Quantcast
Channel: Bisnis Archives - SWA.co.id
Viewing all 10659 articles
Browse latest View live

Pembentukan dan Pengembangan Pengetahuan dalam Bisnis Keluarga

$
0
0

 

Kebanyakan perusahaan raksasa di Indonesia awalnya, bahkan hingga kini adalah perusahaan keluarga, yaitu perusahaan yang didirikan, dimiliki, dan sebagian dikelola oleh pendiri dan keluarganya.

Dari sudut pandang manajemen pengetahuan, entitas bisnis adalah kumpulan dari pengetahuan. Studi mengenai perusahaan keluarga di Indonesia menunjukkan adanya kekhasan dalam pembentukan dan pengembangan pengetahuan dalam perusahaan keluarga dibandingkan perusahaan yang tidak dimiliki oleh keluarga.

Seperti yang sudah umum diketahui, ada dua macam pengetahuan, yaitu pengetahuan eksplisit dan pengetahuan terbatinkan (tacit knowledge). Pengetahuan eksplisit dalam bentuk dokumen, rumus, resep, video, buku, artikel, dan sejenisnya mudah disimpan, juga bisa mudah diajarkan atau diberikan ke pihak lain.

Ningky Sasanti Munir

Ningky Sasanti Munir

Pengetahuan terbatinkan sebaliknya, tersimpan hanya pada pemiliknya, sangat sulit diajarkan apalagi diberikan ke pihak lain, misalnya gaya melukis, gaya menulis, cara bertutur-kata, keahlian memasak, keluwesan dalam menari, penghayatan saat memainkan musik, atau gaya memimpin orang. Padahal, yang membuat suatu perusahaan unggul dibandingkan pesaingnya justru pengetahuan terbatinkan ini.

Pada perusahaan keluarga, pengetahuan terbatinkan merupakan cikal bakal bisnis. Misalnya di industri jamu di Indonesia, kemahiran meracik jamu datang dari orang tua, terutama sang ibu, yang berusaha menjaga kesehatan keluarganya dengan meracik jamu.

Contohnya adalah produsen jamu PT Jamu Jago yang memproduksi jamu produksi rumahan sejak tahun 1918, atau PT Nyonya Meneer yang mengawali bisnis pada tahun 1919. Pengetahuan terbatinkan ini dikuasai oleh pendiri dan keluarganya, serta menjadi aset strategis yang tak ternilai.

Seperti yang disampaikan di awal, suatu entitas bisnis terdiri dari banyak pengetahuan. Bidang bisnis utama yang digeluti biasa disebut bisnis inti (core business). Misalnya bisnis produsen jamu, produsen makanan dan minuman, kontraktor, pedagang batik, dan sebagainya.

Bisnis inti sebuah perusahaan terdiri dari pengetahuan inti (core knowledge). Ada tiga tingkat pengetahuan inti dalam entitas bisnis: pengetahuan dasar, pengetahuan lanjut, dan pengetahuan inovatif.

Pengetahuan dasar (basic knowledge), seperti namanya, adalah pengetahuan yang harus dimiliki oleh semua orang yang bergerak dalam bisnis tersebut. Sederhananya, untuk bergerak dalam bisnis jamu maka orang harus memiliki antara lain, pengetahuan mengenai bahan baku jamu, cara membuat jamu, cara mengemas jamu, dan cara menyajikan jamu.

Contoh lain adalah pengetahuan mengenai kacang (goreng) yang menjadi bisnis inti PT Garuda Food Putra Putri Jaya (GPPJ), pengetahuan mengenai bisnis batik yang menjadi bisnis inti PT Batik Danar Hadi sejak tahun 1967. Demikian pula pengetahuan yang dimiliki produsen teh Sosro (PT Sinar Sosro) yang mengawali bisnis tehnya tahun 1940 dengan berdagang daun teh kering.

Seringkali pebisnis sukses menyampaikan dalam ‘kisah sukses’-nya bahwa ketika memulai bisnis ia tidak memiliki pengetahuan apa-apa mengenai bisnisnya. Hanya modal nekat. Pernyataan itu tidak salah, karena pengetahuan mengenai bisnisnya dibangun melalui pengalaman jatuh-bangun mengelola bisnisnya.

Bisa juga kalau dari awal berbisnis sudah memiliki pengetahuan, misalnya dengan menempuh jalur waralaba (franchise). Karena pada dasarnya waralaba merupakan pengetahuan-pengetahuan eksplisit, yang dikemas sedemikian rupa sehingga nyaris seperti buku resep. Kalaupun belum ahli, ada yang ahli ‘betulan’ siap mengajar dan memandu.

Tidak ada perbedaan berarti antara pengetahuan dasar yang dimiliki oleh satu perusahaan dengan perusahaan lain dalam satu industri. Bila pelaku bisnis hanya menguasai pengetahuan dasar bisnisnya, dia tidak akan menjadi pebisnis besar, apalagi unggul. Tanpa keunikan, konsumen sulit mengenalinya di antara belantara produsen produk yang sama. Bahkan konsumen bisa beralih ke produk subtitusinya.

Misalnya daripada mengkonsumsi jamu, konsumen lebih memilih obat bebas atau obat tradisional berbahan herbal (fitofarmaka). Pengetahuan dasar ini sangat besar muatan pengetahuan eksplisitnya sehingga pada saat suksesi relatif mudah mewariskannya pada para penerus.

Pengetahuan lanjut (advanced knowledge), adalah pengetahuan yang membuat suatu bisnis berbeda dengan pesaing-pesaingnya dan bisnisnya bisa berkelanjutan (sustainable). Kembali pada contoh jamu, pengetahuan lanjut dapat berupa pengetahuan atas bahan, proses produksi, pengemasan, dan penyajian yang membuatnya berbeda.

Sesuai studi yang dilakukan terhadap konsumen jamu di pulau Jawa tahun 2013, diketahui bahwa produk jamu yang dipilih konsumen adalah jamu produksi perusahaan besar/ modern, dengan kandungan herbal, murah, dan berkhasiat.

Kalau produknya makanan, biasanya keunikan strategis yang dihasilkan oleh pengetahuan lanjut adalah rasa. Sama-sama mie ayam, namun kuahnya lebih sedap, baksonya lebih gurih, dan aromanya menerbitkan air liur. Akibatnya konsumen jadi kangen pada produk tersebut, dan lebih memilihnya dibandingkan produk dari produsen lain.

Hal yang perlu diperhatikan pada pengetahuan lanjut, muatan pengetahuan terbatinkan semakin besar dibandingkan pengetahuan dasar. Diperlukan semangat, kecintaan atau passion serta waktu belajar yang panjang untuk membangun pengetahuan terbatinkan dalam bisnis.

Dalam situsnya, dikisahkan bagaimana keluarga Sosrodjojo dari PT Sinar Sosro terus berupaya memperluas pemasaran produk tehnya dengan berbagai cara menyeduh dan mengemas sampai akhirnya tiga dekade sejak mengawali bisnisnya, tahun 1970 keluarga Sosrodjojo berhasil menelurkan produk teh dalam kemasan botol. Tidak heran bila salah satu tag-line Sosro tahun 1997 adalah “Ahlinya Teh.”

Dapat dibayangkan kesulitan untuk mewariskan pengetahuan terbatinkan yang dibangun melalui proses yang panjang kepada generasi penerus bisnis keluarga. Di banyak perusahaan keluarga di Indonesia, khususnya di Jawa, pengetahuan terbatinkan lebih mudah diteruskan bila keluarga memiliki kebiasaan berdiskusi mengenai bisnis dalam suasana informal dan memperkenalkan generasi penerus sedini mungkin mengenai bidang bisnis keluarga.

Pengetahuan lanjut kalau tidak terus disempurnakan lambat laun dapat ditiru atau dimiliki oleh perusahaan lain – misalnya melalui proses akuisisi produk atau perusahaan. Bila sudah banyak perusahaan dalam satu industri memiliki pengetahuan lanjut yang mirip, maka pengetahuan tersebut merosot menjadi hanya pengetahuan dasar.

Hal yang bisa mengakselerasi pembentukan pengetahuan lanjut sudah disebutkan sebelumnya: semangat, kecintaan, dan kerja keras. Dalam perusahaan pada umumnya dikenal sebagai budaya organisasi. Khusus pada perusahaan keluarga, percepatan pembentukan pengetahuan lanjut dapat dilakukan dengan memanfaatkan nilai-nilai keluarga, hubungan akrab dan tentunya kepercayaan (trust) antar anggota keluarga.

Bila untuk membangun pengetahuan lanjut diperlukan waktu serta upaya yang panjang, apalagi untuk membangun pengetahuan inovatif (innovative knowledge), yaitu pengetahuan yang membuat pelaku bisnis pemiliknya bisa memimpin pasar.

Muatan pengetahuan terbatinkan mendominasi pengetahuan inovatif. Selain itu, pengetahuan inovatif juga bisa merupakan kombinasi antara pengetahuan-pengetahun lain yang terintegrasi menjadi pengetahuan baru.

Kembali pada contoh produsen teh dalam botol, pada tingkat pengetahuan inovatif, produsen tidak lagi hanya menguasai pengetahuan inti untuk memproduksi barang atau jasanya, melainkan pengetahuan-pengetahuan lain yang membuat produknya hadir untuk pelanggan dengan lebih efektif dan efisien. Misalnya sistem distribusi, pengelolaan kegiatan pemasaran, pengelolaan sumberdaya manusia, pengelolaan kegiatan riset dan inovasi, dan sebagainya.

Kemampuan perusahaan keluarga untuk membangun pengetahuan inovatif dipengaruhi oleh karakteristik keluarga pemilik dan pengelola perusahaan. Kalau perusahaan dimiliki oleh keluarga yang senang belajar, berani mengambil risiko, senang bereksperimen, kreatif, ditambah keinginan untuk menjadi yang terbaik atau dominan di industrinya, maka perusahaan cenderung memiliki kemampuan tinggi untuk melakukan inovasi.

Faktor lain adalah kualitas kompetensi sumberdaya manusianya. Perusahaan keluarga yang mempekerjakan terlalu banyak anggota keluarga yang tidak kompeten akan menurunkan kemampuan perusahaan melakukan inovasi.

Pembentukan pengetahuan inovatif juga dapat dipercepat dengan memasukkan para profesional yang bukan anggota keluarga untuk memegang posisi kunci. Para profesional ini diharapkan membawa berbagai pengetahuan baru ke perusahaan melalui pengalaman profesionalnya di perusahaan sebelumnya.

Dengan menggunakan sudut pandang pengetahuan, perusahaan keluarga dapat melakukan audit terhadap kualitas pengetahuan yang dimilikinya. Juga melakukan perencanaan suksesi pengetahuan, khususnya pengetahuan terbatinkan pada anggota keluarga penerus.

Oleh : Dr. Ningky Sasanti MunirKoordinator Kelompok Keahlian Manajemen Strategi | PPM Manajemen

 

The post Pembentukan dan Pengembangan Pengetahuan dalam Bisnis Keluarga appeared first on Majalah SWA Online.


Tan Wijaya, Sukses Bangun Bisnis Karoseri dari Hobi Otomotif

$
0
0

Berawal dari hobi, lelaki kelahiran Sukabumi ini membangun CV Buaran Perkasa Motor. Tidak hanya menangani angkutan umum saja, karoseri ini juga merakit angkutan lainnya seperti, bus, dump truck, wing box, box, tangki air, ambulance dan kendaraan khusus untuk kebutuhan government / pemerintah. Dengan jumlah pegawai tetap 40 orang dan pekerja borongan yang bisa mencapai 300 orang di saat musim permintaan tinggi, setiap bulannya perusahaan ini dapat melayani sekitar 300 pesanan.

Tan Wijaya, CV Buaran Perkasa Motor, Bisnis Karoseri

Tan Wijaya, CV Buaran Perkasa Motor, Bisnis Karoseri

“Awalnya, membangun bisnis karoseri ini hampir tidak mungkin bisa,” ungkap Tan Wijaya yang akrab disapa Tanu ini, ia merintis bisnis ini sejak 2001. Pasalnya, ketika mengawali bisnis karoseri yang padat modal ini, Tanu hanya memiliki modal yang terbatas. Tanu hanya punya pengalaman serta minat yang besar,. “Awal mulanya dari hobi, saya memang sangat hobi dengan otomotif. Saya juga pernah bekerja selama enam tahun di dunia karoseri,” katanya.

Dari pengalamannya selama bekerja, ia dapat melihat peluang besar di industri karoseri. Pelaku di industri ini bisa dihitung dengan jari, sementara kebutuhan masyarakat akan alat transportasi terus melonjak. Oleh karena itu, Tanu pun mantap mencoba peruntungan di bisnis ini. Bermodalkan tabungan Rp 25 juta dan tanah seluas 550 m2 di Jalan Pabuaran, Sukabumi, Tanu nekat menerima pengerjaan pesanan satu unit kendaraan komuter untuk kebutuhan salah satu tempat wisata yang berada di Puncak.

“Tidak ada perencanaan yang luar biasa. Ada peluang, ya, saya ambil. Sesederhana itu,” akunya. Dari satu unit kendaraan ini, permintaan akan kendaraan terus bertambah. Hingga akhirnya, berkat komitmen Tanu dalam menjaga kualitas produk dan kepuasan pelanggan, Buaran Perkasa Motor kini telah digandeng menjadi partner oleh 3 ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merk) besar di Indonesia, yaitu Auto 2000 (Toyota), Astra Isuzu, dan Indomobil (Suzuki).

Ditanya rahasia kesuksesannya, Tanu mengaku tidak percaya dengan bakat. Baginya, yang terpenting adalah kerja keras dan mau belajar. Ia juga menerapkan ajaran orang tuanya untuk selalu jujur, kerja keras dan pantang menyerah. Yang tak kalah penting, Tanu membeberkan, jaringan bisnis memiliki pengaruh signifikan dalam pertumbuhan bisnisnya.

“Untuk bisa masuk ke pasar, jaringan sangat besar pengaruhnya. Saya senang sekali bergaul dan berteman. Hingga suatu saat, saya ditawari teman untuk masuk menjadi vendor AUTO2000. Karena kami komitmen soal kualitas produk, tiga ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merk) besar di Indonesia (Auto 2000 – Toyota, Astra Isuzu dan Indomobil – Suzuki) pun mendukung dan percaya dengan perusahaan kami,” jawab Tanu.

Tantangan Permodalan

Buaran Perkasa Motor tentunya tidak melenggang tanpa tantangan. Pada tahun ketiga, Tanu dihadapkan pada kenyataan bahwa ia membutuhkan tambahan modal untuk terus berkembang. “Waktu itu kami mulai merasa bingung, karena sudah dipercaya oleh Toyota dan ordernya cukup banyak. Saat itulah kami dibantu oleh BCA dari segi permodalan, hingga kami bisa berkembang sampai saat ini,” kenangnya.

Banyak keuntungan dirasakan oleh Tanu yang telah menjadi nasabah Prioritas BCA Sukabumi ini. Baik dukungan permodalan, maupun kemudahan transaksi. Ia menyatakan, “BCA sangat mendukung dan memperlancar semuanya. Transaksi dan pembayaran lebih mudah, apapun transaksinya bisa dilakukan dengan cepat. BCA ini kan sudah menjadi bank pebisnis ya, di mana-mana kalau kita mau berbisnis ya pakai BCA.”

Hal senada disampaikan oleh Lilyana Thedy, istri Tanu yang membantu mengelola urusan keuangan di Buaran Perkasa Motor. “BCA sangat membantu, apalagi beberapa tahun ini semakin banyak fasilitas untuk pebisnis. Tidak hanya dalam bentuk informasi tapi juga layanan yang diberikan. Saya tidak perlu sering-sering ke bank, karena semua dapat dilakukan dari rumah,” ujar Lilyana.

Seiring bisnisnya yang terus tumbuh, Tanu dan istrinya tertarik untuk merambah ke bisnis lain yang masih berhubungan dengan otomotif. Saat ini, mereka telah merintis bisnis kemitraan autobody repair, bekerja sama dengan temannya dan beberapa perusahaan asuransi. Sudah satu tahun berjalan, bisnis ini sudah memiliki satu cabang di Kota Subang. Tahun depan, Tan menargetkan untuk membuka lima cabang di beberapa kota di Indonesia.

“Kami juga sedang membangun hotel di Jalan Bhayangkara, Sukabumi. Untuk Buaran Perkasa Motor sendiri, calon penerusnya sudah disiapkan yaitu anak semata wayang saya, Ines Claudia. Kebetulan dia baru lulus kuliah dan sudah mulai terjun di bisnis kami. Harapannya, dia bisa menjadi generasi kedua yang terus mengembangkan bisnis ini dengan baik, sehingga lebih banyak orang yang bisa mencari nafkah di tempat kami,” tutup Tanu seraya tersenyum.

BCA Senantiasa di Sisi Anda


The post Tan Wijaya, Sukses Bangun Bisnis Karoseri dari Hobi Otomotif appeared first on Majalah SWA Online.

Eksportir Timah Siap Tampung Timah Ilegal, Ini Alasannya

$
0
0

Asosiasi Eksportir Timah Indonesia (AETI) menyatakan siap menyerap timah ilegal hasil tambang rakyat yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Hal tersebut karena kebocoran timah di Bangka Belitung justru menguntungkan pihak asing.

“Sekarang ini tidak mungkin menyetop mereka (tambang ilegal). Daripada luar negeri yang untung mending kita serap. Itu argumentasi saya,” ujar Ketua AETI Jabin Sufianto, pada acara Tin Conference & Exhibition, di hotel Pullman, Central Park, Jakarta, Senin, 14 September 2015.

(foto: PT Timah Tbk)

(foto: PT Timah Tbk)

Jabin mengaku memiliki data kebocoran timah yang dinilai telah menguntungkan pihak asing karena tidak ditampung secara domestik. “Waktu kunjungan Presiden Jokowi ke Bangka Belitung, ia meminta melegalkan tambang inkonvensional (TI). Dari situ saja sudah terbaca tujuannya ke mana,” ujar dia.

Namun pernyataan Jabin dibantah oleh Sekretaris Perusahaan PT Timah (Persero) Tbk Agung Nugroho. Menurut Agung, Jokowi tidak pernah mengatakan akan melegalkan tambang rakyat ilegal.

“Presiden Jokowi mengatakan untuk membina tambang rakyat, bukan melegalkan yang ilegal. Ada hal yang harus dipahami. Yang dimaksud dengan legal di sini adalah untuk perizinan dan alat,” ujar dia.

PT Timah, kata Agung, tidak akan menerima hasil timah ilegal meski beroperasi di Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) milik PT Timah sendiri.

“Kalau kita terima, itu berarti kita ikutan ilegal. Tambang rakyat perlu dibina. Jangan semata-mata memikirkan perut rakyat. Tapi alangkah baiknya jika perut rakyat itu kita isi yang legal,” ujarnya.

Tempo.co

 

 

The post Eksportir Timah Siap Tampung Timah Ilegal, Ini Alasannya appeared first on Majalah SWA Online.

Batasi Rokok, Masyarakat Dukung Rencana Kenaikan Cukai

$
0
0

Pendapatan Negara 2016, mendapat respon positif dari gabungan organisasi massa, akademisi, serta mahasiswa. Dalam rilis tertulisnya yang diterima Tempo hari ini, Senin, 14 September, mereka beranggapan ini solusi yang saling menguntungkan antara pemerintah dan masyarakat terkait penanggulangan masalah tembakau di tengah perekonomian yang sedang merosot.

Pabrik Rokok (Industri Rokok Daerah)

Pabrik Rokok (Industri Rokok Daerah)Menurut Widyastuti Soeroyo, Peneliti Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat (IAKMI), saat ini terjadi pergeseran minat masyarakat dari rokok SKT (Sigaret Kretek Tangan) ke SKM (Sigaret Kretek Mesin). Selama 2013 terjadi ekspansi dan mekanisasi besar-besaran industri rokok. “Pada 2013 saja industri rokok besar melakukan ekspansi dan mekanisasi besar-besaran yang berimbas pada 17.288 PHK buruh rokok,” katanya dalam laporan tertulis yang diterima Tempo, Senin, 14 September 2015.

Berdasarkan data dari BPS dan Kementerian Keuangan menunjukkan, ada peningkatan produksi rokok sebesar 47% dari 235.5 miliar batang (2005) menjadi 346 miliar batang (2013), namun tren jumlah pekerja industri ini justru sebaliknya.

Menurut Wakil Direktur Lembaga Demografi Universitas Indonesia, Abdillah Ahsan Kebijakan cukai rokok selama ini sudah pro industri rokok kretek dan kecil dengan melakukan tugasnya untuk perlindungan tenaga kerja melalui penyesuaian tarif.

“Kenaikan cukai rokok dapat menjadi alternatif bagi pemerintah untuk mendanai sektor strategis lain seperti pembangunan, perbaikan performa BPJS, bahkan untuk bantuan memperbaiki kesejahteraan bagi petani dan buruh rokok itu sendiri,” kata Hasbullah Thabrany, Ketua Pusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan UI.

Namun koalisi masyarakat yang terdiri dari PKEKK UI (Pusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan Universitas Indonesia), IAKMI (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia), YLKI ( Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia), LD UI (Lembaga Demografi Universitas Indonesia) dan 19 perhimpunan lainnya menyatakan, itu kekhawatiran yang tak mendasar.

Menurut koalisi, Indonesia masih menjadi salah satu negara dengan harga rokok termurah di dunia. Kondisi ini mengkhawatirkan karena zat adiktif yang terdapat dalam rokok, membuat perokok tidak akan berhenti membeli dengan perubahan harga yang kecil.

Cukai rokok merupakan instrumen pemerintah yang digunakkan untuk mengendalikan penggunaan produk yang berbahaya bagi pengguna dan lingkungannya. Apalagi, menurut koalisi, dampak biaya kesehatan yang ditanggung negara tidak sebanding, dengan penerimaan pemerintah dari cukai rokok. Pembayar cukai bukan industri, tapi penggunanya sendiri yang banyak di antaranya warga miskin.

Sebelumnya niat pemerintah untuk menaikkan cukai rokok, ditentang oleh berbagai asosiasi produsen rokok. Alasannya hal tersebut bisa memicu aksi pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.

Gabungan Produsen Rokok Putih Indonesia (Gaprindo) meminta pemerintah membatalkan rencana kenaikan cukai rokok sebesar 7 persen tahun depan. Jika ini dilakukan, pengusaha rokok terancam gulung tikar sehingga pemecatan karyawan menjadi tidak terhindari. “Unit produksi pasti turun. Penurunan pabrik yang beroperasi saja sudah kelihatan,” ujar Hasan Aony Aziz di Jakarta pekan lalu.

Rencana kenaikan cukai tertuang dalam rencana pemerintah yang menargetkan penerimaan cukai hasil tembakau tahun depan sebesar Rp 148,9 triliun. Angka ini setara 95,72 persen dari target penerimaan cukai 2015 dalam APBN 2015 sebesar Rp 120 triliun.

Dalam catatan asosiasi, jumlah pabrik rokok yang beroperasi anjlok dari 4900 pada 2009 menjadi 600 pada 2014. Pun, dari angka itu, terdapat 500 pabrik yang terancam bernasib serupa jika cukai baru berlaku.
Tempo.co

 

 

The post Batasi Rokok, Masyarakat Dukung Rencana Kenaikan Cukai appeared first on Majalah SWA Online.

Transjakarta Minta Suntikan Rp 1 Triliun, untuk Apa?

$
0
0
ANS Kosasih

ANS Kosasih, Dirut PT Transjakarta

PT Transportasi Jakarta mengusulkan besaran Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2016 sebesar Rp 1 triliun. Besaran dana itu bakal dibelanjakan untuk meningkatkan layanan transportasi publik di Ibu Kota.

Direktur Utama PT Transjakarta Antonius Kosasih menjelaskan, suntikan modal ini bakal dibelanjakan untuk menambah armada bus dan perbaikan infrastruktur.

“Penambahan dana pemerintah juga dalam rangka mencapai kapasitas angkut penumpang 400 ribu per hari,” kata dia, saat rapat dengan Badan Anggaran DPRD di Kebon Sirih, Senin, 14 September 2015.

Menurut Kosasih, PMP sebesar 74 persen dari Rp 1 triliun akan dibelanjakan untuk pembelian bus baru sekitar. Sementara 21 persennya dipakai untuk memperbaiki halte dan depo yang kini hanya berjumlah empat lokasi. Adapun sekitar 5 persennya digunakan untuk pengadaan fasilitas pendukung operasional.

Dia merinci pengadaan bus baru mencakup 169 unit bus single dan 35 unit bus tingkat untuk angkutan gratis wisata dan jalur larangan kendaraan bermotor. Ada juga 125 unit bus Maxi–yakni bus dengan kemampuan rotasi pada empat roda–yang membantu operasional saat jam sibuk dan di koridor dengan jalan sempit. “Bus single yang dibeli berbahan bakar solar,” ujar Kosasih.

Tak hanya itu, Kosasih berujar, PT Transjakarta akan membeli empat unit mobil derek kapasitas besar yang mampu membawa bus gandeng yang mogok. Ada juga 12 unit mobil perawatan dan dua unit ambulans untuk pertolongan pertama pada penumpang atau karyawan yang celaka.

Kosasih mengungkapkan dia juga berencana merehabilitasi 218 halte bus Transjakarta dengan suntikan dana itu. “Kami ingin meningkatkan kenyamanan penumpang sejak mereka menunggu bus di halte,” katanya.

Tempo.co

The post Transjakarta Minta Suntikan Rp 1 Triliun, untuk Apa? appeared first on Majalah SWA Online.

Proyek Kereta Cepat, Jepang Minta Jokowi Tegas

$
0
0

Calon investor menanti ketegasan sikap pemerintah dalam melanjutkan proyek kereta cepat. Atase Perekonomian dan Pembangunan Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia, Yoshiko Kijima, mengatakan pemerintahnya cuma menanti ketertarikan swasta, karena tidak memiliki perusahaan pelat merah yang bisa ditunjuk untuk menggarap proyek tersebut.kereta api cepat
Menurut Kijima, pemerintah Jepang juga kesulitan untuk menentukan sikap karena Kementerian Badan Usaha Milik Negara belum mempublikasikan spesifikasi rencana proyek. Padahal Kementerian BUMN telah ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo untuk meneruskan rencana proyek kereta cepat atau menengah Jakarta-Bandung, dengan skema antar bisnis (B-to-B). “Karena belum ada pengumuman dari Kementerian BUMN, belum ada sikap dari investor Jepang yang sebetulnya berminat dalam proyek ini,” kata dia kepada Tempo, Rabu, 16 September 2015.

Pemerintah Cina yang sebelumnya akan terjun dalam proyek ini kini bersikap pesimistis. Kepada Tempo,  Atase Perekonomian dan Bisnis Kedutaan Besar Cina di Indonesia, Wang Liping, mengaku khawatir jika pemerintah Indonesia bakal membatalkan atau tak memilih satu pun proposal proyek kereta cepat atau menengah yang sekarang sedang dihitung ulang. “Sekarang kereta menengah dianggap cocok, tapi bisa jadi enam bulan kemudian sebaliknya,” kata Wang.

Dalam keterangan yang dilansir situs Sekretaris Kabinet, Selasa, 15 September 2015, Presiden Joko Widodo mengatakan rencana proyek kereta cepat Jakarta-Bandung tidak dibatalkan. Proyek ini tetap dilanjutkan tapi tidak menggunakan anggaran dan jaminan dari negara. Proyek ini pun harus digarap dengan skema B-to-B, baik antara perusahaan negara atau swasta dengan swasta. “Saya menunggu hitungannya. Kalau masuk akal, silakan jalan. Bukan dibatalkan, siapa bilang dibatalkan?” ujar Jokowi, yang saat itu berada di Doha, Qatar.

Saat ini, kata Jokowi, ada dua alternatif untuk melanjutkan proyek kereta cepat. Pilihannya yakni menggunakan kereta berkecepatan tinggi, 350 kilometer per jam, atau kecepatan menengah 250 kilometer per jam. Namun  kelanjutan proyek yang lebih banyak bersifat politik mesti diperhitungkan. “Jangan mentang-mentang bawa uang dan teknologi, terus mau ngatur-ngatur, nggak begitu. Jangan juga terlalu ikut dan disetir oleh investor, ndak mau saya,” kata Jokowi.

Pada awal September lalu, pemerintah menolak dua proposal proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dari Cina dan Jepang. Kedua proposal tersebut ditolak karena menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Jika proyek itu dilanjutkan, pemerintah menyarankan penggunaan kereta kecepatan menengah 200-250 kilometer per jam dengan skema B-to-B.

Tempo.co

The post Proyek Kereta Cepat, Jepang Minta Jokowi Tegas appeared first on Majalah SWA Online.

Rayakan 70 Tahun, AmorePacific Bertekad Jadi Great Global Brand Company

$
0
0

AmorePacific, perusahaan produk kecantikan terkemuka di Korea, pada awal September 2015 lalu merayakan ulang tahunnya yang ke-70. Melanjutkan tujuh dasawarsa kiprah bisnisnya itu, eksekutif puncak AmorePacific menyatakan tekadnya untuk menjadikan AmorePacific sebagai sebuah perusahaan merek global yang hebat (great global brand company).

 Kyung-bae, AmorePacific Chairman & CEOt

Suh Kyung-bae, AmorePacific Chairman & CEO

“Selama 70 tahun yang lalu, AmorePacific telah mendedikasikan diri membuat dunia lebih cantik, berlandaskan misi kami sebagai Asian Beauty Creator,” ujar Suh Kyung-bae, Chairman dan CEO AmorePacific, di hadapan sejumlah wartawan dari sejumlah negara pada konferensi media global di Seoul, Korea Selatan, 9 September lalu.

Dalam rangka merayakan ulang tahunnya yang ke-70 ini,   AmorePacific mengundang sejumlah wartawan dari delapan negara di Asia untuk memperlihatkan sejumlah fasilitas pentingnya di Korea Selatan; meliputi Seokwang Tea Garden dan O’sulloc Tea Museum di Jeju Island; AmorePacific R&D Center (Mizium and Sungjigwan)   di Yongin,   serta AmorePacific Beauty Campus yang merupakan fasilitas produksi dan distribusi global di Osan, Korea Selatan.

Sejak awal AmorePacific berhasil mempertahankan posisinya sebagai perusahaan produk kecantikan (beauty company) nomor wahid di Korea. Di tingkat global, dari segi omset (net sales) perusahaan ini merupakan terbesar nomor 14 di dunia. Baik di pasar domestik (Korea) maupun di mancanegara (overseas market), penjualannya tumbuh secara konsisten. Secara keseluruhan, selama semester I 2015, penjualannya mencapai KRW (Korean Won) 2,85 triliun, atau naik 23,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (Year on Year); dan laba usaha mencapai KRW 564,3 miliar, atau naik 46,1% dibandingkan tahun lalu (YoY).

Suh Sung-whan (almh.), pendiri AmorePacific

Suh Sung-whan (almh.), pendiri AmorePacific

Perjalanan bisnis AmorePacific dimulai dari inisiatif Suh Sung-whan (alm.), yang mendirikan perusahaan yang awalnya bernama Pacific Chemical ini pada 1945, dengan produk awal ABC Pomade, minyak rambut berbahan tanaman. Cikal-bakal bisnis ini sendiri sebenarnya sudah dirintis oleh ibu sang pendiri, Yun Dok-jeoung (almh.), yang membuka warung kecil yang menjual minyak biji camelia buatannya yang berkualitas tinggi pada 1932. Yun tampaknya berhasil menanamkan nilai-nilai dan filosofi mengenai Asian Beauty, yang kemudian menjadi semacam “DNA” bagi AmorePacific hingga sekarang.

Langkah merambah pasar luar negeri dirintis dengan ekspor produk kosmetik pada 1964.   Pada periode 1980-1990, perusahaan yang mendaftarkan sahamnya di pasar modal (listed) sejak 1973 ini menjejakkan kaki langsung di AS dan Eropa dengan mendirikan anak usaha di Los Angeles (AS), Frankfurt (Jerman), dan Chartre (Prancis). Namun, langkah terpentingnya dilakukan pada 1991, ketika perusahaan ini memutuskan untuk fokus pada bisnis produk kecantikan saja, dan mendivestasi anak-anak usaha non-kecantikan.

Suh Kyung-bae, putera dari Suh Sung-whan (sang pendiri), memperoleh kepercayaan untuk memimpin perusahaan ini (sebagai CEO) pada 1997. Di bawah kepemimpinan Suh, pada 2002 perusahaan ini mengganti nama korporatnya menjadi AmorePacific, dan pada tahun itu juga menjadi perusahaan pertama di Korea yang mampu mencapai penjualan KRW 1 triliun di industri produk kecantikan. Suh pula yang memimpin langkah penetrasi ke pasar luar negeri di Asia dengan dua produk andalannya, Sulwhasoo dan Laneige (2003-2006) dan pada 2006 menegaskan misi utama AmorePacific sebagai the Asian Beauty Creator.

Di antara lebih dari 20 merek produk dalam kategori kosmetik, personal care dan healthcare yang dimilikinya, ada lima merek yang menjadi global champion brands, yakni : Sulwhasoo, Laneige, Mamonde, innisfree, dan Etude House. Namun, para pengamat menilai, inovasi terbaik yang ditawarkan AmorePacific adalah ketika pada 2008 meluncurkan produk kosmetik air cushion pertama di dunia. Langkah ini ternyata membuka kategori produk baru di industri kecantikan global karena diikuti pemain-pemain besar termasuk L’Oreal. Pada 2015, tercatat penjualan global produk cushion AmorePacific secara kumulatif telah melebihi 50 juta unit.

Itulah inovasi buah dari investasi AmorePacific yang cukup serius di bidang litbang (R&D). Sekitar 500 periset (10,9%-nya bertitel Ph.D) bekerja di enam pusat R&D yang tersebar di Korea Selatan, China, Prancis, AS, Jepang, dan Singapura. Rasio biaya R&D dibandingkan nilai penjualannya pada 2014 sebesar 2,51%. Pada tahun itu juga, ada 200 paten yang sudah terdaftar serta 500 lebih paten yang tengah diajukan registrasinya.

Di Indonesia, AmorePacific baru hadir secara legal-formal (kelembagaan perusahaan) pada 2012, meskipun produk Laneige dan Sulwhasoo sudah masuk lewat distributor sejak 2004. Tak heran, pasarnya masih relatif kecil.   Tapi, sang CEO, Suh Kyung-bae (kini 52 tahun), menilai Indonesia tetap pasar yang potensial mengingat tumbuhnya kelas menengah. “Kami masih akan melakukan studi lebih dalam lagi,” kata lelaki yang mengakui menyukai Jogja.

Bagaimana ke depan setelah tercapainya usia 70 tahun? “AmorePacific akan terus menumbuhkan bisnis globalnya, dan melangkah menuju visi masa depannya menjadi sebuah great global brand company,” kata Suh Kyung-bae, yang kini merupakan orang terkaya kedua di Korea, di bawah Lee Kun-hee (Chairman & CEO Samsung Corp.), menurut Majalah Forbes (2015).

AmorePacific Beauty Campus di Osan, Korea  Selatan_edit

Langkahnya, dipaparkan Suh lebih lanjut, akan fokus pada tiga pilar, yakni : Absolute Quality, Corporate Social Responsibility(CSR), dan Investment in People. Dengan Absolute Quality, maksudnya AmorePacific akan menawarkan produk berkualitas terbaik yang dihasilkan dari teknologi mutakhir dan bahan-bahan alami dari Asia seperti ginseng dan green tea.

Mengenai CSR, AmorePacific akan melanjutkan aneka program CSR-nya yang menyentuh tiga area perhatian, yakni kalangan wanita, budaya, dan lingkungan. Untuk kalangan wanita selama ini perusahaan ini punya program Makeup Your Life yang mendukung pasien wanita pendukung kanker lewat program kecantikan holistik dan Pink Ribbon Campaign untuk mendukung para pasien kanker payudara. Juga ada program Heemang Store untuk mendukung kemandirian finansial kalangan single mother. Untuk budaya ada program seperti mise-en-scen Short Film Festival dan Sulwha Cultural Exhibition. Sedangkan untuk program lingkungan ada program Green Cycle yang mendaur-ulang kemasan produk bekas pakai. Menurut Suh, pihaknya berencana mengembangkan program CSR kunci itu di luar negeri, dengan mengidentifikasi isu sosial di tiap regional dan negara.

Sementara itu, menyangkut pilar Investment in People, menurut Suh, AmorePacific akan meningkatkan pelatihan karyawan secara global dengan beragam program, serta meningkatkan rekrutmen para talenta global. Sekarang ini, dengan kehadiran di Asia, Amerika Utara, dan Eropa, AmorePacific diperkuat lebih dari 13 ribu orang karyawan.

Suh juga menjanjikan pihaknya akan mengintensifkan lagi program reward dan kesejahteraan karyawan, antara lain dengan meningkatkan lingkungan kerja khususnya bagi kalangan wanita. Setelah menikmati pertumbuhan bisnis yang baik, dan dinilai sebagai salah satu perusahaan paling inovatif di dunia (Most Innovative Companies) menurut Forbes, Suh juga menyatakan keinginan AmorePacific bisa menjadi tempat yang hebat untuk bekerja (a great place to work for).   (*)

The post Rayakan 70 Tahun, AmorePacific Bertekad Jadi Great Global Brand Company appeared first on Majalah SWA Online.

SAS Klaim Marketing Analytic Mampu Meningkatkan ROI Bisnis

$
0
0

Seiring dengan kanal digital yang terus menjadi kontak komunikasi utama bagi konsumen, kesuksesan brand akan tergantung pada kemampuannya untuk menerjemahkan data yang diperoleh dari aktivitas digital konsumen. Pada era sebelum digital, aktivitas menonton televisi, menelepon, mengirim pesan singkat dan berbelanja adalah aktivitas terpisah-pisah, dilakukan dengan perangkat yang sama sekali tidak terhubung satu dengan yang lainnya. Tetapi kini di era digital semua aktivitas tadi bisa dilakukan dalam satu waktu elwat satu perangkat yakni smartphone atau televisi yang terintegrasi dengan internet.

Maka, menurut Rene van der Laan, SAS International Marketing Expert, kini sudah saatnya bagi setiap bisnis untuk lebih dalam mengenal perilaku konsumennya. Perusahaan dapat mengumpulkan data yang terperinsi melalui beragam kanal seperti website dan media sosial, kemudian menganalisa dan memanfaatkannya untuk mendapatkan keunggulan kompetitif dalam teknik pemasaran. “Lebih banyak data dan lebih banyak analisis merupakan kunci untuk memahami interaksi antara aktivitas pemasaran, psar, dan kanal penyampaiannya,” ujar Rene.

SAS indonesia

Kristianus Yulianto, Consulting & Services Manager SAS Indonesia, melihat fenomena tersebut SAS kemudian membuat sebuah konsep yang dinamai customer decision hub. Ini adalah sebuah konsep yang mempelajari bagaimana tingkat pemahaman perusahaan terhadap konsumennya dan perilakunya selama dia berhubungan dengan perusahaan. Aktivitas konsumen yang diikuti adalah semua aktiivitas digital seperti SMS, membuka media sosial, mencari sesuatu menggunakan mesin pencari seperti Google.

“Semua informasi tadi diolah menjadi outbond berupa pesan pemasaran yang tepat dengan kebutuhan dia (konsumen) saat itu misalnya lewat SMS,” ujar Kristianus,” Jadi pesan yang masuk ke kosnumen tuh personal dan relevan dengan apa yang memang dia butuhkan saat itu, ini tujuannya agar konsumen nyaman menerima pesan dan akhirnya memutuskan membeli produk yang ditawarkan,” lanjutnya.

Oleh SAS konsep tersebut diterjemahkan dalam perangkat lunak yang membantu para tenaga pemasar lebih tepat sasaran, yaitu marketing analytics. Perangkat lunak ini diklaim SAS akan memampukan tenaga pemasar untuk mengevaluasi kesuksesan inisiatif pemasaran secara keseluruhan. Marketing analytics memperhitungkan seluruh upaya pemasaran pada berbagai kanal dalam rentang waktu tertentu, yang merupakan hal esensial dalam proses pengambilan keputusan serta eksekusi program yang efisien.

“Dengan 88,1 juta pengguna aktif internet di Indonesia, kanal digital dan pemasaran telah menyebar luas dengan cepat di Indonesia. Perangkat lunak ini dapat mendukung perusahaan untuk meningkatkan ROI, terutama yang segmen pasarnya langsung ke pengguna akhir (end user) seperti bank, asuransi dan telekomunikasi,” jelas Peter Sugiapranata, Sales Director SAS Indonesia.  Pihaknya mengaku tidak langsung mengkalkulasi berapa persen kenaikan ROI jika memakai perangkat ini, tapi fokusnya adalah membantu perusahaan agar lebih tepat sasaran dan efisien dalam pemasaran dengan begitu agar berdampak ke ROI.

Marketing analytics dipasarkan dalam satu paket yang terdiri dari tiga perangkat yaitu perangkat manajemen optimasisasi, otomatisasi dan real time desecion management. (EVA)

The post SAS Klaim Marketing Analytic Mampu Meningkatkan ROI Bisnis appeared first on Majalah SWA Online.


Martiono Pensiun, Newmont Tunjuk Nakhoda Baru

$
0
0
newmontNTT

(foto: PT Newmont Nusa Tenggara)

PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) bakal resmi mengganti pucuk pimpinannya per 20 September 2015. Pergantian dilakukan karena direktur utama yang menjabat saat ini, Martiono Hadianto, memasuki masa pensiun.
Juru bicara Newmont, Rubi Purnomo, mengatakan Martiono sudah sejak lama menyampaikan ke perusahaan bahwa dia memutuskan pensiun saat menginjak usia 70 tahun. “Tanggal 20 September ini, beliau berulang tahun ke-70 dan bertepatan dengan hari akhir bekerja beliau di Newmont,” ucap Rubi dalam pesan singkatnya kepada Tempo, Jumat, 18 September 2015.

Pengganti Martiono sebagai Direktur Utama Newmont adalah Rachmat Makassau. “Pak Rachmat sudah ditunjuk, sementara proses administrasinya sedang berjalan,” ujar Rubi.

Perusahaan tambang tembaga asal Amerika Serikat ini sedang terganjal bisnisnya karena belum mendapat surat rekomendasi ekspor dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Kementerian masih menunggu perpanjangan kesepakatan pembangunan smelter antara Newmont dan PT Freeport Indonesia guna pemberian rekomendasi ekspor. Adapun ekspor konsentrat Newmont berakhir pada 18 September 2015.

Newmont pernah membuat nota kesepahaman dengan Freeport untuk membangun smelter bersama. Nota ini berlaku hingga 30 September mendatang. Sayang, hingga saat ini, belum ada kepastian mengenai tindak lanjut dari dua perusahaan tambang tembaga asal Amerika tersebut.

Tempo.com

The post Martiono Pensiun, Newmont Tunjuk Nakhoda Baru appeared first on Majalah SWA Online.

Minta PMN Rp 2 Triliun, Bulog Janji Untung Rp 1,2 Triliun

$
0
0

Perum Badan Usaha Logistik (Bulog) memasang target akan mencetak laba Rp 1,2 triliun pada 2019. Namun, target ini hanya dapat diraih bila Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui pengajuan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 2 triliun di RAPBN 2016.

(sumber foto: www. bulog.co.id)

(sumber foto: www. bulog.co.id)

“Dana tersebut akan kami gunakan untuk pembangunan infrastruktur dan aset, sehingga kami bisa mencetak laba pada 2019,” kata Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi BUMN DPR pada Senin, 21 September 20015 di Jakarta.

Bulog berencana membangun 7 unit penggilingan beras modern, serta cold storage (gudang beku) untuk menyimpan daging dan komoditas hortikultura di suhu yang sesuai. Unit penggiling beras yang dibangun akan berkapasitas 400 ribu ton di sentra-sentra produksi seluruh Indonesia.

Selain itu, Bulog juga berencana membangun 50 unit sentra pengeringan dan silo gabah. Di sentra-sentra perkebunan jagung pun akan dibangun unit-unit serupa sebanyak 25 unit. Bulog juga berencana membangun 14 unit gudang pendinginan di sentra daging dan hortikultura.

“Ini bakal meningkatkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP), juga meningkatkan kapasitas pengadaan dan daya simpan,” kata Djarot. Pengadaan CBP diperkirakan akan mencapai 400 ribu ton dan jagung sebanyak 1500 ton. Sementara untuk daya simpan, gabah akan meningkat hingga 150 ribu ton, jagung 75 ribu ton, dan daging beku 7 ribu ton.

Djarot menegaskan bahwa pengajuan PMN 2016 memang bertujuan untuk menguatkan infrastruktur pasca panen perusahaan pelat merah ini. Harapannya, Bulog bisa memaksimalkan serapan hasil panen petani lokal. Pada 2015 lalu, Bulog mendapatkan PMN sebesar Rp 3 triliun yang  difokuskan untuk modal kerja.

Djarot mengatakan upaya pembangunan infrastruktur memang didesain untuk meneruskan kinerja Bulog yang sudah membaik pada kuartal kedua 2015 ini. “Tercatat kami mencetak laba bersih Rp 890 miliar,” kata dia.

Tempo.co

The post Minta PMN Rp 2 Triliun, Bulog Janji Untung Rp 1,2 Triliun appeared first on Majalah SWA Online.

Lisensi Perangkat Lunak, Tumpuan Bisnis BlackBerry

$
0
0

BlackBerry mengumumkan laporan keuangan untuk kuartal kedua tahun fiskal 2016 yang berakhir pada 29 Agustus 2015. Pendapatan non-GAAP adalah US$ 491juta dengan pendapatan GAAP dari US$ 490juta.

Pendapatan GAAP mencerminkan pencatatan akuntansi untuk pembelian sebagai pendapatan tertahan terkait dengan akuisisi WatchDox. Rinciannya, 15% untuk perangkat lunak dan jasa, 41% untuk hardware, dan 43% untuk biaya akses layanan (SAF).

BlackBerry mendapatkan 2.400 pengguna enterprise baru di kuartal ini. Sekitar 60% dari lisensi terkait dengan penawaran ini merupakan lisensi untuk multi-platform.

Selama kuartal kedua, BlackBerry mencatatkan pendapatan dari hardware dari penjualan lebih dari 800.000 ponsel pintar dengan ASP sekitar US$240.

Selama kuartal fiskal kedua tersebut, perusahaan ini terus menunjukkan kemajuan di metric utama keuangan termasuk pertumbuhan software, EBITDA dan arus kas bebas.

BlackBerry

Pendapatan Non-GAAP untuk perangkat lunak dan jasa sebesar USD74 juta, meningkat 19 persen dibandingkan Q2 FY15 didorong oleh pertumbuhan dari pendapatan lisensi perangkat lunak sebesar 33 persen.

“Saya yakin pada strategi kami dan peningkatan yang berkesinambungan, tergambar pada empat kuartal berturut-turut dari tahun ke tahun dengan pertumbuhan dua digit dari pendapatan lisensi perangkat lunak dan enam kuartal berturut-turut mendapatkan arus kas bebas positif,” kata Executive Chairman dan Chief Executive Officer John Chen dalam rilisnya.

Dalam rangka memperluas perangkat lunak dan layanan multi-platform, vendor teknologi asal Kanada itu berinvestasi secara strategis dan organik melalui produk dan layanan baru yang tersedia pada platform BES, dan melalui akuisisi seperti ATHOC dan Good Technology.

Selain itu, BlackBerry juga fokus untuk berkompetisi dalam bisnis handset, dengan rencana untuk meluncurkan Priv, sebuah perangkat berbasis Android .

“Priv menggabungkan yang terbaik dari sistem keamanan BlackBerry dan produktivitas dengan ekosistem aplikasi mobile yang besar yang tersedia pada platform Android,” kata Chen.

The post Lisensi Perangkat Lunak, Tumpuan Bisnis BlackBerry appeared first on Majalah SWA Online.

Menteri Jonan: Penumpang Kereta Api Bakal 1 Miliar Per Tahun

$
0
0

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan pemerintah menargetkan pertumbuhan jumlah pengguna moda transportasi kereta api naik 15 persen. “Memang targetnya 15 persen, tapi ini panjang sekali,” katanya di Bandung, Senin, 28 September 2015.

Menteri Perhubungan Ignatius Jonan

Menteri Perhubungan Ignatius Jonan

Jonan mengatakan jumlah pengguna moda transportasi itu bakal tumbuh sejalan dengan tuntasnya jalur kereta api Trans Sumatera, Trans Sulawesi, dan Trans Papua. “Kalau semua pembangunan jalur kereta api yang saya sebutkan itu beroperasi, harapannya, jumlah angkutan kereta api, baik penumpang maupun barang, naik dua kali lipat dalam waktu 10 tahun sejak dioperasikan,” ujarnya.

Berdasarkan perhitungan Jonan, kenaikan dua kali lipat itu menembus 1 miliar penumpang. “Kalau dua kali lipat, kira-kira sepuluh tahun lagi mungkin penumpang kereta api lebih dari 1 miliar (orang). Sekarang hampir 400 juta penumpang setahun, kira-kira 1 juta orang sehari,” kata dia. Satu miliar penumpang dalam setahun itu setara dengan tiga juta penumpang kereta per hari.

Jonan juga menargetkan penambahan rute baru kereta api di Sumatera, Sulawesi, serta Papua tersebut bakal mendongkrak kenaikan jumlah angkutan barang menggunakan kereta api. “Waktu saya menjalankan kereta api, 11 bulan lalu, angkutan barang kira-kira hampir 40 juta ton per tahun. Sekarang saya berharap lima tahun lagi sekurangnya 80 juta atau 100 juta ton, ini kerja keras luar biasa,” ucapnya.

Menurut Jonan, Presiden Joko Widodo ingin menggenjot pembangunan infrastruktur dalam lima tahun. “Termasuk kereta api, harus ditingkatkan dalam lima tahun,” katanya.

Jonan mengklaim penugasan dirinya menjadi Menteri Perhubungan, salah satunya, untuk mendongkrak pembangunan moda transportasi kereta api. “Saya berkeyakinan bahwa Bapak Presiden menugaskan saya di situ karena pembangunan transportasi yang sedang dilakukan dalam lima tahun yang besar sekali adalah pembangunan transportasi kereta api,” ucapnya.

Menurut dia, dalam porsi anggaran di Kementerian Perhubungan, Direktorat Jenderal Kereta Api mendapat porsi terbesar. “Ada yang lebih besar, (Direktorat) Pelabuhan Laut lebih besar sedikit, tapi lebih banyak untuk belanja harian untuk personel karena Perhubungan Laut mengoperasikan 1.241 pelabuhan umum di Indonesia, jadi lebih banyak untuk kebutuhan personel,” katanya.

Jonan mengatakan alokasi anggaran untuk porsi investasi atau belanja modal terbesar ada di Direktorat Jenderal Kereta Api. “Kalua kebutuhan investasi atau belanja modal, Direktorat Jenderal Kereta Api itu paling besar,” ujarnya.

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Edi Sukmoro berharap perusahaannya bisa mengeruk keuntungan dengan penambahan rute baru di sejumlah pulau besar di Indonesia. “Kami berharap bisa mengangkut manusia dan barang supaya daerah-daerah yang tidak terbuka itu menjadi terbuka,” katanya di Bandung, Senin, 28 September 2015.

Tempo.co

The post Menteri Jonan: Penumpang Kereta Api Bakal 1 Miliar Per Tahun appeared first on Majalah SWA Online.

Seni Berbagi dalam Bisnis: Top 100 Indonesia Social Enterprises (SWA Edisi 21/2015)

$
0
0
Seni Berbagi dalam Bisnis: Top 100 Indonesia Social Enterprises (SWA Edisi 21/2015)

Seni Berbagi dalam Bisnis: Top 100 Indonesia Social Enterprises (SWA Edisi 21/2015)

 

Seni Berbagi dalam Bisnis:

Top 100 Indonesia Social Enterprises

Semangat menebarkan virus kewirausahaan sosial di negeri ini kian marak. Yang menggembirakan, semakin banyak pula anak muda berlatar belakang pendidikan tinggi yang tergerak terjun sebagai wirausaha sosial untuk memberdayakan dan membangun masyarakat demi kemajuan Indonesia. Bagamana mereka memberdayakan masyarakat dan memacu bisnisnya berkembang pesat? Dan, siapa sajakah Top 100 Indonesia Social Enterprises pilihan Majalah SWA? Semua dikupas habis dan dibahas tuntas hanya di SWA terbaru !

“Menebarkan Virus Kewirausahaan Sosial”
Virus untuk melahirkan sebanyak-banyaknya social entrepreneur mesti semakin ditebarkan. Merekalah mitra sejati pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi berbagai problem sosial yang belakangan kian meruyak.

Simak Sajian SWA lainnya!

“MSV Pictures, Digandeng Walt Disney Berkat Battle of Surabaya”
Sudah nonton film Battle of Surabaya, yang – ketika tulisan ini dibuat – sedang tayang di bioskop-bioskop Tanah Air? Inilah film animasi dua dimensi (2D) karya anak negeri yang menceritakan peristiwa 10 November 1945 di Surabaya.

“Humpuss Garap Bisnis Pelatihan dan Penyediaan Kru Kapal”
Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki potensi besar di bidang kemaritiman. Apalagi, Pemerintahan Joko Widodo telah menyatakan tekadnya untuk membangun sektor ini

“Di Balik Dwidaya yang Makin Menggurita”
Di tengah makin riuhnya persaingan bisnis tur dan travel, Dwidaya Tour melesat menjadi salah satu pemain terbesar. Sentuhan midas generasi ketiga menjadi rahasia sukses pertumbuhannya.

EKONOMI & BISNIS

PEMASARAN

“Berebut Bisnis Bioskop”
Persaingan bisnis bioskop layar lebar tak kalah seru dari film yang ditayangkan. Di tengah besarnya nilai investasi dan jumlah penonton yang terus menurun, tiga pemain utama adu strategi merebut pasar.

INVESTASI

“Gaya Donna dan Darius Mengelola Investasi ”
Sejak menikah, pasangan selebritas ini hobinya berinvestasi. Kerugian pernah melanda mereka gara-gara bisnisnya tutup, kemudian beralih ke instrumen lainnya untuk memulihkan asetnya. Bagaimana caranya?

INTERNASIONAL

“Kunci Sukses Jagoan dari Marseille”
Berangkat dari perusahaan kecil, ia mengglobal. Aneka akuisisi dilakukan berpegang pada empat aturan.

INDONESIA YOUNGSTER INC.

START UP
“Drama, Debut Bisnis Mantan Artis Cilik”
Lewat acara press presentation pada 10 Juni lalu, kiprah Dena Rachman sebagai seorang wirausaha (entrepreneur) pun dimulai. Inilah babak baru seorang mantan artis cilik yang memilih jalur bisnis sebagai karier masa depannya. Mengusung merek Drama, akronim dari nama Dena Rachman, ia mengentak panggung fashion Tanah Air dengan koleksi sepatu unik yang memiliki struktur pyramid heels berwarna krom emas setinggi 11 cm

Prika & Galih

SELF EMPLOYED
Ernesto Abraham

SIAPA DIA
Rosie Dewi


Baca selengkapnya di SWA Edisi Terbaru!

Anda juga bisa menyimak up date harian seputar isu bisnis di www.swa.co.id.

Dapatkan juga Majalah SWA versi Digital di Tablet & Smartphone Anda melalui http://swa.co.id/digitalmagazine

Informasi Lengkap:
Berlangganan: http://swa.co.id/subscription/
Iklan: http://swa.co.id/about

Website: http://swa.co.id/
Facebook: http://facebook.com/MajalahSWA
Twitter: http://twitter.com/MajalahSWA
Google+: http://google.com/+SWAmagazine/

Jika anda membutuhkan pembelian Majalah SWA dalam jumlah besar atau berlangganan kolektif untuk Karyawan dan Mitra berharga anda, segera manfaatkan fasilitas lebih dan discount menarik yang kami sediakan, silahkan menghubungi :
Putri-Sirkulasi
Email: putri.meutia@swamail.com
Tlp. (021) 3523839 Fax: (021) 3457338, 3853759

 


 

The post Seni Berbagi dalam Bisnis: Top 100 Indonesia Social Enterprises (SWA Edisi 21/2015) appeared first on Majalah SWA Online.

Menteri Darmin: Kesuksesan Paket Ekonomi Tergantung Rupiah

$
0
0

Pemerintah menjamin paket kebijakan ekonomi yang baru dikeluarkan mampu menghidupkan geliat sektor industri. Meski diyakini baru memberikan dampak pertumbuhan ekonomi pada 2016, tapi paket ekonomi itu akan lebih efektif jika didukung penuh oleh stabilitas nilai tukar rupiah.rupiah

“Sebetulnya ini semua baru akan mulai terlihat dampaknya kalau kurs rupiah bisa dipertahankan pada nilai yang sebenarnya. Kurs rupiah sekarang ini kan belum nilai yang sebenarnya. Ini masih ada nilai spekulasi,” kata Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution kepada Tempo seusai pembukaan Kongres Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) XIX di Grand City, Surabaya, Kamis dinihari, 8 Oktober 2015.

Menurut Darmin, nilai tukar rupiah saat ini masih spekulasi, sehingga belum bisa dikatakan stabil walaupun dalam beberapa hari terakhir menunjukkan tren menguat. “Kalau APBN kita kan untuk 2016 bilangnya Rp 13.900. Mungkin tahun ini di kisaran Rp 13.500-an lah. Kalau itu bisa dipertahankan dengan deregulasi dan paket-paket kebijakan, ini akan ketemu dan saling dukung,” katanya.

Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Aviliani, meminta pemerintah untuk tak berpuas diri dulu menyikapi penguatan nilai tukar rupiah. “Jangan disikapi dengan senang-senang dulu, karena ini masih fluktuatif. Orang yang berfluktuasi dengan jual-beli dolar juga masih ada,” katanya.

Sekretaris ISEI itu menambahkan, Indonesia harus mencari sumber-sumber dana masuk guna memperkuat nilai tukar rupiah yang masih fluktuatif. “Ada tiga cara. Yang pertama, mengubah Surat Utang Negara menjadi Surat Utang Luar Negeri supaya kita punya cadangan,” katanya.

Kedua, kata Aviliani, ialah menindaklanjuti regulasi pembebasan visa agar pemerintah daerah tanggap terhadap kedatangan turis asing. “Kita sudah memberikan bebas visa kepada 47 negara, jadi harus di-follow up supaya turisme bisa lebih cepat berkembang,” katanya.

Ketiga ialah pengaturan arus kas (cash flow) Bank Indonesia dan pemerintah supaya nilai tukar rupiah menjadi stabil. “Karena kalau stabil, pasti investasi jalan. Kalau tidak stabil, terlalu melemah, orang tidak bisa memprediksi harga,” ujarnya.

Tempo.co

The post Menteri Darmin: Kesuksesan Paket Ekonomi Tergantung Rupiah appeared first on Majalah SWA Online.

Menyoal Inovasi dan Kolaborasi

$
0
0

Tahun 2015 bisa dikatakan merupakan tahun yang sulit bagi pebisnis, salah satu faktor penyebabnya adalah melambatnya perekonomian China yang berefek pada perlambatan ekonomi secara global. Kemudian, apakah para pebisnis hanya berdiam diri saja menghadapi kondisi eksternal yang tidak dapat terelakkan ini? Harusnya, kalau ingin perusahaannya tetap sustain, maka jangan hanya berdiam diri saja.Ciu_Heni-PPM

Dalam kondisi sesulit apapun, peluang-peluang masih ‘berkeliaran’ di pasar. Dari sudut pandang akademisi, peluang di pasar tidaklah terbatas, tergantung bagaimana perusahaan dapat dengan jeli menemukan peluang tersebut kemudian ditangkap lalu dilepas menjadi keuntungan. Yang menjadi permasalahan adalah bagaimana menangkap peluang tersebut. Inovasi menjadi salah satu cara yang ampuh untuk menjawab permasalahan tersebut.

Inovasi dapat dikembangkan dengan mendorong sumberdaya manusia yang ada di perusahaan untuk selalu mencari ide-ide segar dan pasar baru untuk barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan. Salah satu hasil dari ide-ide baru yang digulirkan adalah pengembangan produk baru. Pengembangan produk baru merupakan salah satu bentuk inovasi yang akan membantu perusahaan agar dapat sustain.

Pengembangan produk baru dapat dihasilkan salah satunya dengan melakukan riset dan mengidentifikasi peluang yang ada di pasar. Seperti yang dilakukan oleh Sariayu Martha Tilaar misalnya, pengembangan produk baru dilakukan dengan melakukan riset yang sedemikian rupa sehingga mereka berhasil menciptakan produk sampo khusus bagi hijabers yakni Sariayu Martha Tilaar Hijab Shampoo.

Sampo tersebut merupakan jawaban atas kebutuhan para hijabers untuk mengatasi masalah perawatan rambut mereka. Ini merupakan kejelian Sariayu Martha Tilaar melihat peluang yang ada di pasar dimana saat ini tren berhijab memang sedang tumbuh besar di Indonesia.

Jika dikaitkan dengan praktik inovasi, sedikitnya ada dua titik pertambahan nilai yang harus dilalui inovator. Pertama, melihat oportunitas baru untuk inovasi. Kemampuan melihat ini akan menjadi sebuah produk inovasi pembeda dari para pesaing. Oportunitas inovasi dapat didefinisikan sebagai sebuah hipotesis tentang adanya penciptaan nilai (Terwiesch dan Ulrich, 2009).

Dalam praktiknya, oportunitas bisa berupa kebutuhan baru yang tampak, atau terjadinya pertemuan antara kebutuhan dengan kemungkinan solusinya. Jika dikaitkan dengan pengembangan produk baru, Sariayu Martha Tilaar melalui produk Hijab Shampoo, maka itu merupakan oportunitas inovasi dimana produk baru yang dikembangkan tersebut menjawab kebutuhan para hijabers atas masalah perawatan rambut (solusi).

Sejatinya oportunitas inovasi yang dilakukan oleh Sariayu Martha Tilaar merupakan proses yang cukup panjang yang dikerjakan oleh tim peneliti lewat serangkaian uji coba di Martha Tilaar Innovation Centre (MTIC).

Kedua, yaitu mengkonseptualkan oportunitas inovasi. Bagi perusahaan Sariayu Martha Tilaar tantangan mengembangkan produk Hijab Shampoo, adalah menghadirkan konsep yang bisa mengatasi permasalahan rambut yang dialami oleh hijabers. Konsep produk dihadirkan dari tim multiperspektif yang terdiri dari bagian R&D, produksi, pemasar (fungsional perusahaan) hingga ahli tumbuh-tumbuhan (pihak akademisi/ universitas). Berdasarkan penjelasan diatas, terdapat sinkronisasi antara konsep dengan prakteknya.

Dalam dunia praktisi, pengembangan produk baru didasarkan pada konsep-konsep yang ditemukan oleh para akademisi. Akan tetapi yang menjadi persoalan adalah di saat akademisi melakukan penelitian, terkadang tidak terlalu fokus apakah produk baru yang dikembangkan dapat diproduksi secara massal dan diterima oleh pasar.

Sedangkan bagi praktisi, produk baru yang dikembangkan haruslah dapat diproduksi secara massal dan berkelanjutan serta diterima oleh pasar karena pada akhirnya praktisi dalam hal ini perusahaan, harus mencari profit untuk keberlanjutan perusahaannya.

Oleh karena itu, sangat diperlukan kolaborasi antara perusahaan dengan akademisi sehingga kedua belah pihak bisa mendapatkan manfaat dan akhirnya produk yang dihasilkan dapat dinikmati oleh masyarakat luas.

Oleh : Ciu Heny Meiria M.M. Trainer, Executive Development Services PPM Manajemen

 

The post Menyoal Inovasi dan Kolaborasi appeared first on Majalah SWA Online.


Kereta Bandara Minangkabau Kelar Akhir 2016

$
0
0

Kementerian Perhubungan tengah membangun kereta akses ke Bandara Internasional Minangkabau, Padang. Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan jalur kereta ini mempunyai rute dari stasiun Padang, menyambung stasiun Dukuh, lalu langsung menuju Bandar Udara Minangkabau.bandara
Jonan menargetkan pembangunan kereta bandara itu selesai tahun depan. “Akhir 2016 bisa beroperasi,” kata Jonan saat ditemui di kompleks Istana Presiden, Senin, 13 Oktober 2015.

Menurut Jonan, pembangunan kereta ini tidak bermasalah dengan pembebasan lahan. Karena itu, pembangunan transportasi massal yang menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015 itu direncanakan selesai tepat waktu. Pembangunan kereta bandara ini selaras dengan harapan Presiden Joko Widodo agar semua bandara terkoneksi dengan berbagai moda transportasi.

Presiden Jokowi menargetkan jalur kereta api dari kota ke stasiun Bandara Internasional Minangkabau beroperasi pada 2016. “Tahun depan bisa beroperasi ya,” ujar Jokowi saat meninjau pembangunan jalur kereta api Duku dengan Stasiun Bandara Minangkabau, Sabtu, 10 Oktober 2015.

Menurut Jokowi, jalur kereta api sepanjang 23 kilometer tersebut menghubungkan Bandara Minangkabau dengan sejumlah stasiun di kota.

Nantinya, dari stasiun Bandara Internasional Minangkabau menuju ruang tunggu akan menggunakan jembatan atau sky bridge. Dari stasiun menuju bandara, Jokowi mengatakan, PT Angkasa Pura II cabang Bandara Internasional Minangkabau akan menyiapkan sky bridge untuk penumpang.

Jonan menunjuk PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebagai operator jalur tersebut. Dia menuturkan harga tiket kereta bandara ini belum ditentukan.

Tempo.co

The post Kereta Bandara Minangkabau Kelar Akhir 2016 appeared first on Majalah SWA Online.

Drama, Debut Bisnis Mantan Artis Cilik

$
0
0

Lewat acara press presentation pada 10 Juni lalu, kiprah Dena Rachman sebagai seorang wirausaha (entrepreneur) pun dimulai. Inilah babak baru seorang mantan artis cilik yang memilih jalur bisnis sebagai karier masa depannya. Mengusung merek Drama, akronim dari nama Dena Rachman, ia mengentak panggung fashion Tanah Air dengan koleksi sepatu unik yang memiliki struktur pyramid heels berwarna krom emas setinggi 11 cm. “Ini menjadi signature heels dari brand tersebut,” kata kelahiran 30 Agustus 1987 ini.

Dena Rachman

Dengan tajuk “3.0”, Drama meluncurkan koleksi perdana Spring/Summer 2015 dengan garis desain klasik tetapi ada sentuhan modern. Koleksi ini terdiri dari tiga bentuk pointy dan tiga bentuk round-toe dalam ragam pumps, mary jane, t-strap-ankle boots dan strappy sandals. Dengan bahan kulit asli, Drama mempersembahkan tampilan warna klasik seperti hitam, krem, cokelat, putih, merah marsala, dan emas. Dibanderol pada kisaran US$ 165-185, Dena ingin Drama memiliki branding yang kuat sebelum membuka toko. Rencananya, Drama akan dipamerkan juga dalam ajang Jakarta Fashion Week (JFW).

Saya melihat ada peluang di bisnis sepatu,” kata Dena perihal ketertarikannya terjun di bisnis sepatu. Menggandeng rekannya, Anggie Kinanti Akbar, ia pun memberanikan diri ikut meramaikan pasar sepatu lokal. “Saya dan Anggie sepakat membuat bisnis sepatu ini. Sejauh ini saya menjadi creative director, sedangkan rekan saya lebih ke sales, marketing dan finance. Untuk bagian produksi, kami merekrut secara outsource,” paparnya.

Dalam pandangannya, masih sedikit wirausaha di Indonesia yang membuat sepatu, khususnya yang memiliki hak tinggi (high heels). Pasar masih didominasi fashion di kategori pakaian dan aksesori. Karena itu, usai menyelesaikan pendidikan S-2 Administrasi Bisnis di University of Bologna, Italia, dengan konsentrasi pada fashion & luxury goods, ia mantap melangkahkan kaki sebagai wirausaha. Terlebih, ia mengaku penggila sepatu dan sempat bekerja untuk salah satu merek sepatu desainer Italia.

Sejak awal, Dena memang memiliki impian menjadi wirausaha. Saat mengambil kuliah S-1 di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia, ia memilih Jurusan Komunikasi. “Saya sudah banyak belajar mengenai marketing communication,” ujar Dena yang sempat bekerja di sebuah agensi komunikasi pemasaran. Karena ingin fokus di bisnis, ia pun terbang ke Italia untuk mengambil program S-2. “Selesai kuliah bisnis, keinginan saya untuk membuka usaha semakin besar, apalagi saya sudah mendapat ilmu, pengalaman dan cukup modal. Akhirnya, saya memberanikan diri untuk langsung membuka bisnis produk sepatu,” katanya.

Ide untuk produk sepatu high heels dengan struktur piramida yang menjadi keunikan Drama sejatinya sudah muncul pada 2013. Menurutnya, dari ide itu tercetus hingga produk siap diluncurkan butuh waktu 1,5 tahun. “Selama itu saya trial and error, mencari dan melakukan tes seperti bentuk kaki, bentuk sepatu, branding, logo, dan pengaturan manajemen lainnya sampai Juni lalu Drama diluncurkan,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, Drama menggambarkan karakter perempuan yang cantik, seksi, elegan, tetapi berani. Selain itu, ia ingin setiap sepatu menggambarkan personal story pemakainya dan sesuai dengan karakter mereka. Karena itu, tidak cuma klasik dan feminin, tetapi juga punya karakter yang menarik. Sepatu ini memiliki keunikan pada bagian heels, yakni ada struktur piramida berwarna krom emas setinggi 11 cm. “Drama itu saya anggap bayi sehingga saya ingin benar-benar fokus mengurusnya,” katanya. Saat ini Drama ada di kategori produk sepatu wanita, khususnya heels, dengan menyasar target usia 15-40 tahun. Untuk jenis core, Drama menyasar usia 20-30 tahun.

Saat ini, Dena memilih memasarkan Drama melalui online di Zalora dan department store Galeries Lafayette untuk yang offline. Klien pertamanya adalah awak media. Setelah konferensi pers untuk session Spring/Summer ini, langsung ada beberapa dept. store yang ingin menjadi stockist. “Tetapi, saya masih belum menerima. Karena masih ada perbaikan di awal, selain karena memang Drama masih dibuat untuk eksklusivitas. Ada juga yang memberi masukan untuk membuat heels yang tidak terlalu tinggi untuk mereka, sehingga itu menjadi masukan untuk saya, agar session berikutnya bisa membuat heels yang ditujukan untuk perempuan yang sulit memakai heels 11 cm,” katanya menjelaskan.

Upaya penetrasi dan perluasan wilayah pemasaran masih sebatas memanfaatkan media sosial dan strategi getok tular. Dena tak ingin terlalu menggenjot penjualan sehingga produknya banyak tersebar di pasaran. Strategi yang dipilihnya adalah membuat produk limited edition. Sebut saja, Drama session Spring/Summer dikeluarkan dalam jumlah terbatas hanya 220 pasang. Adapun untuk session Fall/Winter pada Oktober mendatang akan diluncurkan kurang-lebih 400 pasang berbarengan dengan JFW. “Limited edition ini membuat pembeli penasaran seperti apa sepatu Drama yang akan dikeluarkan session kedua nanti,“ katanya. Ia menambahkan, untuk Drama session 1 Spring/Summer ia menggunakan kulit sapi asli. “Untuk session kedua saya ingin Drama menggunakan satin, leather printing, dll. Selain itu, dengan heels yang bisa customized,” imbuhnya.

Selama ini, tantangan yang menghadangnya lebih pada keterbatasan bahan-bahan yang dipakai. Di Indonesia, bahan sepatu yang baik tidak terlalu banyak. Tak pelak, ia harus order secara khusus ke luar, salah satunya ke China. Dengan modal puluhan juta rupiah, ia optimistis bisnisnya bisa bergulir. Targetnya, ingin membukukan penjualan mencapai 100% pada setiap session. “Karena itu, saya tidak membuat stok banyak. Saya juga terus melakukan brand awareness dan membangun image di konsumen bahwa sepatu yang comfort itu Drama,” imbuhnya. Sayang, Dena enggan membagi soal omset yang berhasil dihimpunnya sampai saat ini. “Session perdana penjualan belum ditutup, sehingga belum terekap benar datanya,” demikian dalihnya.

Dalam pandangan Dr. Wasiaturrahma Gafmi, pengamat bisnis dari Universitas Airlangga, Surabaya, bisnis sepatu saat ini justru persaingannya sangat ketat. Berbagai merek dan model sesuai dengan tren makin banyak. “Peluang yang harus dilihat adalah sesuai dengan pangsa pasarnya. Buatlah sesuai dengan kelasnya. Kalau memang mau menangkap pasar menengah- atas, tentunya produk yang dihasilkan harus berkualitas, nyaman dipakai dan harga disesuaikan dengan bahan bakunya,” ungkapnya.

Wasiaturrahma melihat strategi bisnis yang dijalankan Dena dengan membuat limited edition cukup bagus meski mengandung risiko. “Kemungkinan bisa cepat laku, dan juga bisa sebaliknya tidak ada peminat,” katanya. Menurutnya, yang paling bagus adalah membuat strategi yang berbeda dari produk dan merek lain. “Harus melihat peluang pasar yang ada. Buatlah sepatu yang nyaman dipakai dari semua model sepanjang waktu. Misalnya untuk ke kantor, pesta dan kasual yang tidak menyiksa kaki,” demikian sarannya.(*)

Henni T. Soelaeman dan Tiffany Diahnisa

The post Drama, Debut Bisnis Mantan Artis Cilik appeared first on Majalah SWA Online.

Dapat Dana PMN, Angkasa Pura II Bangun Landasan Pacu Baru

$
0
0

Operator bandara Indonesia Angkasa Pura II (AP II) berencana menginvestasikan hampir Rp 2 triliun ($ 150 miliar) dalam pembangunan landasan pacu baru di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Dana tersebut didapat dari program Penyertaan Modal Negara (PMN) yang disahkan DPR beberapa waktu lalu. Bandara_Soekarno-Hatta

Rencananya dana Penyertaan Modal Negara tersebut digunakan untuk membiayai pembelian tanah di wilayah Utara Tangerang sebagai lahan perluasan bandara dan pembangunan landasan pacu baru. Landasan pacu ketiga tersebut diharapkan akan selesai pada akhir 2017, sehingga bandara mampu  menampung pesawat yang lebih besar serta pergerakan pesawat decongest.

Saat ini, Bandara Soekarno-Hatta memiliki dua landasan pacu paralel yang terkait satu sama lain oleh dua jalur silang taxiway. AP II juga berencana melakukan  ekspansi lebih lanjut dalam pembangunan line pipa, termasuk pembangunan terminal 4 pada 2021 dan peningkatan terminal 1 dan  2.

Pembangunan terminal 3 sendiri saat ini sedang berlangsung dan diharapkan  selesai pada  2020. Terhadap kapasitas bandara yang menangani 22 juta penumpang per tahun, Bandara Soekarno-Hatta saat ini malah sudah bisa menangani lebih dari 60 juta penumpang per tahun. Sehingga Megahubs Indeks 2015 menempatkan Soekarno-Hatta (CGK) sebagai 17 bandara paling terhubung di dunia dan terbesar di Asia.

Sedangkan berdasarkan laporan lalu lintas bandara dunia tahun 2013, Airports Council International (ACI) menobatkan Bandara Soekarno-Hatta masuk dalam 10 bandara tersibuk di dunia dalam hal lalu lintas penumpang.

Tempo.co

The post Dapat Dana PMN, Angkasa Pura II Bangun Landasan Pacu Baru appeared first on Majalah SWA Online.

Duh, Tahun Depan Harga Makanan Naik 10 persen

$
0
0

KetuaUmum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia Adhi S. Lukman memperkirakan harga produk makanan dan minuman bakal naik 5-10 persen tahun depan. Salah satu sebabnya adalah kenaikan harga bahan baku sebagai akibat pelemahan nilai rupiah. “Kenaikan 5-10 persen itu sudah maksimal. Kalau lebih dari itu, malah akan memukul penjualan,” kata Adhi saat dihubungi, Rabu, 14 Oktober 2015.

Replika Makanan ArtDummy

Adhi berujar, masing-masing perusahaan telah melakukan simulasi terkait dengan pelemahan nilai rupiah. Dia memperkirakan industri makanan dan minuman Indonesia masih sanggup bertahan dengan nilai tukar rupiah sampai Rp 15 ribu per dolar Amerika Serikat. “Itu maksimum. Jadi, kalau bisa, dolar Amerika harus di bawah itu,” ucapnya.

Dampak pelemahan rupiah akan memberatkan industri makanan dan minuman lantaran bahan bakunya masih banyak yang diimpor. Adhi mencontohkan, bahan baku berupa gula industri dan terigu 100 persen masih diimpor. Begitu juga susu dan konsentrat buah yang 70 persen impor. Dengan kondisi tersebut, kenaikan harga produk makanan dan minuman seharusnya sudah terjadi. Namun, tutur Adhi, hal itu masih sulit dilakukan karena saat yang sama daya beli masyarakat lemah. “Mau-tidak mau, perusahaan sekarang berusaha mengefisienkan diri dan mengurangi marginnya,” kata Adhi.

Adhi telah menyatakan kondisi tersebut kepada Presiden Joko Widodo dalam pertemuan di Istana Merdeka kemarin. Agar situasi tak makin memburuk, ia meminta dukungan pemerintah agar menjamin kelancaran pasokan bahan baku. Jika pemerintah memiliki kebijakan mengurangi impor, menurut Adhi, selayaknya dilihat dulu kemampuan industri dalam negeri untuk menggantikan produk dari luar. “Jangan sampai ujungnya justru memukul industri dalam negeri,” ucapnya.

Kementerian Perindustrian mencatat, pertumbuhan industri makanan dan minuman pada triwulan pertama dan kedua 2015 masih 8 persen. Pada 2014, industri tersebut memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar Rp 560,62 triliun (berdasarkan harga berlaku) atau 29,95 persen terhadap PDB industri pengolahan non-migas. Tahun lalu, ekspor industri makanan dan minuman sebesar US$ 5,55 miliar atau menyumbang 4,73 persen dari ekspor hasil industri.

Adhi berujar, peningkatan daya saing industri makanan dan minuman harus dilakukan menjelang penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN. Pasalnya, industri itu menjadi sektor yang banyak menyerap tenaga kerja. “Presiden sangat mendukung apa yang kami usulkan dan akan menindaklanjutinya dengan melakukan deregulasi,” tuturnya.

Tempo.co

 

The post Duh, Tahun Depan Harga Makanan Naik 10 persen appeared first on Majalah SWA Online.

Jadi Komisaris PLN, Kuntoro Lanjutkan Megaproyek 35 Ribu MW

$
0
0

Kuntoro Mangkusubroto mengaku akan melanjutkan megaproyek pembangkit listrik berkapasitas 35 ribu megawatt. Komitmen ini akan dijalankan setelah dirinya ditunjuk menjadi Komisaris Utama Perusahaan Listrik Negara.

Proyek tersebut sebelumnya ditentang oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya, Rizal Ramli. “Ya harus, kan itu kebijakan pemerintah,” kata Kuntoro, Selasa, 13 Oktober 2015.

Kuntoro Mangkusubroto

Kuntoro Mangkusubroto

Mantan Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) era Presiden SBY ini, soal proyek ini. Dia mengaku akan mempelajari terlebih dahulu masalah yang ada di PLN.

Kuntoro diminta Presiden Jokowi untuk menjadi Komisaris Utama Perusahaan Listrik Negara. Kuntoro akan menggantikan posisi Chandra Hamzah di perusahaan tersebut. “Pak Kuntoro diminta Presiden untuk memimpin PLN menjadi Komisaris Utama,” kata Menteri energi dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said.

Sudirman mengatakan pergantian ini bertujuan untuk memperkuat kerja komisaris dan mereformasi PLN. Sudirman menilai Kuntoro merupakan sosok yang sangat tepat untuk menjadi komisaris untuk membawa perubahan pada perusahaan listrik tersebut.

Menurut Sudirman, setelah adanya penunjukan ini, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno akan membawa hal tersebut dalam Rapat Umum Pemegang Saham pada Kamis, 15 Oktober 2015. “Presiden mengusulkan untuk diputuskan pada Kamis lusa dalam RUPS,” ujar dia.

Selain menjadi Kepala UKP4, Kuntoro juga pernah mejabat Menteri Pertambangan pada 1998-1999 dan menjadi Direktur PT. Tambang Timah pada 1989.
Tempo.co

The post Jadi Komisaris PLN, Kuntoro Lanjutkan Megaproyek 35 Ribu MW appeared first on Majalah SWA Online.

Viewing all 10659 articles
Browse latest View live