Quantcast
Channel: Bisnis Archives - SWA.co.id
Viewing all 10659 articles
Browse latest View live

Formula Upah Baru Berlaku Tahun Depan, Ini Rumusannya

$
0
0

Pemerintah akan mengumumkan kenaikan upah minimum provinsi (UMP) yang akan disampaikan setiap November. Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mengatakan, meskipun kebijakan ini dapat diteken dalam waktu dekat, mekanisme UMP akan berlaku pada tahun depan. “Kan, kebijakan upah minimum diputuskannya pada 1 November yang berlaku nanti Januari 2016,” katanya di kantor Presiden, Kamis, 15 Oktober 2015.
Hanif menambahkan, sistem pengupahan ini diatur berdasarkan tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi sesuai data Badan Pusat Statistik. “Yang penting bahwa upah pekerja buruh naik setiap tahun. Jadi, tanpa orang harus ramai-ramai, upah buruh akan naik setiap tahun.”

Hanif Dhakiri, Menteri Ketenagakerjaan

Hanif Dhakiri, Menteri Ketenagakerjaan

Dalam pembahasan formula upah ini, Hanif mengaku melibatkan para buruh. Materi dasar formulasi upah telah dikonsultasikan kepada dewan pengupahan nasional, media, praktisi, hingga Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo). Kebijakan pengupahan ini untuk kepentingan bangsa yang meliputi pekerja, calon pekerja, dan pengusaha.

Hanif yakin, dengan adanya sistem pengupahan seperti ini, lapangan kerja akan semakin terbuka karena iklim investasi menjadi kondusif dan semakin banyak. “Setelah lapangan kerja bertambah, pilihan-pilihan calon pekerja ini makin banyak. Sebab, kita punya problem oversupply dari dunia kerja. Kalau ini enggak diatasi dengan perluasan lapangan kerja yang banyak, susah dong.”

Pemerintah memastikan adanya kenaikan UMP setiap tahun. Rumusnya, UMP tahun depan berasal dari UMP tahun berjalan dikali (besar inflasi + pertumbuhan ekonomi). Namun formulasi upah tersebut berlaku di seluruh Indonesia, kecuali delapan provinsi.

Delapan provinsi ini menjadi pengecualian karena UMP-nya di bawah standar kebutuhan hidup layak. Pemerintah menargetkan empat tahun untuk delapan pemerintah provinsi tersebut mencapai angka kebutuhan hidup layak.

Tempo.co

The post Formula Upah Baru Berlaku Tahun Depan, Ini Rumusannya appeared first on Majalah SWA Online.


Vania Carmelina, Merajut Bisnis Sulam Alis

$
0
0

Sejak duduk di bangku kuliah, Vania Carmelina mantap memilih jalan hidup sebagai pengusaha. Karena itu, meski jatuh-bangun membesut aneka bisnis, ia tak pernah patah semangat. Terakhir, ia menjajal bisnis sulam alis. Tak dinyana, di bisnis kecantikan ini, ia berjodoh dan hingga kini sukses mengelola Vania Carmelina House of Beauty di Malang, Jawa Timur.

Alumni Program Studi Manajemen Bisnis Internasional di Universitas Ciputra Surabaya itu mencicipi dunia bisnis sejak duduk di semester II/2012. Kala itu, ia berpatungan dengan teman kuliahnya mendirikan bisnis kopi celup. Sayang, bisnisnya gagal karena kurang diminati pasar.

Suhariyanto dan Eddy Dwinanto Iskandar  Riset: Hana BilqisthiTak mau menyerah, beberapa bulan kemudian Vania membesut bisnis baru, Curros, donat Spanyol. Ide bisnis ini muncul saat ia menjajal donat Spanyol saat berjalan-jalan di Australia. Sekembalinya ke Malang, ia coba-coba membuatnya di rumah dan memberikan sampelnya kepada keluarga dan teman. Mereka suka rasanya. Bersama lima teman perempuannya, ia menjajal kembali keberuntungannya di dunia bisnis. Lagi-lagi, bisnisnya gulung tikar. Vania mengaku, meski penjualan cukup baik, kesibukan kuliah membuat pengelolaan bisnis menjadi sulit. “Pada saat bersamaan, antarpendiri kebetulan sama-sama nggak enakan. Akhirnya, omset turun dan sepakat menutup,” tutur Vania kepada SWA di rumahnya di Jl. Simpang Tambora I/6, Malang.

Dua kali gagal berbisnis tak membuat dara kelahiran 18 April 1993 itu jera. Vania kembali putar otak. Kali ini ia mencoba penyewaan mainan anak. Dengan modal Rp 10 juta, ia membuka rental mainan anak di rumahnya. Setelah berjalan beberapa waktu, ia merasa perkembangan bisnisnya agak lambat. Maka, setelah lulus kuliah pada akhir 2014, ia melepas bisnis tersebut.

Selanjutnya, Vania yang tertarik pada dunia kecantikan melirik peluang sulam alis. “Saat itu lagi ngetren sulam alis. Saya kursus. Lalu, saya buka bisnisnya,” urainya. Sulam alis sejatinya hampir sama dengan tato. Dengan menggunakan alat sulam, jarum dan tinta herbal, praktisi sulam alis membuat garis-garis serupa rambut asli di lapisan kulit luar. Lantaran tidak sampai melukai lapisan kulit itulah hasil gambar alis hanya bertahan sekitar dua tahun.

Vania sangat serius menekuni bisnis barunya. Ia bahkan sampai kursus privat di Surabaya pada seorang pengajar sulam alis yang kerap datang dari Jakarta ke Surabaya. Selama tiga bulan dengan menghabiskan biaya hingga Rp 40 juta, ia tekun mengikuti petunjuk gurunya, langkah demi langkah. “Saya benar-benar belajar dari awal. Mula-mula gambar di kertas. Terus di kulit sendiri. Baru setelah itu praktik langsung ke orang lain,” ungkapnya.

Vania, yang merombak ruang tamu rumah keluarganya menjadi tempat praktiknya, bertekad memberikan kualitas terbaik kepada kliennya. Karena itu, ia memilih menggunakan teknik sulam alis manual menggunakan alat sulam, jarum dan tinta khusus. Ia tidak menggunakan alat sulam alis bertenaga listrik karena, menurut dia, hasil akhirnya tak sebaik teknik manual. “Pakai alat listrik itu awalnya tampak bagus. Namun, waktu ngelupas, gambarnya ngeblok (melebar), karena dengan alat listrik tusukannya lebih dalam. Sementara, kalau manual awalnya kan sudah ada garisnya, jadi saat mengelupas, garis tersebut tetap kelihatan, nggak ngeblok,” kata Vania.

Teknik berbeda digunakannya untuk sulam bibir dan eye liner. “Saya juga menyulam bibir dan eye liner, yang ini harus listrik. Pakai manual nggak bisa. Karena kondisi kulitnya berbeda,” katanya.

Urusan tinta, ia memercayai produk tinta herbal dari Jerman. Ia menyediakan 10 warna tinta untuk alis dan bibir. Dari 10 warna itu pun bisa dicampur lagi hingga bisa menghasilkan paduan warna baru. Dengan kualitas tersebut, ia menjajakan jasanya dengan harga Rp 1,5 juta per perawatan, baik untuk jasa sulam alis, bibir maupun eye liner.

Untuk menjaring konsumen, Vania cukup gencar berpromosi. Ia pernah beriklan di Radio Cosmonita, Malang. Dengan membayar Rp 2 juta, jasanya diiklankan dua kali di siang dan sore hari, atau 60 kali dalam sebulan.Rencananya, saya juga mau beriklan di Radio Suara Surabaya,” ujarnya.

Vania pun kerap memberikan promo. Saat momen perayaan ulang tahun Kota Malang ke 101 April lalu, ia memberikan promo cash back sebesar Rp 200 ribu dan menggratiskan biaya retag. “Retag ini buat mempertegas lagi hasil sulaman alis setelah 2-3 minggu, karena biasanya tintanya memudar,” tutur Vania yang mampu menggaet 30 pelanggan per bulan.

Ke depan, Vania bercita-cita membuka salon yang khusus melayani perawatan kecantikan dan make-up dengan menggunakan pekerja yang profesional. “Melalui salon itu, saya mau buka kursus. Kalau ada yang cocok, bisa kami rekrut. Kami akan buka salon dan kursus di Surabaya dan Malang,” ungkapnya penuh semangat.(*)

 

Suhariyanto dan Eddy Dwinanto Iskandar

Riset: Hana Bilqisthi

================================

Nama : Vania Carmelina

Lahir : 18 April 1993

Pendidikan : Program Studi Manajemen Bisnis Internasional, Universitas Ciputra Surabaya

Jabatan : Pendiri dan pemilik Vania Carmelina House of Beauty

Bidang bisnis : Jasa sulam alis, sulam bibir dan eye liner

Alamat praktik : Jl. Simpang Tambora I/6, Malang, Jawa Timur

Prestasi : Menggaet 30 klien per bulan

The post Vania Carmelina, Merajut Bisnis Sulam Alis appeared first on Majalah SWA Online.

Penataan Jaringan 4G Rampung November Tahun Ini

$
0
0

Proses penataan atau refarming frekuensi 1.800 MHz untuk layanan 4G-LTE sudah mencapai 80 persen. “Mudah-mudahan akhir November, refarming 1.800 MHz di seluruh Indonesia selesai sesuai target,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika kepada Tempo, Senin, 19 Oktober 2015.Smartfren 4G
Menurut Rudiantara,  Kominfo sudah membangun 35 cluster dari 40 cluster yang ditargetkan. “Refarming 1.800 MHz untuk 4G-LTE lancar. Saat ini sudah sampai Jawa Tengah.”

Rudiantara menambahkan  penataan frekuensi ini berkat kerja sama yang baik antar operator, sehingga pengerjaanya hanya membutuhkan waktu sekitar empat bulan.

Pada Juli 2015, pemerintah dan operator telekomunikasi di Indonesia serentak meresmikan beroperasinya layanan 4G LTE di frekuensi 1.800 MHz. Namun saat itu, layanan 4G-LTE di frekuensi tersebut masih bersifat lokal atau mencakup daerah tertentu saja.

Sebelumnya,  Rudiantara mengatakan  masyarakat Indonesia dapat menikmati jaringan 4G mulai tahun depan. “Sekarang kami sedang migrasi ke 4G. Hampir tiap hari saya memantau sudah sampai mana dan kami sangat fokus pada program ini,” katanya setelah membuka IDByte Conference di Jakarta, Jumat, 2 Oktober 2015.

“Akhir tahun ini, Insya Allah sudah selesai untuk Jawa, jadi praktis Januari 2016 masyarakat bisa menikmati 4G di 1.800 MHz,” ujarnya.
Tempo.co

The post Penataan Jaringan 4G Rampung November Tahun Ini appeared first on Majalah SWA Online.

Departemen SDM vs Manajer Unit Kerja

$
0
0

 

Jika Anda diminta untuk memperhatikan lingkungan kerja sendiri, lalu disuruh untuk menjabarkan ketidakpuasan terhadap pekerjaan maupun lingkungan kerja, hal-hal apa saja yang biasanya Anda atau rekan-rekan kerja ungkapkan? Departemen apa yang paling banyak di ‘salahkan’? Apakah lebih banyak mengarah kepada Departemen SDM? Atau jika Anda merupakan orang dalam Departemen SDM, lantas merasakan juga bahwa Anda merupakan objek yang selalu disalahkan oleh orang-orang sekantor?

Bukanlah hal yang mengherankan jika jawaban mengarah kepada Departemen SDM, karena jika ditelaah memang departemen tersebutlah yang memiliki keterkaitan paling tinggi dengan pemenuhan kebutuhan setiap orang di dalam perusahaan. Untuk departemen lainnya, mereka hanya berhubungan atau melayani beberapa unit saja, namun untuk Departemen SDM, mereka melayani seluruh unit bahkan seluruh karyawan yang ada di perusahaan.

Pratiwi M.M.

                                                  Pratiwi M.M.

Seluruh karyawan akan berhubungan dengan sistem SDM yang ada di perusahaan. Jika ada sesuatu hal yang kecil saja dalam sistem SDM yang tidak sejalan dengan keinginan karyawan, maka karyawan akan langsung menyampaikan ketidakpuasannya dan menyalahkan Departemen SDM.

Noe et al dalam bukunya Human Resources Management : Gaining a Competitive Advantage mendefinisikan Human Resources Management is policies, practices, and systems that influence employees’ behavior, attitudes, and performance. Dimana kebijakan, praktik, dan sistem yang dibangun meliputi aktivitas merancang pekerjaan, menetapkan kebutuhan SDM, merekrut dan menyeleksi karyawan potensial, mengajarkan cara pelaksanaan pekerjaan dan mempersiapkan karyawan di masa mendatang, memberikan penghargaan kepada karyawan, mengevaluasi kinerja karyawan, serta menciptakan lingkungan kerja yang positif.

Jika kita telaah aktivitas–aktivitas di atas, menurut Anda siapa yang bertanggung jawab atas penyusunan sistem dan implementasi sistem-sistem tersebut? Apakah cukup hanya dilakukan oleh orang-orang dari Departemen SDM? Atau perlukah peran dari unit kerja masing-masing?

Dalam menyusun sistem SDM, mulai dari membuat sistem perencanaan SDM, rekrutmen seleksi, pelatihan dan pengembangan, kompensasi, serta manajemen kinerja tentu saja Departemen SDM membutuhkan informasi dari unit kerja terkait untuk memastikan sistem yang dibangun relevan dan dapat diimplementasikan oleh unit kerja tersebut.

Lalu pertanyaannya, jika Anda termasuk orang Departemen SDM; sudahkah Anda melibatkan Manajer Unit Kerja dalam membangun sistem SDM yang ada di perusahaan? Dan jika Anda adalah seorang Manajer Unit Kerja; ketika Departemen SDM ingin melibatkan Anda dalam penyusunan sistem SDM tersebut, bersediakah Anda terlibat di dalamnya? Jika salah satu pihak saja menjawab TIDAK, maka jangan heran jika sistem yang dibangun menjadi kurang sesuai dan kurang mendukung performa di unit kerja.

Hal di atas baru membahas mengenai penyusunan sistem SDMnya saja, sementara yang krusial dan penting selanjutnya dan lebih terasa pengaruhnya terhadap kepuasan karyawan adalah lebih kepada implementasi sistem SDM yang ada. Pertanyaan yang sama kembali diajukan disini. Siapa yang bertanggung jawab atas implementasi sistem SDM yang ada? Tentunya jawaban yang sama pun kembali terlontar. Departemen SDM tidak mungkin dapat mengimplementasikan sistem yang ada tanpa perpanjangan tangan mereka di unit kerja masing-masing.

Lalu siapakah yang menjadi perpanjangan tangan Departemen SDM? Jawabannya adalah para Manajer Unit Kerja. Jika Anda sebagai Manajer Unit Kerja menolak menjadi perpanjangan tangan Departemen SDM, cobalah jawab beberapa pertanyaan berikut ini: Siapa yang lebih paham kebutuhan SDM di masing-masing unit? Kriteria SDM yang dibutuhkan di masing-masing unit? Siapa saja yang perlu mendapat pelatihan? Siapa saja yang layak mendapat promosi? Siapa yang kinerjanya baik atau tidak? Bagaimana suasana kerja di masing-masing unit?

Tentunya Manajer Unit Kerja lah yang lebih paham mengenai semua hal tersebut, maka dari itu Departemen SDM tidak mungkin dapat bekerja sendiri dalam mengimplementasikan sistem-sistem yang ada. Namun perlu diperhatikan juga bahwa tidak serta merta kemudian Departemen SDM menyerahkan seluruh implementasi sistem SDM yang ada kepada masing-masing Manajer Unit Kerja. Dalam hal ini orang-orang di Departemen SDM dan para Manajer Unit Kerja harus selalu berkomunikasi dan berkoordinasi untuk memastikan implementasi sistem SDM yang berjalan dengan baik dan sesuai.

Dari pengalaman PPM Manajemen dalam membantu perusahaan-perusahaan melakukan survei terhadap sistem SDM mereka, dapat dikatakan seluruh perusahaan mendapati permasalahan kurangnya koordinasi antara Departemen SDM dengan para Manajer Unit Kerja.

Departemen SDM merasa sudah menyampaikan kepada Manajer Unit Kerja bahwa dalam implementasi sistem SDM, mereka membutuhkan peran Manajer Unit Kerja yang lebih besar, seperti: menyampaikan kebutuhan SDM, menentukan kriteria SDM yang dibutuhkan, berpartisipasi dalam seleksi SDM, menentukan kebutuhan pelatihan dan pengembangan SDM, mengevaluasi hasil pelatihan, menentukan standar kinerja, memonitoring pelaksanaan kinerja, melakukan penilaian kinerja, memberikan umpan balik, coaching dan mentoring, serta memastikan terciptanya suasana kerja yang positif.

Namun demikian pada kenyataannya masih banyak masalah yang ditemui. Pembagian peran antara Departemen SDM dengan para Manajer Unit Kerja biasanya sudah dilakukan, namun pelaksanaannya yang seringkali tidak sesuai. Dalam hal ini yang sering kali dilupakan adalah KOMUNIKASI dan KOORDINASI.

Departemen SDM beranggapan bahwa para Manajer Unit Kerja sudah mengetahui bagiannya dalam implementasi sistem SDM di unit masing-masing, namun di lain pihak para Manajer Unit Kerja tidak terlalu memperhatikan hal tersebut karena menganggap hal tersebut merupakan tanggung jawab Departemen SDM dan seringkali para Manajer Unit Kerja ini lebih fokus dalam pencapaian target unit kerjanya saja.

Lalu bagaimana menyikapi hal tersebut? Jawabannya adalah kedua belah pihak harus menyadari perannya masing-masing. Jika para Manajer Unit Kerja kebanyakan datang dari fungsional tertentu yang tidak terlalu memahami mengenai manajemem SDM, maka tugas Departemen SDM lah yang memastikan bahwa setiap orang yang akan diangkat menjadi Manajer Unit Kerja memperoleh pengetahuan yang memadai mengenai perannya sebagai perpanjangan tangan SDM.

Untuk dapat mencapai target yang ditetapkan, tentunya para Manajer Unit Kerja membutuhkan keterlibatan SDM yang dimilikinya. Untuk mengelola agar SDM yang dimilikinya dapat menunjukan kinerja yang maksimal, maka peran mereka dalam implementasi sistem SDM yang sesuai dapat menjadi salah satu jawabannya.

Tentunya dalam menjalankan perannya sebagai perpanjangan tangan Departemen SDM, Manajer Unit Kerja tetap membutuhkan dukungan dari Departemen SDM, untuk itu komunikasi dan koordinasi diantara keduanya tidak boleh terputus. Keduanya harus menjadi kawan bukan lawan. Karena dengan berkawan kita dapat mencapai tujuan.

Selamat berefleksi, sukses menyertai Anda

Oleh: Pratiwi M.M. – Researcher, Jasa Pengembangan Organisasi | PPM Manajemen

 

 

The post Departemen SDM vs Manajer Unit Kerja appeared first on Majalah SWA Online.

Kopi Manggarai Timur Dinobatkan Kopi Terbaik 2015

$
0
0

Kopi asal Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur, untuk jenis arabika dan robusta, dinobatkan sebagai kopi terbaik Indonesia 2015. Kopi Manggarai menggeser peringkat kopi Jambi yang menyabet penghargaan tersebut tahun sebelumnya.

Penetapan kopi Manggarai sebagai kopi terbaik Indonesia 2015 itu merupakan hasil kontes ketujuh kopi spesialti Indonesia yang berlangsung di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Kontes ini diselenggarakan tahunan oleh Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia, serta Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Jember.

Kopi Manggarai jenis arabika memperoleh akumulasi nilai 87.52, sedangkan jenis robusta memperoleh nilai 89.03. Kedua jenis kopi tersebut dikembangkan oleh kelompok petani yang diketuai John Sentis. Di posisi kedua jenis arabika diraih oleh kopi petani asal Bandung dan juara ketiga asal Bondowoso. Sedangkan untuk jenis robusta, posisi kedua ditempati kopi asal Temanggung, Jawa Tengah, dan posisi terakhir diraih kopi Bengkulu.

Ada delapan juri yang terlibat. Juri berasal dari kalangan peneliti dan eksportir. Kemudian, dua juri internasional berasal dari Belanda dan Jerman. Kontes tersebut diikuti 137 jenis kopi dari seluruh daerah, terdiri atas 76 jenis arabika dan 61 jenis robusta. bijihkopi

Dewan juri kemudian menyeleksi hingga tersisa 20 jenis kopi untuk masing-masing kategori. Dari peringkat 20 besar, disaring lagi menjadi tiga pemenang. Ada 10 kriteria penilaian, beberapa di antaranya, aroma, rasa, keasinan, keasaman, dan keseragaman.

Ketua Kompartemen Industri dan Kopi Spesialti Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia Pranoto Soenarto mengatakan kontes tersebut digelar untuk memasyarakatkan mutu kopi. “Kalau mutu bagus, harga bagus, kopi bisa memberi pendapatan tambahan,” kata Pranoto selaku ketua panitia acara ini.

Menurut dia, harga kopi yang stabil, bahkan cenderung selalu naik, berpeluang lebih besar bagi petani di tengah menurunnya harga komoditas ekspor lainnya. Harga robusta saat ini Rp 25 ribu per kilogram dan arabika Rp 60 ribu per kilogram. Namun permasalahan utama kopi Indonesia adalah produktivitas yang baru mencapai 800 kilogram per hektare. Angka itu jauh dibandingkan dengan produktivitas kopi Vietnam yang mampu mencapai 2,3 ton per hektare dan Brazil yang telah mencapai 8 ton per hektare. “Pasar ekspor kekurangan 6 persen kopi Indonesia,” katanya.

Para pemenang dalam kontes kopi tersebut akan dipromosikan di pasar internasional. Salah satu juri, Setiawan Subekti, mengatakan minum kopi saat ini sudah menjadi gaya hidup orang Indonesia. Itu terlihat dari semakin menjamurnya kafe-kafe kopi di seluruh daerah. Bahkan, tren baru ini telah diikuti dengan kesadaran meminum kopi berkualitas. “Kalau dulu orang tahunya kopi ya harus hitam,” kata tester kopi dunia ini.

Meningkatnya permintaan kopi di luar maupun di dalam negeri, kata Setiawan, mau tidak mau harus diikuti dengan peningkatan produksi di tingkat petani. Sebab, 90 persen lahan kopi merupakan perkebunan rakyat dan hanya 10 persen yang dikelola PT Perkebunan Nusantara.

Tempo.co

The post Kopi Manggarai Timur Dinobatkan Kopi Terbaik 2015 appeared first on Majalah SWA Online.

Efektivitas Penjualan, Apa Kuncinya ?

$
0
0

 Kondisi ekonomi saat ini telah membuat pelaku bisnis, khususnya tim penjual maupun manajemen penjualan perlu melakukan usaha ekstra. Tak sedikit yang merubah prioritas dan “memaksa” tim penjual untuk bisa menghasilkan lebih banyak dengan biaya yang terbatas. Oleh karenanya, banyak yang mencoba membuat suatu kerangka yang bisa menjawab tantangan tersebut, seperti efisiensi, efektivitas, performance boost up, pendorong perilaku dan hal lainnya termasuk profitability dalam iklim ekonomi yang sulit ini.

Jadi, apa yang bisa perusahaan lakukan dalam situasi seperti ini?

Sales Effectiveness Framework digambarkan sebagai roda gigi dan berjalan selayaknya roda gigi lainnya, dimana apabila ada satu roda saja yang tidak berfungsi dengan baik maka akan menghambat gerak roda-roda gigi lainnya. Kinerja tim penjual tergantung kepada kualitas dan sinkronisasi dari ketiga roda gigi tersebut, yang terdiri dari Right People with the Right Skill, Focused on the Right Opportunities, dan Highly Engaged and Motivated.

bagan_watson

Gbr 1. Framework Sales Effectiveness Towers Watson©

 

 

 

 

 

 

 

 

Right People with the Right Skill, tentunya cukup jelas dan mudah dipahami.   Jika perusahaan mau aktivitas penjualannya berjalan efektif, maka perlu merekrut orang-orang yang tepat, orang-orang yang memiliki jiwa menjual. Dengan kata lain, proses rekrutmen dan proses pengembangan karyawan akan kemampuan menjual perlu mendapat perhatian. ang tak kalah penting adalah jenjang karir bagi tim penjual perlu disiapkan agar posisi ini semakin menarik orang-orang yang memiliki kemampuan di bidang penjualan. Apabila perusahaan memiliki tim penjual yang kuat, maka banyak tugas-tugas yang bisa didelegasikan oleh manajer penjualan kepada tim nya dengan keterlibatan sang manajer seminimal mungkin sehingga fungsi penjualan bisa berjalan lebih efektif. Contoh paling sederhananya dalam hal menemui klien. Apabila tim penjual capable, bisa saja manajernya tidak perlu hadir dalam setiap pertemuan.

Roda gigi yang kedua, yaitu mengenai Focused on The Right Opportunities, lebih menekankan kepada proses penjualan itu sendiri. Apakah prosedurnya rumit dan sulit dipahami? Atau apakah kurangnya alat-alat pendukung kegiatan penjualan yang menjadi masalah? Bayangkan apabila tim penjual perlu menghabiskan waktu berjam-jam untuk mencari data konsumen atau para manajer penjualan terpaksa memantau kinerja timnya secara manual, akankah ini sangat membuang waktu? Focused on The Right Opportunities juga berbicara mengenai role design dari posisi-posisi sales yang diciptakan perusahaan. Perlu pemikiran yang matang akan tugas maupun peranan dari berbagai jenis tim penjual termasuk manajemen penjualan yang dikehendaki ada dalam perusahaan. Jangan sampai ada peranan yang ternyata overlapnya besar antar posisi.

Roda gigi yang ketiga, Highly Engaged and Motivated, membahas bagaimana caranya membuat tim penjual kita termotivasi dan engaged terhadap perusahaan. Motivasi memang banyak bentuknya, ada yang bersifat intrinsik seperti pujian, penghargaan ataupun target yang menantang maupun yang bersifat ekstrinsik seperti insentif. Tentunya ketiga roda ini tidak berjalan sendiri, tapi perlu didukung dengan tata kelola yang baik, alat maupun teknologi serta proses change management yang benar.

Insentif penjualan, yang akan secara khusus dibahas disini, mempunyai peranan pada ketiga roda gigi ini. Pada roda Right People with the Right Skill misalnya, tidak dapat dipungkiri insentif penjualan memegang peranan dalam rangka attraction dan retention penjual yang performanya baik. Pada roda Highly Engaged and Motivated jelas bahwa insentif penjualan bisa menjadi alat untuk memotivasi para penjual. Pemberian dan pengaturan insentif penjualan juga perlu disesuaikan dengan jenis atau role design dari tim penjual itu sendiri dimana seperti dibahas diatas, diatur dalam roda Focused on The Right Opportunities. Pengaturan ketiga roda ini pastinya harus selaras dengan strategi bisnis perusahaan untuk bisa mencapai hasil yang diinginkan.

Jim Dougherty, seorang pengajar senior di MIT Sloan School of Management, CEO dan kontributor pada Harvard Business Review dalam artikelnya “Forget Business Plans; Here’s How to Really Size Up a Startup” bahkan menyatakan cara tercepat untuk benar-benar memahami strategi bisnis perusahaan adalah dengan melihat Compensation Plan dan Pricing Plan perusahaan tersebut. Cara perusahaan memberikan insentif kepada karyawannya, terutama tim penjual, merupakan penerapan nyata dari strategi bisnis. Sangat disayangkan seringkali ditemukan incentive plan tidak sesuai dengan strategi bisnis dan bahkan C-level dari perusahaan tidak tahu detail dari incentive plan serta tidak bisa menjelaskan.

Lalu apa artinya insentif penjualan yang efektif sehingga bisa membantu pencapaian bisnis seperti yang diharapkan?

Selain harus mendukung strategi bisnis, insentif penjualan juga harus menarik agar tim penjual bersedia bekerja “ekstra” demi pencapaian perusahaan dan sebisa mungkin dibuat simpel dan transparan. Artinya orang sales perlu mengerti hitung-hitungan dibalik pemberian insentif yang akan mereka bawa pulang. Skema insentif penjualan juga perlu disesuaikan dengan jenis dari sales, misalnya apakah pengukurannya perlu melibatkan pencapaian tim atau hanya pencapaian individu semata? Atau berapa lamakah biasanya proses dari setiap tahapan penjualan itu sendiri perlu dilakukan, prosesnya singkat atau butuh waktu sampai berbulan-bulan ? Hal lainnya adalah insentif penjualan diharapkan bisa mendukung kegiatan attraction dan retention serta perusahaan bisa mengkontrol biaya atas insentif yang dikeluarkan.

Tidak cukup sampai disini, tahapan pembuatan skema insentif itu sendiri tentunya perlu memperhatikan komponen teknis lainnya seperti pay mix, penentuan dan jumlah KPI serta bobot masing-masing KPI, pada level berapa threshold harus ditetapkan, apakah ada capped dari pencapaian, sampai kepada metode pembayaran insentif. Komponen-komponen ini ibaratnya akan menjadi pengendali untuk mendorong perilaku yang diinginkan dari seorang penjual sekaligus untuk mencapai tujuan bisnis. Misalnya sebuah bank ingin tahun ini fokus penjualan dari account officer mereka adalah produk deposito, maka perusahaan bisa memberikan KPI terkait volume penjualan produk deposito dengan bobot paling besar, katakanlah 50%. Jumlah KPI yan dipilih juga disarankan tidak terlalu banyak supaya tim penjual bisa fokus akan target yang mau mereka kejar.

Pada kondisi ekonomi yang sedang lesu ini, merupakan kesempatan bagi perusahaan untuk melihat kembali strategi penjualan mereka. Mengkaji kembali skema insentif penjualan bisa dilakukan untuk merespon perubahan atau mempertajam strategi penjualan.

Oleh: Elvia Yeo, Konsultan Senior PT Towers Watson Indonesia

The post Efektivitas Penjualan, Apa Kuncinya ? appeared first on Majalah SWA Online.

Rusia Incar Industri Kapal dan Pesawat di Indonesia

$
0
0

Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan Pemerintah Rusia sangat berminat berinvestasi di industri perkapalan dan pesawat di Indonesia. Hal itu terungkap pada kunjungan delegasi Rusia yang dipimpin Duta Besar Federasi Rusia di Indonesia Mikhail Galuzin di Kementerian Perindustrian, Jakarta, hari ini, Jumat 23 Oktober 2015.

Pesawat terbang tengah dalam perbaikan (Foto: IST)

Pesawat terbang tengah dalam perbaikan (Foto: IST)

“Rusia ingin meningkatkan hubungan kedua negara di bidang ekonomi, khususnya investasi. Mereka ingin masuk ke industri perkapalan, baik penumpang maupun penangkap ikan. Juga pesawat udara, alat berat dan proyek rel kereta di Kalimantan,” kata Menteri Saleh Husin dalam keterangan tertulisnya usai menerima delegasi Rusia.

Peluang kerja sama Indonesia dan Rusia, menurut Saleh, cukup besar apalagi jika melihat  nilai total perdagangan mencapai nilai US$ 2,6 miliar tahun 2014.  Kedua negara memiliki kesamaan yaitu punya wilayah yang luas dan sumber daya alam melimpah serta pertumbuhan ekonomi yang pesat.

Negeri Beruang Merah itu kini menduduki peringkat ekonomi terbesar ke-6 dunia dan diakui memiliki keunggulan di bidang riset dan teknologi yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan lokal Indonesia dalam kerjasama bisnis ke depan.

“Kerja sama perusahaan kita dan Rusia di industri manufaktur akan memperkuat peran kita di jaringan suplai global. Kemitraan ini membuka akses lebih luas di pasar komoditas dan investasi dunia,” kata Dirjen Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional (KPAII) Achmad Sigit Dwiwahjono.

Direktur Industri Alat Transportasi Darat di Direktorat Jenderal ILMATE Kementerian Perindustrian, Soerjono menambahkan, delegasi Rusia juga ingin meramaikan bisnis otomotif khususnya kendaraan roda empat dan alat berat.

“Ini menarik karena akan memeriahkan bisnis otomotif,” kata Soerjono. Selama ini industri otomotif Indonesia dikuasai merek-merek asal Jepang dan Eropa. Belakangan merek dari Cina mulai masuk.

Delegasi Rusia, kata Soerjono, juga mengungkapkan rencana mereka menanamkan modal di proyek kereta api di Kalimantan. Mereka mengincar pula investasi di bidang kedirgantaraan dan perkapalan (shipbuilding).

Diperkirakan saat ini terdapat sekira 15 ribu kapal termasuk penangkap ikan, yang telah berusia 30 tahun ke atas. Separo dari populasi kapal tersebut atau lebih kurang 7.000 unit perlu diperbarui.

Tempo.co

The post Rusia Incar Industri Kapal dan Pesawat di Indonesia appeared first on Majalah SWA Online.

Charles Simaremare: BUMD Papua Siap Beli Saham Freeport

$
0
0

Anggota Dewan Perwakilan Daerah Papua Charles Simaremare mengatakan pihaknya senang mendengar rencana PT Freeport Indonesia mendivestasikan sahamnya.

(sumber foto: PT Freeport Indonesia)

(sumber foto: PT Freeport Indonesia)

Namun, ia meminta kepada pemerintah pusat untuk melibatkan pemerintah daerah. “Tolong dong libatkan daerah, karena pemerintah daerah juga memiliki keinginan unuk memiliki saham Freeport,” kata dia di Jakarta, Minggu, 25 Oktober 2015.

Alasan Charles ingin memiliki saham Freeport adalah karena selama ini rakyat Papua hanya menjadi penonton. Charles kesal karena pemerintah tidak pernah mengajak DPD turut rembug membicarakan pembelian saham Freeport. Padahal Badan Usaha Milik Daerah juga ingin menjadi pemilik saham perusahaan tersebut.

“Sepertinya kami ditinggalkan oleh pemerintah dan PT Freeport. Mereka bernegosiasi sendiri, jadi kami tidak tahu,” ujarnya. Ia mengaku sudah mengadu ke Presiden Joko Widodo. Namun hingga saat ini presiden belum menanggapi.

Ia berujar pemerintah daerah akan memikirkan langkah-langkah untuk membeli saham Freeport setelah ada sinyal dari pemerintah pusat. Rencananya, pemerintah daerah akan menggandeng Bank Papua dan perusahaan-perusahaan daerah yang memiliki perekonomian kuat.

“Papua itu kaya, semua mata tertuju pada Papua,” kata dia. Charles mengatakan pemerintah daerah siap jika diminta membeli saham Freeport.

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan Freeport pertama-tama akan menawarkan saham Freeport ke pemerintah pusat dan badan usaha milik negara (BUMN). Dalam tahapan ini, Menteri Keuangan dan Menteri BUMN akan terlibat.

Jika pemerintah tidak berminat, maka sahamnya akan ditawarkan pemerintah daerah dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Jika tidak berminat juga, maka diberikan ke pihak swasta melalui penjualan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau initial public offering (IPO).
Tempo.co

The post Charles Simaremare: BUMD Papua Siap Beli Saham Freeport appeared first on Majalah SWA Online.


Pertamina Siap Revaluasi Aset

$
0
0

Vice President Corporation Communication PT Pertamina Tbk (Persero) Wianda Pusponegoro mengatakan Pertamina sangat siap melakukan penilaian kembali asetnya atau revaluasi aset. “Kami siap melakukan revaluasi aset, itu adalah hal yang baik untuk mendukung rencana investasi ke depan,” katanya saat dihubungi Tempo pada Ahad, 25 Oktober 2015.

Kantor Pertamina (Persero) (Foto: IST)

Kantor Pertamina (Persero) (Foto: IST)

Dia berpendapat bahwa rencana Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno mengutamakan sektor energi untuk direvaluasi asetnya adalah hal positif. Sebab, setiap melakukan proyek bisnis, aset perusahaan perlu direvaluasi sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas.

Program revaluasi aset BUMN masuk dalam Paket Kebijakan Ekonomi V yang baru beberapa hari lalu diluncurkan. Rini Soemarno pun mengatakan sedang memilah-milah BUMN yang akan direvaluasi asetnya. Ia menunjuk BUMN sektor pangan dan energi yang akan diutamakan untuk dinilai kembali asetnya.

Wianda menjelaskan, Pertamina memiliki banyak proyek. Dari akuisisi operasi kilang minyak PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI); peremajaan kilang di Cilacap, Dumai, Balongan, dan Balikpapan; hingga pembuatan kilang baru di Bontang dan Tuban. Dengan revaluasi aset, perusahaan pelat merah tersebut mengetahui rasio aset dan rasio utang sehingga pendanaan proyek bisa maksimal. “Kalau kita tahu aset kita, artinya kita tahu potensi yang kita miliki,” ucapnya.

Dia mencontohkan, kalau sebelumnya dengan aset yang dimiliki hanya bisa mengerjakan tiga proyek, dengan revaluasi aset bisa saja mampu mengerjakan lima proyek.

Tempo.co

The post Pertamina Siap Revaluasi Aset appeared first on Majalah SWA Online.

Bank Natasha Naik Kelas

$
0
0

Di saat pelambatan ekonomi, pelaku usaha justru gigih membuat terobosan. Pengusaha bidang kecantikan pun merambah perbankan dengan menaikkan status dari bank perkreditan rakyat (BPR) menjadi bank umum. Contohnya Natasha Skin Care yang sudah beberapa tahun lalu mempunyai bank perkreditan, kini menjadi Bank Natash

Fredi Setyawan, pemilik Bank Natasha

Fredi Setyawan, pemilik Bank Natasha

alah usaha kecil menengah,” kata pemilik Bank Natasha, Fredi Setiawan, Jumat sore, 23 Oktober 2015.

Memang, persaingan bisnis di dunia perbankan sangat ketat, bank pelat merah maupun bank swasta. PT BPR Natasha Bintamg Anugerah juga membuka konter bank di Jalan Urip Sumoharjo (jalan Solo) Yogyakarta dengan gedung megah.

Meskipun ekonomi sedang melambat, namun masih ada celah segmen yang bisa dibidik oleh para pengusaha perbankan. Apalagi usaha kecil dan menengah menjadi ujung tombak ekonomi kerakyatan.

Fredi mengaku sudah menyiapkan strategi bisnis untuk kemajuan perekonomian. Minimal, di Daerah Istimewa Yogyakarta dalam ekonomi bisnis usaha kecil dan menengah. Selain segmen retail juga dibidik untuk tancap gas guna menghapus pelambatan ekonomi secara nasional.

Dengan aset yang tumbuh pesat, BPR yang menjadi Bank Natasha ini tergolong hebat. Hanya selama dua tahun, asetnya naik 238 persen. Pada 2013 asetnya hanya Rp 10 miliar, kini menjadi Rp 40 miliar.

“Yang kami tawarkan banyak produk perbankan,” kata dia.

Menurut Direktur Utama Bank Natasha Bagus Setya Mulayawan, nasabah yang akan mengajukan pinjaman akan diproses dengan cepat, hanya satu hari selesai. Diakuinya, kredit macet (Non Performing Loan–NPL) di bank ini hanya 2,71 persen saja. Sedangkan kecukupan modalnya (Capital Adequacy Ratio–CAR) mencapai 36,03 persen. Sedangkan dana pihak ketiga mencapai Rp 21,6 miliar, dana yang besar karena maaih tergolong bank baru.

“Kami akan buka cabang dan memperbanyak anjungan tunai mandiri,” kata dia.

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Bawono X yang hadir dalam persemian kantor itu menyatakan, bank harus mempunyai peta jelas untuk membatu pelaku usaha kecil dan menengah. Tujuannya juga mengenalkan kepada pata pelaku usaha kecil yang belum mengetahui manfaat perbankan dalam dunia usaha.

“Mereka masih menggunaka lembaga non bank dalam usaha, bank harus melakukan pendekatan untuk mengenalkan produk,” kata Sultan.

Tempo.co

The post Bank Natasha Naik Kelas appeared first on Majalah SWA Online.

Murka Wapres JK, Tegur Bank BUMN karena Bunga Kredit Tinggi

$
0
0

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku pernah marah besar melihat tingginya bunga kredit yang ditetapkan Bank Rakyat Indonesia untuk pengusaha kecil‎. Kalla mengaku sudah menegur agar bank berpelat merah yang menyalurkan kredit usaha rakyat menurunkan suku bunganya.Jusuf Kalla

Saat itu, Jusuf Kalla mengatakan pengusaha besar dapat bunga kredit hanya 10-11 persen. Sebaliknya, pengusaha kecil dibebankan bunga lebih tinggi yaitu 22 persen. “Saya marah, Anda ini BRI untung karena bunga tinggi kasih rakyat kecil, bahaya ini, turunkan,” kata JK, saat memberikan sambutan dalam acara ulang tahun Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia, di Hotel Aryaduta, Jakarta, Selasa, 27 Oktober 2015, sembari menegaskan lagi. “Sangat tidak adil, saya marah betul waktu itu.”

JK menyayangkan langkah BRI sebagai bank negara yang justru mencari untung dengan membebani rakyat. Akibat protes Kalla, BRI akhirnya menurunkan bunga KUR bagi pengusaha kecil hanya 12 persen. Jumlah itu akan semakin turun pada tahun selanjutnya.

Sebaliknya, agar BRI juga tak merugi, pemerintah akhirnya mengucurkan subsidi. Menurut Kalla, subsidi ini perlu dikucurkan sebab tingginya bunga akan membuat dunia usaha sulit bersaing. Bahkan, dia menilai bahwa bunga kredit ‎di Indonesia lebih tinggi daripada negara-negara lain. “Bagaimana bisa bersaing, kalau di Cina, Malaysia bunganya 4 persen, kita masih 11 persen,”‎ ujar JK.
‎‎
Tak cuma subsidi bunga kredit, untuk membantu dunia usaha, pemerintah juga menurunkan tarif listrik dan menambah kapasitas listrik di seluruh Indonesia. Salah satu upaya yang akan dilakukan pemerintah adalah dengan membangun pembangkit listrik 35 ribu megawatt.

Tempo.co

The post Murka Wapres JK, Tegur Bank BUMN karena Bunga Kredit Tinggi appeared first on Majalah SWA Online.

Jusuf Kalla: Pengusaha Pribumi Bukan Lagi Soal Ras, tapi..

$
0
0

 

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan definisi pengusaha pribumi Indonesia saat ini bukan lagi dikaitkan dengan ras tertentu. Sebaliknya, pengusaha yang diberi label pribumi adalah mereka yang mampu menggerakkan ekonomi dalam negeri.pameran-2

“Pengusaha pribumi adalah mereka yang tidak menyimpan dananya di luar negeri. Hasil usaha mereka ditaruh di dalam negeri, itu baru bisa disebut nasionalis,” kata Jusuf Kalla, saat menghadiri perayaan ulang tahun Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI), di hotel Aryaduta, Jakarta, Selasa, 27 Oktober 2015. Dengan menyimpan dana di dalam negeri, uang mereka bisa membantu perekonomian domestik.

Hal ini berbeda dengan pada awal didirikannya organisasi itu. Saat itu, HIPPI dibentuk untuk menyeimbangkan dunia usaha yang banyak dikuasai pengusaha asing. Pembentukan HIPPI saat itu juga dibarengi dengan nasionalisasi berbagai perusahaan asing.

Semangat nasionalisme para pengusaha, kata Kalla, juga bisa ditunjukkan dengan taat membayar pajak. ‎Dengan membayar pajak, mereka bisa memberikan manfaat besar bagi perekonomian dan pembangunan Indonesia. “Sehingga stabilitas sosial dan ekonomi dapat terjaga dengan.”

Hal lain yang menurut Kalla bisa dilakukan pengusaha untuk berkontribusi terhadap pembangunan nasional adalah dengan menggandeng para pengusaha lain yang baru memulai usahanya. “‎Silakan memajukan usaha Anda, tapi jangan menjatuhkan saingan lain. Kalau mau maju harus bersama.” 

Tempo.co

The post Jusuf Kalla: Pengusaha Pribumi Bukan Lagi Soal Ras, tapi.. appeared first on Majalah SWA Online.

Active Empathic Listening, Meningkatkan Efektivitas Kepemimpinan

$
0
0

Shinta keluar dari Ruang Rapat dengan wajah masam. Bukan presentasi proposal yang menjadi ganjalannya, karena semua aspek yang terkait dengan proposal sangat dikuasainya. Hanya sikap yang ditunjukkan dari salah seorang Direksi disepanjang presentasi dan diskusi berlangsung yang sangat mengusik hatinya.   Ekspresi wajah yang ‘dingin’ dan clue-less sulit untuk diterka apakah beliau mengikuti dengan baik topik yang dibicarakan. Belum lagi, pandangan mencuri-curi yang lebih sering tertuju kearah gadget yang beliau genggam cukup membuat Shinta merasa sesak. Ajang presentasi proposal yang diharapkan dapat berakhir dengan diskusi tindak lanjut kearah perbaikan menjadi tidak optimal. Shinta pun sangat kecewa.

Djati Purwanti Setyorini, MBA

Djati Purwanti Setyorini, MBA

Efektivitas peran pemimpin di dalam organisasi juga dipengaruhi oleh kemampuannya untuk menjadi komunikator yang baik. Bukan hanya sebagai pembicara yang baik, tetapi juga diharapkan menjadi pendengar yang baik. Apa realita yang terjadi? Lebih banyak upaya yang dilakukan untuk menjadi pembicara yang baik daripada menjadi pendengar yang baik.

Masalah yang dihadapi oleh poor listener bukan hanya perilakunya dianggap tidak sopan tetapi juga akan kehilangan peluang untuk memahami aspek penting yang muncul dari pembicaraan yang terjadi.   Studi tentang efek multi-tasking pada proses belajar yang dilakukan oleh Wood et al. (2008) memperlihatkan bahwa siswa yang mendengarkan kuliah sambil melakukan sms, email, update status di FB serta menggunakan instant messages memiliki nilai yang lebih rendah daripada siswa yang mendengarkan kuliah tanpa gangguan.

Selain dianggap kurang sopan, poor listener secara umum juga mempunyai kecenderungan memiliki social skills yang rendah. Studi yang dilakukan oleh pakar komunikasi Christopher Gearhart and Graham Bodie (Louisiana State) dengan melibatkan lebih dari 300 siswa, memperlihatkan bahwa siswa yang memiliki kualitas ‘active empathic listening yang rendah juga memiliki nilai social skills test yang rendah.

Bayangkan Anda sebagai pembicara, apa yang Anda harapkan dari pendengar Anda? Sudahkan Anda belajar untuk menjadi pendengar yang baik? Menjadi pendengar yang aktif diantaranya adalah menjadi pendengar yang menggunakan emphaty (Active Empathic Listening, AEL); yaitu tidak hanya sekedar mendengar, tetapi Anda juga memahami perasaaan lawan bicara Anda.

Active Empathic Listening (AEL) adalah kemampuan untuk mendengarkan secara aktif menggunakan client-centered approach; meliputi kemampuan untuk merasakan (sensing), memproses (prosessing) dan merespon (responding) secara empathic.

Empathic Sensing merupakan kemampuan Anda untuk memahami APA yang disampaikan dan juga BAGAIMANA cara penyampaiannya; meliputi:

  1. Menunjukkan kepekaan terhadap apa yang disampaikan
  2. Menyadari maksud yang tersirat
  3. Memahami perasaan pembicara
  4. Memperhatikan hal lain selain kata-kata yang diucapkan

Empathic Processing merupakan kemampuan Anda untuk mengikuti proses pembicaraan dan meyakinkan pihak pembicara; meliputi:

  1. Meyakinkan pembicara bahwa Anda mengingat hal-hal yang disampaikannya
  2. Bila perlu, meringkaskan apa yang disepakati atau tidak disepakati
  3. Mengikuti dengan seksama poin-poin yang dibahas

Empathic Responding adalah kemampuan Anda untuk menyatakan secara verbal dan/atau non-verbal memberikan perhatian kepada pembicara; dengan cara:

  1. Meyakinkan pembicara menggunakan balasan verbal bahwa Anda mengikuti pembicaraan
  2. Meyakinkan pembicara bahwa Anda mau menerima idenya
  3. Mengajukan pertanyaan yang menunjukkan bahwa Anda memahami posisi pembicara
  4. Memastikan bahasa tubuh Anda menunjukkan bahwa Anda mendengarkan dengan seksama.

Menajamkan kemampuan untuk menjadi active empathic listerner akan meningkatkan efektivitas peran pemimpin melalui berbagai macam aspek; mulai dari memberi contoh perilaku baik dalam menghargai pembicara, meningkatkan pemahaman atas aspek yang dibicarakan, dan pada akhirnya juga akan mengasah keterampilan sosial. Andai saja atasan Shinta sudah mendemonstrasikan Active Empathic Listening, kemungkinan besar Shinta akan keluar dari Ruang Rapat dengan wajah ceria.

Let’s be an active empathic listener ….

Oleh : Djati Purwanti Setyorini, MBA – Trainer, Jasa Pengembangan Eksekutif | PPM Manajemen

 

The post Active Empathic Listening, Meningkatkan Efektivitas Kepemimpinan appeared first on Majalah SWA Online.

Menpar Pasang Target, 2019 Pariwisata Sumbang Devisa Rp 249 triliun

$
0
0

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan untuk tahun 2019 sektor pariwisata memberikan kontribusi terhadap PDB Nasional sebesar 8 persen dengan devisa yang dihasilkan sebesar Rp 249 triliun. “Ini akan dihasilkan dari kunjungan wisatawan manca negara yang ditargetkan sebanyak 20 juta orang,” kata dia saat menyampaikan sambutan dalam acara Rapat Koordinasi Nasioan Pariwisata, di Grand Mercure, Jakarta, Kamis, 29 Oktober 2015.

Menteri Pariwisata RI Arief Yahya

Menteri Pariwisata RI Arief Yahya

Arief menuturkan, untuk tahun ini saja (2015) kontribusi pariwisata terhadap PDB Nasional diperkirakan mencapai 4 persen dengan devisa Rp 155 triliun. “Ini modal yang kuat untuk mencapai target jangka pendek maupun panjang di tahun 2019,” ujar dia.

Sementara itu, kata Arief untuk mencapai target kontribusi tersebut perlu ada terobosan dalam regulasi pariwisata. Ia menjelaskan sebagai langkah terobosan konkret pemerintah telah melakukan deregulasi bidang pariwisata dengan memperbanyak Bebas Visa kunjungan (BVK). “Awalnya yang mendapat BVK hanya 15 negara, sekarang sudah ditingkatkan jadi 90 negara,” ucap dia.

Selain itu, terobosan lainnya adalah penghapusan ketentuan Clearance Approval Teritory (CAIT) dengan tujuan meningkatkan jumlah kunjungan perahu pesiar (yacht) ke Indonesia dan penghapusan asas cabotage untuk kapal pesiar asing dengan membolehkan penumpang naik turun di lima pelabuhan Indonesia. Yakni : Belawan, Tanjung Priok, Tanjung Perak, Benoa, dan Sukarno-Hatta.

Ia menilai dengan penghapusan ketentuan tersebut ia memproyeksikan dalam lima tahun ke depan kunjungan perahu pesiar mencapai 5000 perahu dan kunjungan kapal pesiar asing mencapai 1000 kapal pesiar. “Dengan begitu akan banyak wisatawan yang berkunjung ke Indonesia,” ujar dia.

Tempo.co

The post Menpar Pasang Target, 2019 Pariwisata Sumbang Devisa Rp 249 triliun appeared first on Majalah SWA Online.

PT Dirgantara Indonesia Kenalkan Pesawat N219 Bulan Depan

$
0
0

 

Manajer Hukum dan Hubungan Masyarakat PT Dirgantara Indonesia, Irland Budiman, mengatakan pesawat N219 yang tengah digarap bersama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional akan segera diperkenalkan kepada publik pada November 2015. Menurut dia, proses perancangan pesawat saat ini sudah mencapai 90 persen.

“Pembuatan pesawat sudah sekitar 90 persen untuk di roll out- kan. Tapi, untuk first flight nanti sekitar bulan Mei 2016,” kata Irland di kantornya, Kamis, 29 Oktober 2015.dirgantara

Pesawat N219 merupakan proyek kerjasama antara Lemabaga Penerbangan dan Antariksa Nasional dengan PT DI. N219 merupakan pesawat yang dirancang untuk transportasi sipil maupun militer. Pesawat ini mampu menampung 19 penumpang.

Irland membantah kabar pesawat baru ini terbuat dari kayu triplek. Menurut dia, tidak mungkin ada komponen yang tidak sesuai dengan standar dalam perancangan pesawat tersebut. “Part by part yang digunakan oleh pesawat N219 pasti akan diperiksa oleh Inspektorat PT DI dan Kementerian Perhubungan. Jadi sangat tidak mungkin pesawat itu terbuat dari kayu,” katanya. Dia mengatakan, prototype N219 yang kini tengah dalam perancangan ini merupakan unit yang nantinya akan diuji terbangkan pada pertengahan 2016.

Sementara itu, Chief Engineering N219, Palmana Banandhi, mengatakan pesawat ini memiliki keunggulan dibandingkan kompetitor di kelasnya. Menurut dia, pesawat tersebut mampu mengangkut barang dan manusia. “Jadi pesawat ini mampu menarik keuntungan pilot 500 kilogram dari pesaingnya. Kalau dari sisi performance hampir sama,” katanya.

Menurut Palmana, proses pembuatan pesawat hingga saat ini sudah mencapai tahap sertifikasi. Sertifikasi tersebut dilakukan pada setiap komponen-komponen pesawat. “Setiap single part pasti dilakukan pemeriksaan oleh inspektor PT DI dan Kementrian Perhubungan,” katanya.

Tempo.co

The post PT Dirgantara Indonesia Kenalkan Pesawat N219 Bulan Depan appeared first on Majalah SWA Online.


Ini Tiga Model Bisnis E-Commerce

$
0
0

Roda perekonomian terus berputar seiring berkembangnya zaman. Transaksi jual beli pun semakin berkembang. Tidak hanya harus bertemu langsung antara penjual dan pembeli, saat ini belanja pun dapat dilakukan dengan lebih mudah yaitu menggunakan internet atau biasa disebut belanja online.

IMG_20151030_115218

E-commerce adalah kegiatan melakukan transaksi bisnis dengan menggunakan media internet sebagai media paling utama. Saat ini, industri e-commerce di Indonesia sedang bertumbuh dengan pesat dan dipandang dunia sebagai salah satu potensi yang sangat besar.

idEA merupakan asosiasi e-commerce Indonesia yang dibentuk oleh 9 perusahaan pada tahun 2012. Asosiasi ini diberntuk sebagai wadah bagi para pemain industri e-commerce tanah air untuk dapat berinteraksi dengan sesama pemain dan juga pemerintah. Hingga tahun ini, jumlah anggota e-commerce di Indonesia sudah mencapai 162 pemain dari kategori online retail, market place, daily deals, classified ad, price comparison, travel, sistem pembayaran, logistik, dan beberapa partner strategis terkait.

Seperti yang dijelaskan oleh Aulia E. Marinto, Dewan Pembina Idea sekaligus CEO blanja.com dalam Media Briefing yang diselenggarakan oleh idEA pada Rabu 28 Oktober lalu bahwa model bisnis e-commerce yang berkembang di Indonesia ada tiga, yaitu Classified, Market place, dan Retail.

Model yang pertama adalah classified merupakan situs iklan baris dimana situs yang bersangkutan tidak memfasilitasi kegiatan transaksi online. Sebagai contoh untuk model ini adalah Kaskus, OLX dan berniaga.com.

Model yang kedua adalah market place, ini merupakan model dimana website yang bersangkutan tidak hanya membantu mempromosikan barang dagangan saja, tetapi juga memfasilitasi transaksi uang secara online untuk para pedagang online. Sebagai contoh dari market place adalah blanja.com, tokopedia dan bukalapak.

Model terakhir adalah ritel, pada model ini toko online dengan alamat website (domain) sendiri dimana penjual memiliki stock produk atau jasa dan menjualnya secara online kepada pembeli.

E-commerce merupakan solusi bagi penjual yang ingin menawarkan barangnya ke berbagai daerah tanpa harus bertemu langsung dengan buyyer. Di China, e-commerce sudah dapat masuk ke kota-kota kecil sehingga pembeli tidak perlu jauh-jauh menemukan barang yang ingin mereka cari ke kota besar. Dan bagi penjual pun mereka akan diuntungkan dengan adanya e-commerce karena dapat menjangkau pembeli dari mana saja tanpa terbatas ruang dan waktu.

Pertumbuhan pendapatan per kapita di Indonesia lebih tinggi dibanding pertumbuhan secara global. Pada tahun 2009 rata-rata pendapatan penduduk secara global adalah 2,0%. Sedangkan di Indoenesia adalah 4,1%. Namun jika dibandingkan dengan Thailand, Malaysia dan Singapura pertumbuhan pendapatan Indonesia masih berada di bawah ketiga negara tersebut. Dengan Singapura yang paling tinggi yaitu 6,3%. Kemudian Malaysia 5,7% dan Thailand 4,6%.Untuk market size e-commerce di dunia pada tahun 2013 adalah sebesar US$ 1,221 miliar. Dari total tersebut jumlah terbesar adalah dari United States yaitu sebesar 32% atau sebesar $385 milyar. Sedangkan di ASEAN 6 hanya berjumlah 1% atau sekitar $7 miliar.

Terkait e commercce yg sedang booming di Indonesia. Banyak sekali yang bermula dari start up. Dengan adanya e-commerce dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Indonesia. Sehingga jenis pekerjaan yang ada di Indonesia pun akan lebih beragam. (EVA)

The post Ini Tiga Model Bisnis E-Commerce appeared first on Majalah SWA Online.

Menangguk Untung dari Aksesori Gawai

$
0
0

Jeli melihat peluang pasar dan menentukan positioning bisnis. Itulah yang tampaknya membuat bisnis Stephanie Astri Suryani berkembang pesat. Banyak orang mungkin melihat bisnis ritel aksesori gawai (gadget) sudah begitu menjamur. Namun bagi Astri, tidak demikian. “Kebanyakan outlet aksesori handphone hanya jual fungsi. Belum ada yang menekankan pada brand dan kualitas. Padahal, ada lho orang-orang yang berani bayar lebih mahal demi aksesori handphone berkualitas,” ujar Astri menegaskan. Hal itulah yang melecutnya mendirikan Urban Life pada Juli 2012, bersama dua mitra bisnisnya.

Stephanie Astri Suryani

Perempuan kelahiran Jakarta 22 September 1988 ini mendirikan Urban Life – di bawah naungan PT Urban Retail International — sebagai toko yang lebih mengedepankan beragam aksesori gaya hidup, seperti gawai, audio, dan aksesori travel. Diam-diam Astri sudah punya 12 toko yang umumnya berada di mal prestisius seperti Mal Summarecon Serpong, Mal Lippo Kemang, Mal Puri Indah, Kota Kasablanka, Mal Summarecon Bekasi, Grand Indonesia, Lotte Shopping Avenue, Pacific Place, dan Mal AEON BSD. “Banyak item yang kami jual. Mulai dari aksesori HP seperti casing, power bank, dan kabel charging, hingga audio seperti headphone, headset, dan multimedia speakers. Kami juga ada produk-produk travel seperti tas laptop, kaca mata, jam tangan, dan dompet,” papar Astri.

Dari sisi diferensiasi, tampaknya Urban Life memang mengambil positioning sebagai gerai yang lebih premium. “Kami menjual kenyamanan dan experience pelanggan,” kata Astri. Pihaknya hanya menyediakan produk branded berkualitas dan berstandar internasional. “Brand-brand yang dijual di Urban Life biasanya sudah dikenal oleh pencinta teknologi. Itu merek yang sudah biasa mendapatkan international design award, seperti Reddot Design Award,” tambahnya.

Gerainya menarget anak muda pencinta gawai dan teknologi yang menyukai produk-produk gaya hidup. “Kami, misalnya, menjual jam Daniel Wellington (DW) dan dompet Bellroy, dua merek yang saat sedang dicari oleh anak muda,” ujar Astri seraya menjelaskan daftar merek yang ia jual, yaitu Bose, JBL, Jays, LifeProof, Ozaki, Moshi, Aprolink, Ozaki, Capdase, Marshall, Beats, Urban Ears, Jay bird, Plantronics, hingga B&O. Harga produk Urban Life sangat beragam, dari item kecil seperti screen guard yang hanya Rp 99.000 hingga speaker yang berlabel puluhan juta rupiah.

Maikhal termasuk pelanggan Urban Life. “Saya beli case iPhone, iPad, earphone dan dompet di sana,” katanya. Menurut Maikhal, pelayanan di Urban Life cukup memuaskan. “Barang- barang di store mereka mostly beda antara store satu dan store yang lain,” katanya.

Sejauh ini Astri tidak agresif dalam berpromosi. “Kami lebih banyak berkomunikasi melalui social media atau newsletter. Bagi para member, kami memberikan info melalui newsletter jika ada produk-produk baru dan promo,” katanya. Pihaknya menggaet ikon muda sebagai endorser, seperti Nadine Chandrawinata. Selain itu, juga mengembangkan pola keanggotaan — saat ini sudah memiliki 5.000-an anggota. Konsumen yang bertransaksi minimal Rp 500.000 sudah bisa menjadi anggota.

Melihat perkembangannya sekarang, Astri cukup gembira karena sambutan pasar sesuai dengan ekspektasinya. Dari ke-12 tokonya, bila digabungkan, per bulan minimal bisa meraih omset Rp 3 miliar. Karyawannya pun kini bertambah banyak, sudah mencapai 80-an orang (50 di lapangan dan 30 di kantor). Tahun ini Astri berencana membuka 3-5 toko lagi di Jakarta. “Ke depannya kami ingin ekspansi ke Medan, Semarang, Surabaya dan Yogyakarta karena di luar Jakarta saat ini baru ada di Bali,” ungkapnya optimistis.(*)

Sudarmadi & Maria Hudaibyah Azzahra


The post Menangguk Untung dari Aksesori Gawai appeared first on Majalah SWA Online.

Polytama dan Ekanuri Group Bersinergi Operasikan Terminal Handling Gas

$
0
0

Kebutuhan polipropilena di Indonesia saat ini diperkirakan mencapai 1,5 juta ton/tahun. Hanya saja, baru 50 persen yang bisa dipenuhi oleh PT Chandra Asri, PT Polytama Propindo dan Pertamina, sisanya masih diisi produk impor. Ini, tentu saja, merupakan peluang  besar bagi pemain di industri kimia dalam negeri untuk meningkatkan produksi polipropiline dan mengurangi porsi produk impor.

Direksi Polytama dan Ekanuri Group di Terminal Handling Gas di Cirebon

Direksi Polytama dan Ekanuri Group di Terminal Handling Gas di Cirebon

Hal itulah yang mendorong PT Polytama Propindo, produsen polipropilena terbesar kedua di Indonesia menggandeng Grup Ekanuri untuk membangun terminal handling gas propilena di awal tahun 2014. Terminal handling gas propilena pertama di Pelabuhan Cirebon, Jawa Barat ini dioperasikan oleh PT Karyatara Cemara Indah (Ekanuri Grup).

Menurut Didik Susilo, Dirut PT Polytama Propindo, terminal handling gas propilena akan digunakan untuk mendatangkan bahan baku utama Polytama berupa gas propilena. Gas tersebut dari kapal pengangkut gas,  selanjutnya diangkut menggunakan truk khusus gas menuju pabrik Polytama di Balongan, Indramayu, Jawa Barat.

Keberadaan terminal untuk menjamin kesediaan bahan baku propilena, karena bila terjadi gangguan pasokan bahan baku, akan menghambat proses produksi Polytama. “Kerjasama ini merupakan komitmen Polytama untuk memberikan kepercayaan kepada pelanggannya bahwa proses produksi biji plastik Polytama dapat dilakukan secara terus menerus,” kata Didik.

Selama ini, Polytama hanya mengandalkan suplai gas propilena (bahan baku utama) dari Pertamina RU-6 Balongan, yang disalurkan melalui pipa ke pabrik Polytama. Karena sempat dihentikan pasokannya di tahun 2010, dan Polytama tidak memiliki pelabuhan dan terminal gas handling sendiri, akhirnya kegiatan operasi juga berhenti cukup lama.

Alasan menggandeng Ekanuri Group, karena grup ini memiliki pengalaman dan kemampuan membangun hingga mengoperasikan terminal handling gas di Indonesia, serta berpengalaman mengoperasikan kapal pengangkut gas baik domestik maupun internasional.

Menurut Wildan Muhammad Anwar, Direktur Pengelola Ekanuri Group, fasilitas terminal handling gas ini mampu untuk melayani penerimaan gas dari kapal pengangkut gas dengan kapasitas angkut hingga 2.500 metrik ton (MT), dengan kapasitas handling gas di atas 1.000 MT per hari. “Investasinya sekitar Rp 40 miliar,” ujar Wildan.

Selain menggandeng Ekanuri Group, Polytama juga menggandeng  PT Sentra Bintang Energy, yang telah berinvestasi dalam pengadaan dan pengoperasian armada truk pengangkut gas propilena yang telah dirancang khusus.

Dengan mulai beroperasinya kegiatan penerimaan gas di pelabuhan Cirebon yang dikelola oleh PT Pelindo II (Persero), diharapkan akan lebih menjamin kehandalan tingkat produksi pada pabrik PT Polytama Propindo, yang juga akan menunjang kegiatan ekspansi, memperluas peluang kegiatan usaha/pengembangan kerjasama baru baik dengan Pertamina dan calon mitra terkait.

Pengoperasian terminal handling gas ini diharapkan berdampak positif untuk mendukung rencana peningkatan dan perluasan program kerja pembangunan pelabuhan oleh PT Pelindo II (Persero) khususnya, yang pada akhirnya akan berdampak positif pada pengembangan industri di kota Cirebon dan wilayah sekitarnya.

PT Polytama Propindo sendiri merencanakan dalam waktu dekat melakukan ekspansi berupa debottlenecking untuk meningkatkan kapasitas produksi dari 180.000 MT menjadi 240.000 MT per tahunnya yang direncanakan tahun 2017.

Mengingat konsumen akhir adalah perusahaan-perusahaan produsen plastik, baik lokal maupun multinasional, dengan pengoperasian pertama terminal handling gas propilena sangat menunjang kelancaran produksi biji plastik PT Polytama Propindo.

The post Polytama dan Ekanuri Group Bersinergi Operasikan Terminal Handling Gas appeared first on Majalah SWA Online.

Indonesia IT Champions (Majalah SWA Edisi 23/2015)

$
0
0
Indonesia IT Champions (Majalah SWA Edisi 23/2015)

Indonesia IT Champions (Majalah SWA Edisi 23/2015)

INDONESIA IT CHAMPIONS

Best It System
Best CIO
Best Future IT Leader
Best e-Corp

Teknologi informasi (TI) menawarkan senjata ampuh untuk memenangi kompetisi bisnis yang kian sengit dan multiarah. Tak harus mahal. Kuncinya: kolaborasi, koordinasi dan kreatif dalam pemanfaatan TI. Sangat cocok ketika ekonomi dan bisnis lagi sulit seperti sekarang. Bagaimana perusahaan memanfaatkan teknologi secara cerdas? Simak sajian utama Majalah SWA tentang Best e-Corp, yakni perusahaan-perusahaan terbaik dalam pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan kinerja bisnis mereka. Sebagai bagian dari ajang Best e-Corp 2015, kali ini Majalah SWA mengadakan pemilihan komandan teknologi informasi terbaik di level perusahaan/institusi maupun calon pemimpin TI masa depan. Siapa saja yang terpilih, serta bagaimana visi dan kepemimpinan mereka? Apa saja yang harus mereka lakukan? Semua dikupas habis dan dibahas tuntas hanya di SWA terbaru !

“Strategi Menang Bersenjatakan IT”
Teknologi informasi (TI) menawarkan senjata ampuh untuk memenangi kompetisi bisnis yang kian sengit dan multiarah. Tak harus mahal. Kuncinya: kolaborasi, koordinasi dan kreatif dalam pemanfaatan TI. Sangat cocok ketika ekonomi dan bisnis lagi sulit seperti sekarang.

Simak Sajian SWA lainnya!

“Kevin Osmond, Sang Serial Entrepreneur di Kancah Startup Digital”
Di kalangan startup digital di Indonesia, nama Kevin Osmond sudah familier. Maklumlah, ia telah membidani dan membesarkan sejumlah startup digital lokal. Bagaimana perjalanan kariernya?

“Menyesap Lezatnya Pasar Teh Premium”
Ketika citarasa teh terbaik mulai menjadi gaya hidup, puluhan pemain dari dalam dan luar negeri berebut menikmati pasar pecinta teh di Tanah Air. Bagaimana upaya mereka agar tidak mati gaya?

“Penakluk Krisis dan Industri Kulit Sintetis”
Pengalaman dua dekade di industri kulit sintetis menjadi bekal Erwin Adiyuwono membesut PT Agung Poly Nugraha, produsen kulit sistetis untuk aneka produk. Berkat kegigihan dan fokus bisnisnya, Erwin sukses melewati dua krisis dan merajai pasar kulit sintetis.

EKONOMI & BISNIS

MANAJEMEN

“Kala Si Burung Besi Berbenah”
Menerima estafet perusahaan yang rugi triliunan rupiah, dia melakukan sejumlah langkah penyelamatan. Dengan pro-kontra yang dihadapinya, BUMN itu sudah mulai untung.

INVESTASI

“Jurgan Usman Jurus Rebalancing Portofolio, Bermain di Saham Lapis Kedua”
Pengalaman menjadi analis di Wall Street memudahkannya menyusun saham lapis kedua yang bisa meraih imbal hasil di atas rata-rata indeks gabungan. Ia menargetkan return 30% per tahun. Bagaimana ia melakukan rebalancing portofolionya yang berisiko tinggi ini?

INTERNASIONAL

“Putra Mahkota yang Diragukan”
Dia pemalu dan tak sekarismatis ayahnya. Dia juga diragukan mampu memimpin kapal induk yang demikian besar. Namun, apakah dia memang benar-benar lemah?

ENTREPRENEURSHIP

ENTREPRENEUR

“Mantan Tukang Pel yang Sukses Berbisnis Hotel”
Dari titik nol, Ardi Wilson menapaki karier di dunia perhotelan hingga menduduki posisi puncak di berbagai hotel berbintang di Indonesia. Berbekal pengalaman dan reputasinya itu, ia merintis bisnis manajemen hotel. Kini, ia sukses mengelola sekaligus memiliki saham di berbagai hotel berbintang.

“Saudagar Tekstil dari Bandung”
Di ranah bisnis perdagangan tekstil, PT Multi Sandang Tamajaya termasuk pemain yang diperhitungkan. Sejumlah merek lokal terkemuka menjadi mitranya. Bagaimana Suradi Hanam dan Karadi Hanam menggelindingkan bisnis bermodalkan kepercayaan ini?

INDONESIA YOUNGSTER INC.

START UP
Stephanie Astri Suryani

ENTREPRENEUR
Nurana Indah Paramita
Yossa Setiabudi

SIAPA DIA
Anita Iva Ali
Mario Gaw


Baca selengkapnya di SWA Edisi Terbaru!

Anda juga bisa menyimak up date harian seputar isu bisnis di www.swa.co.id.

Dapatkan juga Majalah SWA versi Digital di Tablet & Smartphone Anda melalui
http://swa.co.id/digitalmagazine

Informasi Lengkap:
Berlangganan: http://swa.co.id/subscription/
Iklan: http://swa.co.id/about

Website: http://swa.co.id/
Facebook: http://facebook.com/MajalahSWA
Twitter: http://twitter.com/MajalahSWA
Google+: http://google.com/+SWAmagazine/

Jika anda membutuhkan pembelian Majalah SWA dalam jumlah besar atau berlangganan
kolektif untuk Karyawan dan Mitra berharga anda, segera manfaatkan fasilitas
lebih dan discount menarik yang kami sediakan, silahkan menghubungi :
Putri-Sirkulasi
Email: putri.meutia@swamail.com
Tlp. (021) 3523839 Fax: (021) 3457338, 3853759

The post Indonesia IT Champions (Majalah SWA Edisi 23/2015) appeared first on Majalah SWA Online.

Setelah Rajai Cina, Xiaomi Mulai Kuasai India

$
0
0

 

Xiaomi telah menjadi salah satu merek ponsel terbesar di dunia berdasarkan besarnya penjualan di negaranya sendiri Cina. Pada Jumat, 6 November 2015, perusahaan elektronik terbesar ini mengumumkan sebuah pencapaian besar terbaru mereka di India, pencapaian ini diharapkan menjadi pencapaian besar kedua setelah di rumahnya sendiri.

 

“Kami menjual lebih dari 1 juta unit di kuartal ketiga, kuartal terbaik yang pernah ada,” kata Hugo melalui akun twitternya, Jumat, 6 November 2015. Ponsel M1 telah terjual 1 juta unit selama kuartal ketiga 2015 berdasarkan pengumuman yang disampaikan Vice Presiden Xiaomi Hugo Barra. Ia menambahkan pencapaian ini mewakili 45 persen pertumbuhan kuartal ke kuartal.

 

Namun pengumuman ini berlawanan dengan angka yang diumumkan sebuah lembaga riset Counterpoint Research pada kuartal ke tiga pasar ponsel pintar di India. Pada laporannya disebutkan bahwa pengiriman ponsel pintar Xiaomi menurun 46 persen karena euforia persaingan harga US$ 100 atau sekitar Rp 1,3 juta dari produk Micromax.XiaoMi Redmi 1S_2

 

Xiaomi saat ini menempati peringkat kelima vendor ponsel pintar yang paling populer di dunia berdasarkan penelitian Counterpoint Research. Dan pada Agustus lalu Xiaomi memasuki pasar India sebagai ekspansi besar kedua mereka setelah di negaranya sendiri.

 

Pembuat ponsel pintar dan tablet ini tak berhenti hanya di India. Pada Juni lalu ponsel Xiaomi juga telah resmi menjual produknya di Brazil. Pada akhir November Xiaomi juga dikabarkan akan bermitra dengan perusahaan komunikasi Group Mobile Afrika untuk mempersiapka ponsel Redmi 2 dan Mi 4 tersedia di Afrika Selatan, Nigeria dan Kenya. Merek ponsel asal Tiongkok ini meski tidak tersedia secara resmi di barat, Xiaomi tetap dengan mudah didapatkan melalui penjualan online.

Tempo.co

 

The post Setelah Rajai Cina, Xiaomi Mulai Kuasai India appeared first on Majalah SWA Online.

Viewing all 10659 articles
Browse latest View live