang lengkap, terpercaya, dan terjangkau,” dia menegaskan.

Terkait masalah kesehatan, hambatan utama selain fasilitas kesehatan yang tidak merata, biaya, jarak, dan transportasi juga menjadi kendala yang cukup mengganggu. Di Indonesia, sebesar 40% dokter terdapat di pulau Jawa, di Papua diperkirakan hanya ada 2%. Melihat hal ini, website yang telah berdiri sejak tahun 2008 ini pun mulai memasuki wilayah mobile aplikasi dengan harapan mampu menjangkau pasar yang lebih luas.

Untuk memudahkan masyarakat Indonesia, mobile aplikasi ini memiliki fitur Live Chat sehingga pasien bisa berkomunikasi langsung dengan dokter sekaligus bisa mengirimkan gambar juga. Ada juga fitur Tanya Dokter yang akan dijawab para dokter dalam 1×24 jam.

Mobile aplikasi ini diluncurkan karena website KlikDokter.com dirasakan telah diterima dengan baik oleh masyarakat. Website ini telah dilihat sebanyak 3,717 juta pengunjung. Sebanyak 64% pembaca adalah perempuan dan 70% dari mereka berasal dari kalangan nonmedis. Selain itu dengan mengandalkan berbagai kerjasama dengan kementrian kesehatan, Ikatan Dokter Indonesia atau IDI, Ikatan Alumni Universitas Indonesia dll, aplikasi mobile ini diaharpkan mampu menembus pasar yang lebih luas lagi. (EVA)

 

The post Strategi Baru KlikDokter.com Mendekati Masyarakat appeared first on Majalah SWA Online.

Viewing all 10659 articles
Browse latest View live