Quantcast
Channel: Bisnis Archives - SWA.co.id
Viewing all 10659 articles
Browse latest View live

Hmmm…, Gurihnya Bisnis Umrah, tapi Layanannya?

$
0
0
Bisnis Umrah

Pemerintah menertibkan 100 penyelenggara umroh tidak berizinan di Semarang. “Pemerintah juga akan mencabut izin mereka jika bermasalah dan tidak profesional,” kata Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Abdul Djamil dalam keterangan resminya, Sabtu, 9 Januari 2016.

Bisnis umrah memang menggiurkan banyak pihak. Pada Desember 2015, sekitar 100 ribu jamaah pergi umrah. Djamil memperkirakan tahun 2016 calon jamaah umrah bisa mencapai 1 juta per musim.

Bisnis Umrah

Bisnis Umrah yang Menggiurkan

Dia mengimbau kepada 650 penyelenggara umrah berizin untuk bekerja profesional. Sebab banyak jamaah berasal dari desa dan tidak biasa bepergian ke luar negeri. “Jika kelemahan mereka dimanfaatkan untuk keuntungan maka akan berhadapan dengan saya,” ujarnya.

Direktur Pembinaan Haji dan Umrah Muhajirin Yanis geram terhadap permasalahan umrah. Karena sering penyelenggara umrah melayani tidak sesuai dengan perjanjian dan memanfaatkan kelemahan jemaah yang rata-rata warga pedesaan.

Yanis mengatakan dua hari lalu ada 63 jemaah umrah tidak bisa kembali ke Tanah Air. Jamaah itu dari travel tidak berizin yakni PT Arroyan yang bekerja sama dengan travel berizin PT Citra Mulia.

Tim dari Kementerian Agama mendesak travel tersebut untuk bertanggung jawab dan berkomitmen segera memulangkannya. “Secara bertahap mereka sudah dipulangkan,” kata dia.
Tempo.co

The post Hmmm…, Gurihnya Bisnis Umrah, tapi Layanannya? appeared first on Majalah SWA Online.


Motor Matik Populer, AHM Bidik Anak Muda

$
0
0
direktur-pemasaran-ahm-margono-tanuwijaya-201506261031008669

Margono Tanuwijaya memulai karier di Astra dengan bergabung di Astra Credit Company setelah menyelesaikan kuliahnya di jurusan Biologi Universitas Sudirman tahun 1980. Selain itu, ia pernah bergabung di Honda Sales Operation dan kini memperkuat Astra Honda Motor.

Setelah ditunjuk menjadi Direktur Pemasaran di Astra Honda Motor (AHM) 2012 lalu, Margono banyak menargetkan perkembangan bagi AHM. Sebagai ‘juru masak’ AHM, dia secara aktif mengikuti tren otomotif, terutama sepeda motor untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang selalu berubah mengikuti perkembangan zaman. Contohnya saat ini, melihat semakin banyaknya populasi pengguna Honda yang merupakan generasi muda di bawah 30 tahun, AHM meluncurkan New Honda Beat pop dengan desain yang unik.

Bicara mengenai bisnis 2016 nanti, pria asal Ponorogo ini merasakan sinyal postif yang nantinya akan berpengaruh terhadap penjualan Honda. Optimisme tersebut disebabkan oleh adanya harapan setelah pemerintah mengeluarkan kebijakan berupa paket, yang akan berdampak secara tidak langsung kepada daya beli masyarakat dan industri otomotif ke depannya. Betikut kutipan wawancara dengan Margono:

direktur-pemasaran-ahm-margono-tanuwijaya-201506261031008669

Menyikapi harga minyak bumi yang mengalami penurunan, apakah akan ada pengaruhnya terhadap Honda?

Harga minyak bumi/ bensin naik berpengaruh pada harga transportasi, karena kadang kadeng begini, harga bensin naik, harga transportasi ikut naik. Tapi ketika harga bensin turun, harga transportasi tidak selalu ikut turun. Itulah sebabnya kenapa kalau garga bensin naik harga produksi sepeda motor ikut naik. Membuat daya beli ikut terkoreksi karena harga pokok produksi naik. Tapi tentu saja perlu dikoreksi lagi, karena harga pokok tidak semata mata jatuh pada transportasi saja. Tapi bisa ke supply dan demandnya. Contoh, ketika manufaktur butuh bahan baku dengan jumlah tinggi, namun karena cuaca produksinya sedikit, itu tentunya akan mempengaruhi.

Dari sisi produksi, langkah apa saja yang akan dilakukan oleh Honda mengingat tahun kemarin pasar otomotif sedang turun?

Kami melakukan distribusi dan produksi sesuai dengan kebutuhan pasar karena kami selalu menjaga jangan sampai over supply, atau short supply. Jadi kalau memang pasarnya seperti apa, kami sesuaikan. Apalagi kalau kondisinya seperti ini, stagnan. Kalau kebutuhan 69% ya kami produksi sejumlah itu juga.

Secara proporsi, bagaimana perkembangan tren sepeda motor saat ini?

Yang terbesar tentu saja matik ada sekitar 75% dari total penjualan keseluruhan sepeda motor. Selanjutnya motor sport dengan jumlah sekitar 13-14 %. Sisanya bebek sekitar 11% an. Kalau kemungkinan motor sport akan menggeser skuter matik saya rasa tergantung pada daya beli masyarakat nantinya dan kalaupun terjadi entah kapan nanti, karena faktor yang menunda pembelian motor sport kan harganya cenderung mahal ya.

Selain itu, motor gede kalau mau beli akan berpikir dulu, apakah mereka akan terpenuhi kebutuhan transportasi utamanya. Jadi saya rasa masih panjang lah kalau mau digeser trennya.

Apa yang membuat AHM terus mengeluarkan model terbaru?

Kami melakukan refreshment seperti ini karena tergantung dengan kemauan dan tren yang ada di pelanggan. Karena kalau kami tidak melakukan refreshment, maka pelanggan akan bosan. Bukan untuk ambil segmen baru. Penjualan kami targetkan untuk model yang baru diluncurkan ini nanti sekitar 25 hingga 30 ribuan unit perbualan, secara bertahap. Kalau dulu kan sekitar 18 ribu saja.

Apa faktor signifikan yang mendorong penjulan Honda?

Yang pertama adalah adanya kenaikan daya beli. Tentu saja itu akan sangat mempengaruhi. Kedua adalah confidence level konsumen. Ada konsumen yang merasa ekonomi lagi sulit, maka dia akan menahan dulu untuk melakukan spend. Jadi yang pertama, harus membuat situasi lebih baik dan dirasa masyarakat.

Untuk membuat confidence naik bisa secara bertahap, seperti harga harga turun, lalu perusahaan naik omsetnya sehingga karyawan nanti akan lebih leluasa dalam berbelanja. Sebaliknya, orang ketika khawatir, confidence level turun. tergantung mindset. Pemerintah sudah bagus mendirong melalui kebijakan. Jadi ada sedikit harapan.

Melihat adanya kebijakan pemerintah, apakah ada dampaknya ke penjualan Honda?

Pengaruh langsung tidak. Karena sebenarnya pengaruhnya ke industri. Itu diharapkan efek lanjutannya karena kebijakan yang direct ke konsumen tidak ada. Nah, kalau itu berjalan dengan baik, maka dampaknya bisa dirasakan oleh konsumen.

Menghadapi bisnis di tahun 2016, apa tantangan yang akan dihadapi?

Tantangannya adalah, kita masih belum tahu range kurs US$ tahun ini sampai berapa. Belum lagi harga komoditi. Juga, kondisi perekonomian negara lain seperti China yang akan berpengaruh. Jadi bagi kami, memang lebih mengikuti hal tersebut.

Bagaimana strategi Anda mengantisipasi hal tersebut?

Yang perlu dilakukan dalam situasi apapun harus bisa menjamin produk yang kami keluarkan. Yang kami berikan harus benar benar memenuhi kebutuhan konsumen. Sehingga bisa seperti kienrja tahun lalu, pasar turun 18% kami hanya turun 12%.

Kedua, kami punya kapasitas produksi dan investasi yang tetap jalan dan tidak pending meskipun situasi pasar turun. Kami punya kapasitas produksi hingga 5,8 juta. Padahal market bisa di bawah 5 juta. Kami juga tidak pernah PHK karyawan. Yang kami lakukan adalah efisiensi jam kerja. Jadi kalau tiba tiba market membaik dengan mudah kami adjust. Ternyata kan memang sangat membaik pasarnya.

Apa harapan Anda untuk AHM di tahun 2016 ini?

Harapan ke depan, kondisi perekonomian bisa segera pulih, dan market kembali lagi. Karena sebenarnya demand itu ada. Namun di tahun 2015 kan terjadi penurunan daya beli. Ketika itu pulih ya tentu akan lebih baik. (EVA)

The post Motor Matik Populer, AHM Bidik Anak Muda appeared first on Majalah SWA Online.

Menkominfo Akan Buat Aturan untuk Layanan Digital Streaming

$
0
0
Netflix Hadir di Indonesia, Ancaman bagi TV Berlangganan dan Film Lokal M

Kementerian Komunikasi dan Informatika akan membuat peraturan terkait perusahaan layanan digital streaming untuk menikmati konten film dan serial TV, Netflix. “Kami akan buatkan regulasinya. Pertama, harus BUT, jadi badan usaha tetap,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dia di kantornya, Jakarta, Jumat, 15 Januari 2016.

Menurut Rudiantara dengan menjadi BUT, masalah administrasi perpajakan Netflix menjadi jelas. Lalu, soal konten, beberapa lembaga harus ikut serta. Rudiantara menjelaskan, sulit jika konten hanya diawasi oleh satu lembaga. Misalnya, soal konten pornografi yang dianggap tidak sesuai dengan aturan dan kebudayaan Indonesia.

Netflix Hadir di Indonesia, Ancaman bagi TV Berlangganan dan Film Lokal M

Layanan Digital Streaming, Akan Diatur Menjadi Badan Usaha Tetap

Rudiantara berujar, patokannya adalah kepentingan masyarakat. “Masyarakat akan menikmati tidak manfaatnya? Kalau nggak ada manfaatnya, (Netflix) nggak usah diatur. Bahkan tidak diperbolehkan Tapi kalau ada manfaatnya, saya pikir izin itu harus mudah.”

Kemungkinan juga ada film Indonesia dalam layanan Netflix itu. Setelah ikut BUT, kata dia, Netflix bertanggung jawab jika ada komplain terhadap kontennya.

Soal pembayarannya, kata Rudiantara, pelanggan membayar pakai rupiah. Perusahaan periklanan dan semua yang begini harus BUT.  “Arahnya begitu, dari sisi government harus komplain, tapi juga dari sisi proses harus ada kebijakan.”

Ahli komunikasi Ade Armando menyatakan mendukung keinginan Rudiantara soal Netfilx menjadi BUT. “Kami dukung. Soalnya kalau nggak, saya bayar, uangnya keluar (negara),” katanya  di tempat yang sama.
Tempo.co

The post Menkominfo Akan Buat Aturan untuk Layanan Digital Streaming appeared first on Majalah SWA Online.

Ingin Kembangkan Anak Usaha, Belajarlah dari Embrio Hiu

$
0
0
Hendi Suaeb - Corporate Relation PPM Manajemen

Seorang sahabat bercerita, website besutan dia sedang dilirik oleh BUMN yang bergerak di bidang telekomunikasi. Tentu kenyataan ini cukup menggembirakan namun juga menantang, bagaimana tidak, masih menurut sahabat saya tadi ada beberapa start up yang membidangi bisnis konten lainnya yang juga dibidik oleh sang BUMN, semua start up tersebut diminta untuk saling bersaing, dan hanya yang paling tangguh lah yang kemudian akan dikembangkan oleh BUMN tersebut.

Hendi Suaeb - Corporate Relation PPM Manajemen

       Hendi Suaeb – Corporate Relation PPM Manajemen

Penulis teringat pada program stasiun TV asal Negeri Paman Sam ABC yang menghadirkan Program bertajuk Shark Tank. Dalam acara ini para innovator ditantang oleh para calon investor untuk menghadirkan produk yang terbaik, mereka sengaja dipertentangkan dengan sesama start up lainnya, hingga akhirnya hanya satu gagasan yang akan didukung oleh investor.

Kemungkinan ide program TV ini berasal dari fenomena alam embrio hiu yang selama berada di dalam rahim induknya, ikan hiu jenis hiu macan yang hidup di pasir dasar laut (Carcharias taurus) sudah bersaing dengan saudara kandung sendiri, membunuh bahkan memakan saudaranya sendiri, untuk bertahan hidup. Hingga pada saatnya hanya satu dua ekor yang berhasil dilahirkan dalam keadaan hidup, survival for the fittest! Bersaing untuk bertahan hidup sudah dimulai pada tahap-tahap yang sangat awal.

Program TV Shark Tank ini, tidak hanya menarik sebagai bahan tontonan, namun juga melahirkan banyak gagasan bagi kalangan bisnis untuk melakukan beragam inovasi dan perubahan. Banyak kemudian perusahaan yang mengembangkan strategi yang mengadopsi program TV tersebut dengan melaksanakan program yang mereka sebut Internal Sharks Tank (IST).

Lebih dari sekedar Talent Pool, dalam IST setiap talenta yang berada di dalam organisasi dikondisikan sedemikian rupa sehingga mereka bersaing secara sehat, berlomba-lomba menghadirkan ide dan gagasan cemerlang, agar mereka tidak hanya sekedar bertahan, namun juga berkesempatan memuncaki karier tertinggi mereka dalam perusahaan. Walaupun tidak se-ekstrim fenomena hiu macan, namun strategi ini cukup berhasil dan menghasilkan para talenta yang layak disebut sebagai para agen perubahan, calon pemimpin di masa depan.

Strategi untuk ‘mempertandingkan’ anak perusahaan untuk saling bersaing dan hanya akan mempertahankan yang terbaik masih tabu di mata banyak pihak. Setidaknya demikian yang selama ini diamati oleh Kokoh Ronald Aruan, Kepala Divisi Konsultansi Manajemen PPM, sepanjang pengalamannya membantu banyak klien membenahi strategi bisnis, belum pernah ia menemukan strategi seperti demikian, atau setidaknya strategi seperti itu tidak naik ke permukaan, dan hanya diketahui oleh kalangan internal perusahaan saja.

Masih menurut Kokoh, ada beberapa alasan bagi perusahaan untuk melahirkan dan mengembangkan anak perusahaan. Ingat bahwa dan anak-anak perusahaan tersebut sedari awal memang didedikasikan untuk tumbuh bersama, bukan dilahirkan untuk saling bersaing dan membunuh.

Alasan-alasan tersebut adalah;  Pertama, adanya desakan akibat volume bisnis perusahaan yang semakin membesar, sehingga perlu dibangun anak perusahaan, sehingga ada keterwakilan pemimpin perusahaan di level yang lebih kecil. Kedua, lahirnya anak perusahaan karena lokasi bisnis perusahaan terletak di beragam tempat yang saling berjauhan, sehingga demi kemudahan koordinasi dan pengawasan, perlu dibangun anak perusahaan di daerah-daerah dimana perusahaan beroperasi.

Ketiga, lahirnya anak perusahaan semata untuk menyikapi regulasi pemerintah, dalam hal ini UU Anti-Monopoli, sehingga perusahaan demi tetap mengamankan pasar namun tidak terkesan memonopoli, mengembangkan beberapa anak perusahaan. Ke-empat, anak perusahaan lahir lantaran perusahaan tidak mau kehilangan ‘kue’ keuntungan, sehingga perusahaan kemudian mengembangkan strategi penyusunan alternatif semu, artinya seolah-olah masyarakat dihadapkan dengan beragam pilihan dari beragam produsen, padahal pada akhirnya semua keuntungan akan bermuara pada perusahaan holding yang sama.

Terlepas dari beragam pendapat, penulis melihat selama persaingan dilakukan secara sehat, dan semata demi kepentingan yang lebih besar yakni kemajuan bisnis perusahaan, maka strategi semacam Internal Business Tank bukanlah sebuah hal yang tabu untuk dilakukan.

Bagaimana dengan perusahaan Anda?

Oleh : Hendi Suaeb – Corporate Relation PPM Manajemen

 

The post Ingin Kembangkan Anak Usaha, Belajarlah dari Embrio Hiu appeared first on Majalah SWA Online.

Target PT DI: Tahun 2020 Mulai Produksi Pesawat Komersial  

$
0
0
Presiden Direktur PTDI, Budi Santoso
Presiden Direktur PTDI, Budi Santoso

Presiden Direktur PTDI, Budi Santoso

Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Budi Santoso mengatakan perusahaan akan berfokus membuat pesawat komersial pada 2020. Sebab ia mengakui, bahwa bisnis PTDI saat ini masih bergantung terhadap pemesanan dari pemerintah dan militer.

“Nanti kalau masuk bisnis komersial itu yang harus diperhatikan maintenance dan after sales services. Pak JK bilang bikin pesawat mudah, jual susah, tapi lebih susah merawat. Sebab tidak ada yang beli kalau tidak ada yang rawat. Jadi ngapain bikin,” ujar Budi kepada wartawan di kompleks perkantoran PTDI, Kota Bandung, Rabu, 20 Januari 2016.

Budi mengatakan pesawat N219 merupakan langkah awal untuk masuk ke bisnis komersial. Setelah sukses di pesawat model perintis tersebut. Pihaknya akan mengembangkan dan memproduksi pesawat berpenumpang 50.

“Kami nanti cari duit dulu. Kalau ada duit, bisa langsung besok buat,” kata Budi. Ia mengatakan saat ini pihaknya sedang gencar mencari investor baik dari dalam maupun luar negeri.
Adapun untuk memenuhi targetnya, Budi mengatakan, pihaknya akan membuat citra sebagai perusahaan yang bisa memproduksi pesawat komersial sekelas Boeing maupun Airbus. Sejauh ini hanya dua pabrik pesawat besar di dunia yang bisa memproduksi dua jenis pesawat tersebut.

Image harus diperhatikan, jual sepatu merek apa pun dengan Reebok tentunya beda. Makanya kami harus punya citra yang bagus, yakni pabrik pesawat yang memproduksi Boeing dan Airbus,” kata Budi.

Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta PT Dirgantara Indonesia mulai merambah pasar pesawat komersial. Menggantungkan pesanan pada militer dan pemerintah dikhawatirkan tak membuat perusahaan berkembang.

Tempo.co

 

 

The post Target PT DI: Tahun 2020 Mulai Produksi Pesawat Komersial   appeared first on Majalah SWA Online.

Jusuf Kalla: Proyek Kereta Cepat Tak Perlu Jaminan Negara

$
0
0
Proyek Kereta Api Cepat

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan tidak ada penyertaan jaminan negara dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Ia menuturkan dalam persetujuan sebelumnya, proyek kereta cepat digarap dengan skema business to business. “Tidak dibutuhkan jaminan karena itu investasi biasa,” kata Kalla, Kamis, 28 Januari 2016 di Jakarta.

Lebih lanjut, pemerintah belum mengkaji lebih dalam bila suatu hari konsorsium kereta cepat, yaitu PT PT Kereta Cepat Indonesia-Cina (KCIC), mengajukan permohonan penjaminan kepada negara. Kalla menyatakan proyek kereta cepat tidak berbeda seperti investasi industri lainnya yang tidak memerlukan jaminan.

Dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 189/PMK.08/2015 tertuang cukup jelas ihwal penjaminan pemerintah untuk pendanaan proyek infrastruktur. PMK itu mengatur tentang Tata Cara Pemberian dan Pelaksanaan Jaminan Pemerintah atas Pembiayaan Infrastruktur Melalui Pinjaman Langsung dari Lembaga Keuangan Internasional kepada BUMN.

Proyek Kereta Api Cepat

(foto: harukun.com)

Ada dua kelompok BUMN yang dapat mengajukan permohonan jaminan. Kelompok pertama adalah perusahaan pelat merah yang 100 persen sahamnya dimiliki pemerintah. Lalu BUMN yang sahamnya dimiliki pemerintah bersama BUMN lain yang 100 persen sahamnya dimiliki pemerintah.

Berikutnya, BUMN yang tidak 100 persen sahamnya dimiliki pemerintah, tapi mendapat penugasan khusus dari pemerintah untuk menyediakan infrastruktur berdasarkan peraturan presiden. Kelompok kedua adalah perusahaan pembiayaan infrastruktur milik negara

PMK menjelaskan untuk mendapat jaminan dari pemerintah perusahaan negara mesti mengajukan permohonan tertulis kepada Menteri Keuangan yang akan menyediakan dana penjaminan melalui kas Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Meski demikian tak semua perusahaan bisa mendapatkannya.

Proyek yang berpeluang mendapat jaminan harus mendapat lampu hijau dari Komite Percepatan Pembangunan Infrastruktur Prioritas, ditetapkan oleh kementerian/lembaga pemerintah non kementerian. Berikutnya sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Terakhir, lembaga keuangan internasional telah menyatakan minatnya untuk memberikan pinjaman langsung kepada pemohon.

Tak berhenti sampai di situ, sejumlah alasan tertulis pun mesti dipenuhi. Beberapa diantaranya ialah salinan proyek infrastruktur, dokumen studi kelayakan, analisis keuangan yang sehat dan kemampuan membayar.

Tempo.co

The post Jusuf Kalla: Proyek Kereta Cepat Tak Perlu Jaminan Negara appeared first on Majalah SWA Online.

Samsung Jual Ponsel Pintar Terbanyak

$
0
0
pameran ponsel Samsung
samsung galaxy s4

(sumber foto: Reuter)

Pengiriman atau pendistribusian ponsel pintar selama tahun 2015 naik 12 persen. Sepanjang tahun lalu sebanyak 1,4 miliar ponsel berhasil didistribusikan ke seluruh dunia.  Berdasarkan data yang dirilis Strategy Analytics, tahun 2015 merupakan pertumbuhan paling lambat sepanjang masa. Strategy Analytics memprediksi kecilnya pertumbuhan ini terjadi karena pasar utama ponsel pintar, utamanya negara Cina, masing-masing warganya telah memiliki satu unit ponsel.

Meski begitu, Samsung sebagai salah satu produsen ponsel pintar masih mengungguli dan memimpin pasar ponsel pintar. Selama kuartal empat tahun 2015, Samsung tercatat mengirimkan 81,3 juta unit ponsel keseluruh dunia. Jumlah ini meningkat 9 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2014.  Sedangkan Apple, dikuartal empat lalu hanya tercatat mendistribusikan 74,8 juta ponsel Iphone. Jumlah ini tidak jauh berbeda dengan pendistribusian yang terjadi di tahun 2014 sebesar 74,5 juta Iphone.

Seorang analis dari Strategy Analytics mengatakan pertumbuhan yang dialami Apple sudah pada titik puncaknya. Ia menilai Apple sudah harus mulai mempertimbangkan dan menjelajah pasar dunia lainnya seperti India untuk mencegah terjadinya stagnansi.  Berdasarkan data Strategy Analytics, produsen ponsel dengan pendistribusian tertinggi dipegang oleh Samsung, Apple, Huawei, Lenovo-Motorola, dan Xiaomi.

Tempo.co

The post Samsung Jual Ponsel Pintar Terbanyak appeared first on Majalah SWA Online.

Arsitektur Paul Tange Mulai Bangun Pusat Bisnis di Surabaya

$
0
0
Patung Ikan Suro dan Buaya, Surabaya

Peletakan batu pertama pembangunan pusat bisnis di Surabaya bernama 88AVENUE, berlangsung pada Sabtu, 30 Januari 2016. Kawasan ini terletak di di Jalan Darmo Permai Kavling, Surabaya.

Arsitek megaproyek ini adalah Paul Tange, salah satu arsitektur ternama di dunia.  Dia dipercaya  membangun Aquatic Stadium di Tokyo Olympic pada tahun 2020. Paul Tange merupakan putra Kenzo Tange, bapak arsitektur modern Jepang.

Peresmian groundbreaking dilakukan Badan Pengawas KSO Waskita Darmo Permai, Didit Oemar Prihadi, serta Managing Director KSO Waskita-Darmo Permai, Kevin Sunjoto. Peresmian ditandai dengan membunyikan sirene yang dilakukan oleh para pejabat KSO Waskita Darmo Permai.

Patung Ikan Suro dan Buaya, Surabaya

(foto: indonesia.travel)

88 AVENUE adalah kawasan terpadu dengan luas tanah sebesar 34,088 meter persegi yang terdiri dari 8 tower. Rinciannya, 5 tower berfungsi sebagai hunian, 1 tower SOHO, 1 office tower, dan 1 service apartemen dan hotel. Area ini juga dilengkapi dengan lifestyle mal.

Menurut Kevin, 88AVENUE itu dibangun di atas lahan 3,4 hektar dan didesain langsung oleh Paul Tange. Nilai proyek ini adalah  Rp 3,8 triliun.“Jadi, kebanyakan dari pembeli itu melihat siapa di belakang mega proyek ini,” kata Kevin kepada wartawan saat jumpa pers di lokasi 88AVENUE.

Untuk menjaga komitmen kami,  kata Kevin, terhitung sejak hari ini kami akan memulai pembangunan tahap 1 yang menghadirkan 2 tower, yaitu the recidence dan SOHO.

Adapun the residence merupakan hunian dengan beberapa tipe yang terinspirasi dari gaya hidup beberapa kota besar dunia seperti Singapura, Jepang, dan China. Sedangkan SOHO didesain khusus untuk berbagai macam kebutuhan dari bisnis, kantor, sekaligus hunian dengan balkon luas serta jendela dan langit-langit tinggi.

Kevin memastikan bahwa pembangunan pada tahap 1 ini akan diselesaikan pada tahun 2018, sehingga pihaknya akan bekerja semaksimal mungkin untuk mencapai target itu. “Jadi, kami targetkan selesai pada bulan 8 Agustus tahun 2018, penyerahannya pun tahun itu,” kata dia.

Didit Oemar Prihadi memastikan hingga saat ini kawasan yang akan menjadi pusat bisnis di Surabaya itu sudah laku terjual sekitar 65 persen.Sehingga dia menganggap penjualan itu sangat cukup untuk menjadi modal dalam pembangunan 88AVENUE. “Sehingga, perijinan semuanya sudah kami selesaikan, dan tinggal memulai pembangunannya,” kata dia.

Didit optimis bahwa pada tahun 2018 yang merupakan target selesainya pembangunan tahap 1, serapan penjualan dari the residence dan SOHO akan terserap 100 persen. “Alasannya, karena lokasinya sangat strategis berada di pusat bisnis Kota Surabaya,” ujarnya.

Tempo.co

The post Arsitektur Paul Tange Mulai Bangun Pusat Bisnis di Surabaya appeared first on Majalah SWA Online.


Kepercayaan Publik pada Pemerintah Turun, kepada Dunia Bisnis Naik

$
0
0
20160202_134117-640x480

Hasil dari Edelman Trust Barometer 2016 menunjukkan bahwa masyarakat masih memiliki kepercayaan yang tertinggi terhadap bisnis dibanding kepada pemerintah, LSM maupun media. Sebesar 71% masyarakat lebih percaya kepada bisnis, survei ini juga mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya yang hanya 70% kepercayaan masyarakat kepada bisnis. Sedangkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah mengalami penurunan dari yang sebelumnya sebesar 65% menjadi 58%.

20160202_134117-640x480Menurut Raymond Siva, CEO Edelman Indonesia, hasil tahun ini menunjukkan masyarakat Indonesia memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap bisnis, terlepas dari rata-rata penurunan kepercayaan di institusi-institusi lainnya.

“Masyarakat menilai bisnis sebagai institusi yang paling dapat mereka percaya, serta meyakini bahwa bisnis mampu bertahan walaupun ada perubahan dalam masyarakat, teknologi atau bahkan pelambatan ekonomi,” ujar Raymond.

Online survey ini dilakukan di 28 negara dengan jumlah total responden adalah 33.000 dan dilakukan sejak 13 Oktober 2015 hingga 16 November 2015. Tahun ini tema yang diangkat dalam Edelman Trust Barometer 2016 adalah Kepercayaan terhadap CEO. Hasil yang didapat adalah sebanyak 79% masyarakat Indonesia mengatakan bahwa seharusnya para CEO lebih terbuka dalam membicarakan isu-isu sosial. Bagi masyarakat membicarakan isu-isu sosial ini lebih penting dibanding mendiskusikan hasil-hasil finansial, terlihat dari perolehan nilai yang lebih tinggi 10 poin mengenai isu-isu sosial. Hal lain yang terungkap adalah masyarakat Indonesia percaya bahwa para CEO terlalu fokus pada “hasil finansial jangka pendek” dan “melobi” namun tidak cukup “menciptakan lapangan pekerjaan” dan “dampak jangka panjang”.

Sebanyak 81% responden sepakat bahwa perusahaan harus menjadi problem solver bagi masyarakat sekitar perusahaan itu beroperasi. Masyarakat berharap bahwa perusahaan tidak hanya mementingkan peningkatan profit namun juga lebih peduli pada kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar perusahaan tersebut beroperasi.

Dalam sigi yang ke-16 ini juga didapatkan fakta bahwa media yang dimotori oleh kerabat dan teman terdekat sangat kuat bepengaruh. Media sosial dan pencarian online keluar sebagai sumber informasi yang paling banyak digunakan dalam mencari berita. Sedangkan televisi, koran, bloh dan majalah tertinggal jauh dibelakangnya. 75% responden juga berpendapat mesin pencari adalah sumber informasi yang paling terpercaya, dan 70% mempercayai media tradisional.

Sedangkan jika dilihat dari sisi juru bicara yang paling kredibel dan dipercaya, “tenaga ahli” menduduki posisi tertinggi sebesar 69%. Namun kepercayaan terhadap kerabat meningkat sebesar 10 poin pada 2016 menjadi 68%. Peningkatan terhadap kerabat ini juga didukung dengan semakin besarnya penggunaan media sosial seperti Facebook, Twitter dan Path. Sedangkan pemerintah berada di posisi paling bawah terkait kredibilitas sebagai juru bicara yaitu 32%.

Dalam acara Edelman Trust Barometer 2016 disampaikan bahwa kepercayaan menjadi hal yang sangat penting dibangun bagi organisasi. Dengan adanya kepercayaan, maka keharmonisan dan kemajuan organisasi akan lebih mudah untuk dicapai.”Salah satu kunci kepercayaan adalah komunikasi. Karena orang itu kalau tidak mengenal bagaimana bisa percaya, dan bagaimana mungkin orang bisa saling mengenal kalau kita tidak berkomunikasi,” ucap Wiwiek Santoso, President Director Marga Mandalasakti (Astra Group). Sedangkan menurut Agustinus Prasetyantoko, Rektor Universitas Atmajaya, cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kepercayaan adalah dengan menjaga integritas dalam segala hal. (EVA)

 

 

The post Kepercayaan Publik pada Pemerintah Turun, kepada Dunia Bisnis Naik appeared first on Majalah SWA Online.

Tak Berbasis Komponen Lokal, Alasan Ford dan Harley Hengkang

$
0
0
Pembukaan Dealer Ford

 

Pemerintah menyebutkan hengkangnya agen PT Ford Motor Indonesia, PT Mabua Harley Davidson, dan PT Mabua Motor Indonesia dari Tanah Air karena tak memiliki basis komponen dalam negeri. “Maka akan rentan pada nilai tukar,” ujar Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, dan Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Surya Wirawan, Jumat, 5 Februari 2016.

Pembukaan Dealer Ford

Pembukaan Dealer Ford

Putu menjelaskan, agen yang tidak punya basis komponen di Indonesia akan semakin terjepit karena pemerintah Indonesia sedang memperketat impor barang konsumsi. “Namun kita tetap membuka impor barang baku, penolong, dan capital goods atau barang modal,” katanya.

Sementara, menurut Putu, untuk impor barang konsumsi saat ini sudah diperketat dengan adanya pajak pertambahan nilai barang mewah (PPNBM). Hal tersebut yang membuat keagenan yang hanya memperdagangkan produk konsumsi, otomatis akan melihat pasar Indonesia sudah tidak cocok lagi. “Kalau industri tidak ada masalah,” tuturnya.

Lebih jauh, Putu menyatakan, tidak perlu ada yang dikhawatirkan terkait hengkangnya dua perusahaan yang notabene hanya punya bisnis perdagangan di Indonesia itu. “Justru yang harus diperhatikan adalah kalau industri yang punya nilai tambah di sini itu malah goyang.”

Putu menuturkan, selama ini bisnis keagenan yang masuk ke Indonesia tidak punya nilai tambah dan tidak menyerap banyak tenaga kerja.  Sementara, dalam industri setidaknya terdapat struktur yang mengharuskan menyerap tenaga kerja lebih banyak, misalnya tenaga kerja di bagian pengadaan barang, produksi, atau pemasaran.

Tempo.co

The post Tak Berbasis Komponen Lokal, Alasan Ford dan Harley Hengkang appeared first on Majalah SWA Online.

Perjuangan Kuncarsono Berbisnis Cenderamata “Jadul”

$
0
0
Kuncarsono Prasetyo, Pendiri Sawoong

Hobi menggambar berpadu dengan gairah konservasi budaya menjadi kunci sukses Kuncarsono Prasetyo membesarkan bisnis cenderamata yang berkonsep Surabaya tempo dulu. Meski perjalanannya diwarnai banyak hambatan, kini dia sukses meraup omset miliaran rupiah per tahun.

 

Mantan wartawan Harian Surya yang dua kali menyabet penghargaan jurnalistik Anugerah Adiwarta Sampoerna itu mengaku mulai serius berbisnis pada 2010. “Saya selalu total dalam berkarier. Karena itu, saya pilih mengundurkan diri dari perusahaan untuk membesarkan Sawoong,” ujar pria kelahiran Balongsari, Kecamatan Tandes, Surabaya, 1 Maret 1977, ini.

Kuncarsono Prasetyo, Pendiri Sawoong

Kuncarsono Prasetyo, Pendiri Sawoong

Konsep Sawoong yang berupaya mengampanyekan konservasi cagar budaya di Surabaya sesungguhnya muncul saat dirinya menjadi wartawan. Ceritanya, pada 2004, alumni FISIP Universitas Airlangga itu memergoki upaya pembongkaran Stasiun Surabaya Kota atau yang dikenal dengan sebutan Stasiun Semut di Surabaya. “Saya ketika itu tidak hanya liputan, tetapi belajar tentang restorasi dan advokasi. Saya tampaknya melibatkan diri terlalu dalam untuk urusan cagar budaya, sampai menjadi bagian dari tim advokasi. Syukur, bangunan itu akhirnya gagal dibongkar dan direstorasi,” ungkapnya menceritakan kisah penyelamatan stasiun tertua di Indonesia itu.

 

Dari peristiwa itu, muncul ide sederhana di benak Kuncarsono yang hobi menggambar sejak kecil, yakni mengedukasi soal cagar budaya tetapi dengan gaya kasual nan ringan. Tujuannya, agar anak muda merasa ikut memiliki warisan budaya. “Visinya sih sebagai upaya kampanye bersama penyelamatan warisan budaya,” dia menjelaskan filosofi Sawoong. Produknya menyasar usia 25-30 tahun, segmen yang dirasanya cukup matang untuk mencerna pesan-pesan Sawoong sekaligus memiliki daya beli yang memadai.

 

Pada 2009, sembari menjalankan tugas kewartawanan, dia mulai mewujudkan idenya dengan membuat kaus bergambar khas Surabaya tempo dulu. Modal pribadi sebesar Rp 4 juta digunakan untuk memproduksi 100 kaus, biaya sewa pameran, dan menggaji beberapa pegawainya. Meski produksi kausnya dialihdayakan ke pihak ketiga, saat permintaan membesar, dia mulai kesulitan membagi waktu. Ditambah lagi, dia kerap mengikuti pameran di Surabaya demi memopulerkan Sawoong. “Sampai kemudian saya memilih resign tahun 2010,” katanya.

 

Kuncarsono memang serius membesarkan bisnisnya. Gambar-gambar yang dibuatnya bukan sekadar hasil imajinasi, tetapi berdasarkan hasil riset mendalam. Dia kerap berdiskusi dengan ahli sejarah dan budaya, belajar dari para desainer berpengalaman, hingga mengunjungi berbagai tempat lawas di Surabaya, salah satunya makam kuno. “Kalau ingin tahu tren desain setiap zaman, tinggal melihat saja tahun berapa orang itu dimakamkan. Bentuk makam dan ornamen desain prasastinya berbeda setiap tahun,” ujarnya.

 

Ketekunan itu didasari keinginannya untuk menghasilkan produk dengan desain yang kuat dan unik. Setiap desain Sawoong berciri khas Surabaya jadul alias zaman dulu, termasuk kata-katanya. “Orang yang membeli Sawoong akan menemukan hal unik. Bahkan, sampai ejaan kami menggunakan ejaan lama. Ini kekuatan Sawoong, semua dari riset,” paparnya.

 

Keunikan Sawoong terbukti mampu mengangkatnya memasuki museum rokok terbesar di Indonesia, House of Sampoerna (HoS), yang berlokasi di Surabaya. Ceritanya, saat Kuncarsono tengah pameran di mal, gerainya didatangi seseorang yang ternyata general manager HoS. “Dia tertarik dan akhirnya mengajak saya kerja sama di HoS. Saat itu rasanya tidak percaya, kerja sampingan yang main-main itu ditawari untuk menempati shop di museum rokok terbesar, tempat wisata utama Surabaya. Dari situ, Sawoong berkembang. Permintaan banyak, varian bertambah. Sampai kami kewalahan melayani,” tuturnya.

 

Permintaan yang meroket membawa tantangan tersendiri. Kuncarsono kepayahan mengimbangi kapasitas produksi dengan permintaan pasar. Apalagi, mitra penjahitnya tak lagi mampu menghasilkan produk berkualitas baik dan keteteran memenuhi tenggat. Setelah tujuh kali berganti mitra penjahit, dia memutuskan memproduksi sendiri. “Saya merasa lelah, bahkan terpikir tutup saja,” katanya mengenang.

 

Untung saja, dia memutuskan satu usaha terakhir sebelum berhenti, yakni membuka bengkel kerja sendiri. Modal Rp 12 juta dikucurkan untuk membeli mesin jahit dan peralatan sablon, serta sewa tempat dua tahun di garasi rumah kosong milik tetangga, juga gaji seorang tukang jahit dan satu tukang sablon.

 

Ujian lain sempat menerpa kembali. Dari diusir dari lokasi produksinya hingga ditinggal pekerja andalan. Berkat kegigihannya, satu per satu masalah bisa diatasi. Perjuangannya tak sia-sia. Dengan bantuan 24 karyawan tetap, puluhan pekerja lepas dan juga plasma yang dibinanya, dia kini mampu menghasilkan 10 ribu kaus oblong saban bulan. Dia bahkan mampu meluaskan lini produknya dengan aneka produk lain seperti mug, pin, jaket, kemeja, tumbler, tas, hingga kartu pos.

 

Hebatnya lagi, tahun lalu dia mampu membeli sebuah rumah cagar budaya seluas 350 m2 untuk basis produksi sekaligus gerai Sawoong. “Ini rumah cagar budaya, berdiri tahun 1907. Saya membutuhkan waktu untuk konservasi rumah ini untuk mengembalikan bentuk seperti saat rumah itu dibangun. Menarik, karena ini pas dengan passion saya,” ungkapnya dengan nada gembira.

 

Produk-produk Sawoong kini bisa diperoleh di berbagai gerainya di Mal Cito Surabaya, Plaza Jembatan Merah 2, House of Sampoerna, Terminal 2 Bandara Juanda, hingga di galeri Utama Jl. Makam Peneleh 46. “Awal tahun ini kami sedang develop platform e-commerce untuk menyasar penjualan melalui online,” ungkapnya.

 

Selain penjualan ritel, klien korporat menjadi pelanggannya seperti Olympic Spring Bed, Semen Indonesia, Adira Finance, dan beberapa bank. “Bahkan, pasar kami hingga ke Timor Leste dan beberapa perusahaan di Australia,” katanya. Tahun lalu, Sawoong menembus omset hingga Rp 3,1 miliar.

 

Rani Anggraini, Manajer Pemasaran House of Sampoerna, memaparkan, pihaknya tertarik membantu Sawoong karena memang memiliki program pembinaan usaha kecil-menengah (UKM). Selain itu, desain Sawoong yang unik turut memperkuat minat HoS. “Konsep desain produk Sawoong yang mengedepankan sejarah Kota Surabaya membuat Sawoong memiliki daya tarik tersendiri dibanding produk-produk sejenis,” ujarnya.

 

Rani mengakui, produk Sawoong di HoS mendapat sambutan yang baik dari pengunjung museum. “Hasil penjualan itu pun melebihi penjualan di outlet Sawoong di beberapa mal di Surabaya,” ungkap Rani melalui sambungan telepon.

 

Sebagai salah satu UKM yang berhasil dibantu HoS, Rani terus mendorong Sawoong untuk turut membantu masyarakat lain agar dapat mengikuti jejak suksesnya. “Sawoong pun sudah mendidik pemuda pengangguran dari warga sekitar usahanya, yang awalnya tidak memiliki keahlian khusus, saat ini sudah menjadi tenaga terlatih untuk turut membantu proses produksi,” katanya. (Riset: M. Khoirul Umam)

 

The post Perjuangan Kuncarsono Berbisnis Cenderamata “Jadul” appeared first on Majalah SWA Online.

Grup Kino Pun Menggarap Bisnis Pangkas Rambut

$
0
0
Danny Anthonius, Direktur Ixobox Hair Creates Style:

Grup Kino, yang lebih dikenal sebagai produsen consumer goods, food, dan personal care, kini mengembangkan bisnis baru di  bidang jasa. Uniknya, bisnis baru yang dikembangkan konglomerasi milik Hari Sanusi ini seperti keluar dari pakem, yaitu bisnis pangkas rambut. Menggunakan merek Ixobox, kini gerai barbershop-nya itu sudah ada di beberapa tempat di pusat keramaian, seperti di mal dan stasiun kereta api.

 

Pihak Kino lebih suka menyebut bisnis  Ixobox sebagai  haircut house. “Karena dari segi konsep berbeda dari salon atau barbershop pada umumnya. Ixobox hanya fokus pada layanan gunting rambut, tidak ada tambahan layanan lain,” kata Danny Anthonius, Mitra Pengelola Ixobox. “Dengan fokus di bisnis haircut, itu justru menjadi keunikan, keunggulan, dan spesialisasi Ixobox,” ia menambahkan.

Danny Anthonius, Direktur Ixobox Hair Creates Style:

Danny Anthonius, Direktur Ixobox Hair Creates Style:

Mengapa Kino yang selama ini dikenal dengan industri manufakturingnya tertarik ke bidang jasa, dan itu “cuma” jasa cukur rambut pula?  “Potensi dan prospek bisnisnya sangat menjanjikan. Kami tidak cuma icip-icip pasar,  karena sebelumnya tim R&D kami sudah meneliti pasarnya secara intensif,” kata Danny. “Kami sudah melakukan investasi dengan mengembangkan sistem dan teknologi dari luar negeri dan membangun training centre,” ia menambahkan. Menurutnya,  kehadiran Ixobox ini diharapkan  akan menambah portofolio bisnis Kino dan dapat bersinergi dengan bisnis-bisnis lainnya. Bukan kebetulan Grup Kino juga telah mengembangkan bisnis produksi alat cukur.

 

Sekilas jika melihat gerai Ixobox, tidak ada yang  istimewa. Dengan seragam putih-hijau-cokelat, para tukang cukur rambut Ixobox melakukan aktivitasnya di depan cermin. Namun jika dilihat secara saksama, pengunjung bakal sepakat bahwa Ixobox tempat cukur yang modern. Ini terlihat dari interior gerai, adanya kiosk machine, dan kabinet cermin yang menjadi sentral aktivitas di dalam gerai Ixobox.

 

Diklaim Danny, dibanding tempat potong rambut lainnya, Ixobox memiliki beberapa keunggulan. Antara lain, sesuai dengan motonya, Hair Create Style, Ixobox mengutamakan kualitas dan gaya rambut konsumen. Apalagi ada teknologi kiosk machine, yang berfungsi sebagai mesin kasir sekaligus mesin untuk mengambil nomor antrean. Selain itu metode potong rambutnya cepat, tanpa melayani cuci rambut, sehingga membuat para penata rambutnya lebih efisien.

 

Menurut Danny, Ixobox sangat peduli higienitas dan kebersihan lingkungan. Hal ini terlihat dari tampilan gerai Ixobox dan peralatan yang digunakannya. Hygienic box yang digunakan tidak hanya berfungsi sebagai tempat menyimpan peralatan, sterilizer, dan barang milik pelanggan, tetapi juga menyediakan penampungan rambut bekas pangkasan. Selain itu, kotak ini juga  memiliki alat vakum yang berfungsi untuk mengisap sisa-sisa potongan rambut yang masih tertinggal di kepala, sehingga kepala pelanggan tidak perlu dibilas.

 

Keunikan lainnya, di Ixobox sisir yang digunakan untuk memotong rambut pelanggan adalah sisir baru. Nantinya, sisir itu diberikan kepada pelanggan setelah selesai menggunting rambutnya. “Satu pelanggan satu sisir baru,” kata Danny seraya tersenyum. “Dengan membayar Rp 50 ribu saja, konsumen sudah mendapatkan servis potong rambut higienis dan berkualitas dari penata rambut terampil dan profesional. Sangat cocok bagi pelanggan yang tujuannya mau potong rambut saja,” tambahnya bersemangat.

 

Danny mengklaim, dengan pendekatan baru tersebut Ixobox menerima respons pasar yang bagus. Dalam 11 bulan, sejak diperkenalkan Februari 2015, Ixobox sudah memiliki 8 gerai, yang tersebar di Mal Ambassador, Palem Cengkareng, Stasiun KA Juanda, Plaza Semanggi, CBD Giant Bintaro, Gajah Mada Plaza, Supermall Karawaci, dan Bendungan Hilir. Investasi untuk satu gerai Ixobox di luar sewa bangunan,  sebesar Rp 300-500 juta, tergantung ukuran tempatnya. “Dalam sebulan, rata-rata pengunjung yang datang ke tiap cabang lebih dari 1.000 konsumen,” Danny mengklaim.

 

Danny menyebutkan, saat ini sudah ada beberapa pihak yang menawarkan kerja sama. Termasuk dari pelanggan Ixobox yang senang dengan konsep dan pelayanannya. “Mereka tertarik bekerja sama dengan kami dan menawarkan membuka cabang baru. Tapi kami tidak sembarangan memilih tempat. Kami mau yang strategis supaya dapat menyejahterakan penata rambut yang merupakan mitra kerja Ixobox,” ujar Danny.

 

Bagi mitra yang tertarik menjalin kerja sama dengan sistem kemitraan, pihak pengelola Ixobox membuka peluang dengan beberapa persyaratan. Antara lain, mitra mesti menyediakan tempat, melakukan renovasi, serta menyediakan tool dan equipment. “Sedangkan, yang menyediakan para penata rambut, mengelola dan menjalankan operasional Ixobox adalah kami. Jadi mitra itu hanya one time investment saja,” kata Danny.

 

Menurut Danny, Ixobox memiliki sistem yang transparan. Omset per hari, hingga per bulan, semuanya tercatat di kiosk machine. Selain itu, saat ini pihaknya sedang mengembangkan sistem ketika ada pelanggan yang melakukan pembayaran melalui kiosk machine, datanya secara real time bisa langsung terekam dan bisa dilihat lewat smartphone. “Ini akan memudahkan Ixobox dan mitra memonitor omset per gerai,” ujar Danny.  Ia menyebutkan,  pembagian hasil antara Ixobox dan mitra berdasarkan pendapatan (omset), bukan dari keuntungan, sehingga lebih fair dan terbuka.

 

Selain terus mencari tempat yang strategis dan akan menawarkan model bisnis kemitraan, Danny juga siap lebih mengintensifkan edukasi dan promosi Ixobox di berbagai media. Termasuk media sosial supaya semakin banyak orang yang mengenal Ixobox. “Paling penting terus meningkatkan kualitas dan kepuasan pelanggan,” katanya.

 

Masuknya Grup Kino di bisnis jasa potong rambut dinilai sebagai hal cukup menarik oleh pengamat pemasaran Yuswohady. Menurut Mitra Pengelola Inventure itu,  apa yang dilakukan Kino sudah benar dengan tidak mencantumkan merek Kino di merek barunya ini (Ixobox). Di samping itu, Kino juga dinilai serius dalam mengembangkan bisnis potong rambut ini, setidaknya dengan menyediakan training centre.

 

“Dengan harga Rp 50 ribu, berarti bisnis ini mengincar segmen middle income. Pemain di segmen middle income untuk bisnis hair cut ini jarang ditemui. Jadi, mengincar segmen ini adalah langkah yang tepat,” ujar Yuswohady. Namun, ia mengingatkan, dengan harga Rp 50 ribu, volume per gerainya tidak akan besar.  “Kuncinya harus bermain massal. Gerainya harus tersedia banyak, sehingga meningkatkan jumlah pelanggan yang datang,” kata penulis buku pemasaran produktif ini.

 

 

The post Grup Kino Pun Menggarap Bisnis Pangkas Rambut appeared first on Majalah SWA Online.

Mengembangkan Daya Tahan untuk Meraih Sukses

$
0
0
Buku_Stronger

Judul               : Stronger: Develop the Resilience You Need to Succeed

Penulis             : George S. Everly Jr., Douglas A. Strouse, dan Dennis K. McCormack

Penerbit           : Amacom, 2015

Tebal               : 240 hlm.

 

Mengapa banyak orang – termasuk pengusaha, atlet dan mahasiswa – yang memiliki talenta luar biasa tetapi gagal mencapai prestasi terbesarnya karena terbentur performance anxiety, kecapekan ataupun di bawah tekanan? Pada saat bersamaan, mengapa banyak orang yang mengalami tekanan yang sama atau bahkan lebih besar bisa berhasil mengatasinya dan mencapai kemenangan di bibir kegagalan?Buku_Stronger

Buku ini mengatakan, faktor pembedanya adalah ketahanan pribadi (personal resilience). Mereka yang sukses di bawah tekanan memiliki dan memanfaatkan ketahanan pribadi sebagai keunggulan bersaing. Ketahanan pribadi didefinisikan sebagai kemampuan untuk kembali, secara berulang kali, sampai tujuan kita tercapai atau menemukan tujuan baru yang lebih produktif. Bukti ilmiah menunjukkan, manusia mampu bukan sekadar balik dari trauma dan kegagalan, tetapi juga tumbuh lebih baik. Berita baiknya, ketahanan pribadi dapat dipelajari siapa pun di usia berapa pun.

Buku ini ditulis berdasarkan analisis ilmiah, tinjauan sejarah dan observasi penulis buku ini dengan latar belakang klinis, bisnis dan tentara Navy Seal. Singkat kata, buku ini memberikan lima faktor untuk membentuk ketahanan pribadi: optimisme aktif, tindakan berani (decisive action), panduan moral, keuletan tanpa henti, dan dukungan antarpribadi (interpersonal support).

Optimisme terbagi menjadi dua, yaitu aktif dan pasif. Optimisme pasif hanya mengharapkan yang terbaik, tetapi optimisme aktif bertindak secara aktif untuk membentuk masa depan. Dengan perkataan lain, optimisme aktif berarti kepercayaan bahwa kita memiliki kemampuan untuk bertindak dengan cara yang berarti untuk membuat perubahan.

Ketahanan bukan sekadar faktor psikologi, tetapi juga faktor biologi. Faktor utama dalam mengembangkan ketahanan secara biologis adalah melatih tubuh untuk meregulasi fisiologi dan menerjemahkan pengalaman sehingga aktivasi akan meningkatkan kinerja. Rasa optimisme akan mengubah fisiologi tubuh karena meningkatkan hormon adrenalin, noradrenalin, asam gamma-aminobutirat, neuropeptide Y dan kortisol. Peningkatan hormon ini akan menaikkan tingkat toleransi kita terhadap rasa sakit dan meningkatkan kesadaran kita sehingga kita akan menjadi lebih tangguh.

Optimisme aktif dapat dilatih dengan beberapa cara. Dapatkan kesuksesan sedikit demi sedikit untuk membangun rasa percaya diri. Amati orang lain yang sukses dan yakin kalau mereka bisa, Anda juga pasti bisa. Dapatkan coaching dan dukungan. Miliki rasa kontrol diri (miliki rasa tenang, jauhi kesenangan sesaat, dan kontrol kebutuhan sesaat).

Rasa optimisme semata tidak akan menyelesaikan persoalan. Kita juga membutuhkan tindakan berani. Untuk kembali dari kegagalan, kita harus berani mengambil keputusan dan bertindak. Manusia menghargai tindakan berani. Rasa hormat ini akan membangun hallo effect: manusia cenderung bias secara positif terhadap mereka yang berani mengambil keputusan dengan berani.

Bertindak cepat dan berani sesudah mengalami kegagalan terbukti memberikan manfaat untuk mengurangi stres dan membantu bangkit kembali. Sesudah mengalami kegagalan, kita harus melawan rasa penolakan psikologis dan paralisis dengan mengambil tindakan dan mendapatkan kekuatan dengan mengidentifikasi dan secara aktif mengejar tujuan baru.

Bukti klinis menunjukkan bahwa semakin lama orang yang mengalami post-traumatic stress disorder (PTSD) mendapatkan penyembuhan, semakin sulit proses penyembuhannya.

Apa yang dikatakan filsuf Friedrich Nietzche “What does not kill me makes me stronger” ternyata benar adanya. Pertumbuhan transformatif atau pertumbuhan pascatraumatis merupakan frasa yang dipakai untuk menggambarkan tipe yang tidak hanya kembali ke garis belakang sebelumnya, tetapi juga peningkatan sesudah mengalami sebuah kemunduran.

Dari pengalaman mereka, terdapat tujuh hambatan untuk mengambil keputusan dan tanggung jawab: takut gagal, takau ditertawakan, penundaan, kegagalan dalam komunikasi, keinginan untuk menyenangkan semua orang, kebingungan karena besarnya tantangan dan data, serta kehilangan pandangan jangka panjang.

Al Neuharth berhasil membangun koran USA Today sesudah gagal membangun koran di Dakota Selatan. Walaupun pernah mengalami kegagalan dalam operasi kembar di Afrika Selatan pada 1994 dan pasiennya meninggal, Dr. Ben Carson tetap memiliki keberanian melakukan operasi kembar berikutnya yang lebih sulit. Dr. Ben Carson mengatakan bahwa rasa optimisme saja tidak cukup. Kita juga harus memiliki keberanian untuk bertindak.

Yang ketiga adalah kompas moral. Penulis buku ini mengatakan, kita akan lebih mudah bangkit dari kegagalan apabila kita memiliki kompas moral sebagai lampu penuntun. Dalam masa kegelapan, kita cenderung tergoda untuk membengkokkan aturan, memanfaatkan orang lain, atau bahkan menipu. Dengan demikian, kita harus memiliki kompas moral ketika gagal agar bisa kembali bangkit. Kompas moral yang harus kita miliki di masa gelap adalah kejujuran, integritas, kesetiaan dan etika.

Walaupun tidak dilihat oleh juri, Brian Davis mengakui kesalahannya dan meminta videonya diputar dalam pertandingan golf 18 April 2010 yang mengakibatkan kekalahannya dalam PGA Tour dengan hadiah US$ 1,02 juta. Sebaliknya, Lance Armstrong selalu berkilah dan mencari pembenaran dalam kasus doping-nya.

Dengan memiliki optimisme aktif, tindakan berani dan kompas moral, kita harus memiliki persistensi. Pada saat bersamaan, kita juga harus sadar kapan waktunya move on. Kita harus berani pindah haluan apabila usaha berkelanjutan tersebut telah menjadi liabilitas daripada aset atau ketika usaha dan sumber daya tersebut akan lebih baik bila dialokasikan ke tempat lain.

Yang terakhir adalah memiliki kelompok yang mendukung. Riset membuktikan, kelompok yang kohesif secara sosial dan suportif cenderung menjadi lebih kuat dan lebih berdaya tahan. Riset membuktikan bahwa keterkaitan personal memberikan perlindungan terhadap kematian, penyakit jantung, penurunan imun dan stres. Riset terhadap 308.000 pasien menunjukkan, orang dengan hubungan sosial yang lebih kuat memiliki kemungkinan 50% lebih besar untuk bertahan hidup daripada mereka yang memiliki hubungan sosial yang lemah. Interpersonal support memiliki kekuatan dua sampai tiga kali lipat lebih besar sebagai prediktor untuk keberlangsungan hidup daripada diet, olahraga ataupun berhenti merokok.

Penulis buku ini memakai pendekatan Abert Bandura tentang self-efficacy untuk menguasai lima faktor ketahanan di atas. Self-efficacy adalah kepercayaan seseorang pada kemampuannya untuk menyelesaikan tugas tertentu atau sukses dalam situasi tertentu. Self-efficacy dapat dilakukan dengan experience (melakukannya sehingga sukses memberikan rasa percaya diri), modelling (mengamati role model yang berdaya tahan), persuasi sosial (dukungan dari orang lain), dan kontrol diri (mempertahankannya dalam keadaan tertekan).

Buku ini sangat mudah dibaca dan memberikan inspirasi. Buku ini penuh dengan studi kasus. Dari studi kasus bisnis seperti BP Deepwater Horizon, atlet seperti Lance Amstrong, dokter seperti Dr. Ben Cohen, hingga pasukan elite Navy Seal.

Setiap bab juga dilengkapi dengan self-assessment yang bukan merupakan alat diagnosis klinis melainkan survei yang didesain untuk memotivasi kita untuk memikirkan sikap dan pendekatan kita.

Pepatah Amerika mengatakan “Hari esok adalah hari pertama dari sisa hidup Anda. Dan itu adalah hadiah”. Dengan ketahanan pribadi, kita pasti akan bisa mengatasi apa pun. Semoga buku ini memberikan inspirasi dan semangat sebagaimana etos Navy Seal, “Dalam situasi terburuk sekalipun, saya tidak akan gagal.”(*)

Oleh: Edison Lestari

 

The post Mengembangkan Daya Tahan untuk Meraih Sukses appeared first on Majalah SWA Online.

Investor Sambut Positif Paket Kebijakan Ekonomi X

$
0
0
Bursa Efek Indonesia

Analis Ekonomi dari First Asia Capital David Sutyanto mengatakan pada perdagangan saham akhir pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diperkirakan bergerak bervariasi, dibayangi dengan aksi ambil untung.

“Penguatan lanjutan akan dibayangi aksi ambil untung menyusul meningkatnya resiko pasar saham global. IHSG diperkirakan akan bergerak di 4750 hingga 4810 berpeluang menguat terbatas,” kata David Sutyanto dalam siaran tertulisnya, Jumat 12 Februari 2016.

Bursa Efek Indonesia

Bursa Efek Indonesia

Di tengah meningkatnya resiko pasar saham global dan kawasan Asia, IHSG berhasil menguat pada perdagangan kemarin. David mengatakan penguatan IHSG ditopang arus dana asing yang masuk hingga Rp 878,35 miliar.  IHSG berhasil tutup menguat 43,377 poin (0,917 persen) di 4775,860.

Masuknya kembali dana asing ke pasar aset berisiko Indonesia terutama dipicu optimisme pasar terhadap prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi global dan redahnya tekanan inflasi.

Selain faktor makro ekonomi yang kondusif tahun ini, investor asing juga merespon positif kebijakan Paket Ekonomi X yang dirilis kemarin. Paket kebijakan itu merevisi Daftar Negatif Investasi (DNI) yang intinya membuka lebih besar kepemilikan asing di sejumlah sektor usaha di Indonesia.

Optimisme ini membuat rupiah cenderung menguat terhadap dolar AS. Nilai tukar rupiah atas dolar AS kemarin menguat 1,2 persen di Rp 13369. Penguatan rupiah atas dolar AS berdampak positif terhadap pergerakan harga saham sektoral yang sensitif interest-rate seperti perbankan, infrastruktur dan properti.

Sementara bursa global tadi malam kembali didominasi tekanan jual. Indeks Eurostoxx di kawasan Euro anjlok 3,9 persen di 2680,35. Di Wall Street indeks DJIA dan S&P masing-masing koreksi 1,6 persen dan 1,2 persen tutup di 15660,18 dan 1829,08.

Kekhawatiran pelambatan ekonomi global dan harga minyak yang terus tertekan menjadi faktor utama aksi jual di pasar saham global. Harga minyak mentah tadi malam di AS sempat anjlok ke US$ 26,13 per barel sebelum rebound tutup di US$ 27,16 per barel menyusul spekulasi pasar OPEC akan menyepakati pemotongan produksinya.

Tempo.co

The post Investor Sambut Positif Paket Kebijakan Ekonomi X appeared first on Majalah SWA Online.

Ini Cerita Bos Sidomuncul tentang Rahasia Suksesnya

$
0
0
Irwan Hidayat, Pemilik dan Presdir PT Sido Muncul

Juragan PT Sidomuncul, Irwan Hidayat menceritakan pengalamannya saat membangun bisnis jamu milik keluarganya. Sebelum PT Sidomuncul sukses seperti sekarang, terselip kisah lucu tentang alat uji klinis pabrik tersebut.

Alkisah, Irwan membeli sebuah alat uji klinis yang ia sendiri masih bingung fungsi dan manfaatnya. Namun toh dia nekat beli meski harganya terbilang mahal.

Irwan Hidayat, Pemilik dan Presdir PT Sido Muncul

Irwan Hidayat, Pemilik dan Presdir PT Sidomuncul

“Saking canggihnya jangankan pakai, buat apa aja saya enggak tahu. Bahkan pegawai saya bilang, buat apa beli alat itu kita belum butuh,” tutur Irwan Hidayat dalam rapat Kadin, Jumat 18 Februari 2016.

Belakangan dia bersyukur karena pilihannya membeli alat tersebut membawa perubahan dan kualitas bagi produksi jamunya. Semua pegawai laboratoriumnya terbantu dengan adanya alat uji kualitas tersebut.

“Saya beli alat itu buat kepercayaan masyarakat, oh iya PT Sidomuncul canggih sekarang. Eh ternyata alatnya memang membantu para laboran saya yang kerja 24 jam buat uji hasil, jadi sangat bermanfaat,” tutur Irwan.

Irwan juga menceritakan dia dan keempat saudaranya tidak mengecap bangku perkuliahan hingga akhir. Bukan karena masalah finansial melainkan terlalu sibuk bekerja di perusahaan milik keluarganya tersebut. Orang tuanya mendukung selama keputusan itu bisa dipertanggungjawabkan. Soalnya, kata Irwan, kuliahnya sendiri tersendat.

“Dulu itu saya kuliah enggak bener, banyak ngeyelnya sampai suatu hari saya enggak mau kuliah,” ucap Irwan. “Kami lima bersaudara enggak ada yang tamat kuliah.”

Irwan berusaha tidak menyia-nyiakan kepercayaan orangtuanya atas keputusannya berhenti kuliah. Kini pabrik PT Sidomuncul bukan hanya menghidupi ribuan pegawai pabriknya, melainkan membantu para petani yang tergabung dalam 100 kelompok tani. Pabrik yang terletak di Semarang ini sering menjadi tempat observasi maupun tur belajar baik siswa dari dalam dan luar negeri. Hampir 8.000 pengunjung dalam sebulan mendatangi dan melihat langsung proses pembuatan jamu Sidomuncul.

“Target tahun ini dan seterusnya jadi 10.000 tiap bulan. Kami juga sering kedatangan mahasiswa asing untuk belajar atau melakukan penelitian di sini,” tutur Irwan.

Tempo.co

The post Ini Cerita Bos Sidomuncul tentang Rahasia Suksesnya appeared first on SWA.co.id.


Jika Tax Amnesty Gagal, Ini Dampaknya

$
0
0
Tim Penyuluh KPP Pratama Jakarta Tamansari Satu Menjelaskan Tatacara Penyampaian SPT melalui e-Filing

 

Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Yustinus Prastowo mengingatkan, jika pemberlakuan pengampunan pajak (tax amnesty) tertunda, berpotensi menurunkan kredibilitas pemerintah. Dampak lainnya, kepercayaan wajib pajak menurun dan ada penilaian negatif terhadap negara yang terancam tersedot likuiditasnya.

Meski demikian, pengampunan pajak tetap harus dirancang dengan matang. “Perluasan akses ke data perbankan, integrasi NIK (nomor induk kependudukan) dan NPWP (nomor pokok wajib pajak), perbaikan koordinasi dan integrasi sistem administrasi, serta konsistensi penegakan hukum adalah ranah yang mesti digarap se

Tim Penyuluh KPP Pratama Jakarta Tamansari Satu Menjelaskan Tatacara Penyampaian SPT melalui e-Filing

Tim Penyuluh KPP Pratama Jakarta Tamansari Satu Menjelaskan Tatacara Penyampaian SPT melalui e-Filing (sumber foto: www.pajak.co.id)

upan dana APBN merealisasikan program pemerintah. Di sisi lain, pengampunan berdampak pada peningkatan wajib pajak dan basis pajak secara signifikan. “Akhirnya pelaku usaha informal juga dapat masuk ke sistem formal dan mengakses layanan pemerintah dan perbankan,” ucap Yustinus.

Menurut Yustinus, langkah pemerintah adalah peluang menawarkan pengampunan sebelum keterbukaan menjadi sarana rekonsiliasi data yang efektif menuju sistem perpajakan baru melaluitax amnesty. Sebab, Indonesia belum siap menerapkan praktek pemungutan pajak yang ideal. “Kita paham pula berbagai keterbatasan dan impitan yang tak jarang mempersempit ruang penegakan hukum.”

Pengampunan pajak yang disertai repatriasi dana diyakini mampu membangkitkan perekonomian nasional dan menciptakan investasi baru, penciptaan lapangan kerja baru, dan pembiayaan berbagai program. Ditambah lagi, pemberlakuan Base Erosion and Profit Shifting (BEPS) Action Plan yang berisi pertukaran informasi otomatis (Automatic Exchange of Information) terkait keterbukaan informasi perbankan mulai berlaku pada 2018. “Jika dimampatkan, kita menuju era di mana wajib pajak akan semakin sulit menemukan sarang persembunyian pajak yang dikemplang,” Yustinus berujar.

Ia mengatakan pengampunan pajak ini masuk akal diberlakukan karena aset yang besar tersimpan di luar negeri. Berdasarkan data Tax Justice Network (2010), tercatat ada US$ 331 miliar atau setara Rp 4.500 triliun aset orang Indonesia ditempatkan di negara suaka pajak (tax haven). Global Financial Integrity (2013) menempatkan Indonesia sebagai negara peringkat ke-7 yang memiliki aliran dana haram ke luar negeri dengan aliran dana Rp 200 triliun setahun.

Tempo.co

 

The post Jika Tax Amnesty Gagal, Ini Dampaknya appeared first on SWA.co.id.

Targetkan Jadi 5 Besar di 2021, Ini yang Dilakukan MUF  

$
0
0
Stanley Setia Atmadja, Direktur Utama Mandiri Utama Finance

 

PT Mandiri Utama Finance (MUF) menargetkan menjadi lima besar perusahaan multifinance terbesar di Indonesia pada 2021. MUF ingin meraih 7 persen pangsa pasar sepeda motor baru dan 3 persen mobil baru secara nasional.

“Tahun pertama ini kami memang lebih fokus untuk memperluas jaringan bisnis MUF,” kata Stanley Setia Atmadja, Direktur Utama MUF, dalam keterangan tertulisnya, Senin, 22 Februari 2016.

Stanley optimistis dapat meraih target 5 besar perusahaan multifinance nasional. Selain itu ia menargetkan hingga akhir tahun jaringan usaha MUF mencapai 35 kantor operasional. Dalam lima tahun nanti akan bertambah lebih dari 200 kantor.

Stanley Setia Atmadja, Direktur Utama Mandiri Utama Finance

Stanley Setia Atmadja, Direktur Utama Mandiri Utama Finance

MUF juga menargetkan dapat menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 3,2 triliun tahun ini. Stanley menilai Rp 1 triliun akan dialokasikan pada segmen sepeda motor bekas. Sebanyak Rp 700 miliar untuk sepeda motor baru, Rp 800 miliar untuk segmen mobil bekas dan Rp 700 miliar untuk mobil baru.

Sementara itu untuk lima tahun ke depan, MUF akan membidik target pembiayaan hingga Rp 30-40 triliun. Saat ini saham MUF masih dimiliki Bank Mandiri sebanyak 51 persen. Selain pengembangan, kata Stanley, juga akan meningkatkan sisten teknologi informasi serta menguatkan kapasitas dan kualitas jaringan pemasaran.

Direktur Utama Bank Mandiri Budi G. Sadikin mendukung upaya ekspansi bisnis MUF. Ia meyakini sinergi yang dibangun akan mendukung keberhasilan MUF mencapai target. Portofolio produk pembiayaan yang ditawarkan, kata dia, disertai pengelolaan risiko yang kuat juga akan menjamin tercapainya target MUF ke depan.

Tempo.co

The post Targetkan Jadi 5 Besar di 2021, Ini yang Dilakukan MUF   appeared first on SWA.co.id.

Resep CEO Proxsis Mengembangkan Bisnis dan Investasi Pribadi

$
0
0
Proxis

Rudy Maulana adalah pendiri sekaligus CEO Proxsis Consulting Group di tahun 2005. Mantan pegawai PT Schlumberger Indonesia ini merintis usahanya dari nol. Ia memberanikan diri untuk menggeluti bisnis jasa konsultan setelah dua tahun menjadi pegawai di salah satu perusahaan konsultan. Rudi akhirnya memutuskan untuk menggeluti bisnis konsultan International Organization for Standardization (ISO). Kini, perusahaannya telah memiliki 12 unit bisnis yang terintegrasi dalam bidang menajemen serta telah mempunyai kantor cabang di Surabaya. “Saat memulai Proxsis, saya hanya memiliki satu karyawan dan petugas office boy. Waktu itu, saya menyewa kantor di Pondok Pinang Jakarta yang luasnya 3×3 meter,” kata Rudi.

Menurutnya, PT Proxsis Solusi Bisnis dibesut tahun 2005. “Modalnya hanya akta notaris mendirikan perusahaan dan dua karyawan,” ucapnya. Dengan demikian, dana yang dikucurkan untuk mendirikan dan mengoperasikan perusahaanya tidak terlalu menyedot kocek pribadinya. Makna Proxsis adalah proses dan sistem dalam menjalankan manajemen perusahaan. Konsultasi yang diberikan Rudi adalah membantu bisnis-bisnis untuk improve proses dan sistem manajemen.

Proxis

“Sebenarnya saya sudah merintis Proxsis ketika menjadi freelancer trainer di tahun 2003,” imbuhnya. Kliennya bervariasi dari perusahaan minyak dan gas, telekomunikasi dan informasi, BUMN, dan perbankan. Sebut saja Chevron Indonesia, PT Pertamina (Persero), Total Indonesia, PT Pertamina Hulu Enegri , dan PT Energi Mega Persada.

Bisnis Rudi merambah ke sektor lainnya dengan mendirikan PT Proxsis Manajemen International, PT Proxsis Solusi Manajemen, dan PT Sinergi Solusi Indonesia. Rudi meraih gelar Master bidang Manajemen dan Bisnis Internasional dari Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI) Jakarta dan Monash University (2000-2001). Sarjana Teknik dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, ini pernah dianugerahi penghargaan The Best Training and Consulting Firm 2015 dari Indonesia Business Professionals and Education Award.

Kantor pusatnya di Gedung Permata, Jakarta. Sedangkan kantor cabangnya di Wisma Sier, Surabaya, Jawa Timur. Dia membeli ruang perkantoran di Jakarta dan Surabaya, Jawa Timur. Kedua ruang perkantoran itu disewakannya kepada klien atau konsultan pelatihan ISO. Tarif sewanya kompetitif dengan ruang sejenis di hotel-hotel berbintang tiga.

Rudi mengombinasikan kiprahnya di dunia usaha sambil mengelola investasi pribadinya. Ayah dari tiga anak ini membeli sejumlah produk investasi. Ia mengucurkan modalnya di pasar saham dan properti. “Investasi di saham hanya dua tahun saja di tahun 1998 sampai 2000. Waktu itu modalnya Rp 100 juta. Saya mendapat return 10% hingga 20% ketika saya keluar dari pasar saham,” ucapnya. Rudi memindahkan asetnya dari pasar saham ke reksa dana saham dan campuran. Namun, dia tidak lama berinvestasi reksa dana. Menurutnya, imbal hasil dari reksa dana itu relatif terbatas. Rudi pun mengubah haluan di bisnis peternakan.

Lagi-lagi, investasinya tidak sesuai yang diharapkannya. “Karena risikonya sulit diukur, bisnis peternakan sangat terpengaruh olhe kenaikan harga-harganya sangat sulit diprediksi,” ucap Rudi. Bisnis peternakan hanya dilakoninya sekitar 2-3 tahun sejak tahun 2001. Ia pun mencari-cari ladang bisnis yang menggiurkan untuk menggandakan modalnya. Karena itu, Rudi menentukan sikapnya untuk mengarungi bisnis konsultan ISO sejak tahun 2005 itu. Alasannya, kata Rudi, karena perusahaan lokal belum banyak yang berkecimpung di bisnis ini.

Bisnisnya berkembang biak karena mendapat kepercayaan dari perusahaan untuk memberikan pelatihan dan konsultasi ISO. Pada 2006, Rudi mendapat suntikan modal dari investor. Ia mengelolanya dengan cermat agar Proxsis semakin melejit bisnisnya. “Saat ini sudah ada 12 unit bisnis yang dikelola empat perusahaan. Bisnis Proxsis tumbuh 50% per tahun,” cetusnya. Keuntungan dari bisnis Proxsis mempertebal dompetnya. Ia mengalihkan sebagian keuntungan dengan membeli dua unit properti di Jakarta. “Saya menyewakannya untuk pendapatan pasif,” tandasnya. (***)

The post Resep CEO Proxsis Mengembangkan Bisnis dan Investasi Pribadi appeared first on SWA.co.id.

Cara Linda Sudarsono Mendongkrak Pamor Batik

$
0
0
Linda Sudarsono, Pemilik Batik Lasem

Tak ada istilah terlambat untuk memulai sesuatu yang baru. Termasuk dalam mengembangkan usaha. Itulah yang dilakukan Linda Sudarsono (kini 46 tahun), yang memulai bisnis sebagai pengusaha Batik Lasem 6 tahun lalu. “Kenapa mulai bisnis di usia 40? Kan ada ungkapan: Life begins at forty,” katanya seraya tersenyum.

 

Uniknya, Linda mengaku sebenarnya  tidak memiliki latar belakang pendidikan atau pekerjaan di bidang  fashion. Ia juga mengaku sebelumnya tidak terlalu mengenal seni batik. Dalam kesehariannya, Linda sendiri lebih suka memakai kaus dan celana jins.  “Sebenarnya, semua mengalir saja. Awalnya, saya tidak terlalu menyukai batik, dan tidak berniat untuk jadi desainer,” katanya.  Lalu, setelah terjun ke bisnis batik, mengapa ia memilih Batik Lasem?  “Karena saya ada ‘darah Lasem’ dari garis Papa,” katanya lagi.

 

Menurut wanita kelahiran Jakarta 27 September 1969 ini, awalnya ia menjadi pengusaha dan desainer batik secara tidak sengaja pada November 2010. Maklum, ketika itu batik baru mulai booming. Iparnya mengajaknya berbisnis batik. Namun praktiknya, saudaranya itu tidak punya waktu untuk menjalankan bisnis batik tersebut. “Akhirnya saya jalankan sendiri. Tadinya cuma mau menjual kain karena ipar saya paham kain.  Tapi,  saya ini orangnya nggak sabaran. Akhirnya saya buat baju, terus dijual ke teman-teman,” tuturnya.

 

Dengan modal awal sekitar Rp 30 juta, Linda mulai mengembangkan usaha pembuatan batik. Didukung tiga orang penjahit, Linda pun mulai merancang dan membuat batik tulis dengan merek Batique by Linda. Harga jualnya mulai dari Rp 350 ribu hingga Rp 5 jutaan per potong. “Dari dulu, saya sebenarnya tidak punya bakat menggambar atau menjahit. Saya hanya menjelaskan secara terperinci ke penjahit: maunya begini, bentuk dan modelnya seperti apa,” ungkap Linda.

 

Order pertama yang diterimanya adalah merancang gaun untuk  klien pertamanya, yang tak lain sahabatnya sendiri, Veronica (Vonny) Lawantara.Vonny kemudian memotret gaun batik itu dan menggunakannya sebagai display picture BlackBerry Messenger. Dari situ, kisah sukses dimulai. Selanjutnya Linda merancang blus untuk Vonny, kemudian baju baby doll, kemeja pria untuk bekerja, gaun cocktail, hingga ia menerima pesanan 100 potong seragam batik kantoran.

Linda Sudarsono, Pemilik Batik Lasem

Linda Sudarsono, Pemilik Batik Lasem

 

Setelah mengikuti berbagai pameran, baik di dalam maupun luar negeri, popularitas Batique by Linda semakin meluas.  Order pun makin deras.  Produk batik Linda dipajang di gerai keren seperti di Grand Indonesia (Alun Alun Indonesia), Kemang Village,  Central Park, dan di gerai-gerai yang ada di Bali.

 

Kini, istri Asan Sutjianto ini tak cuma membuat dan menjual Batik Lasem.  Belakangan  Batik Cirebon dan Batik Yogya pun digarapnya. Untuk pasokan bahan bakunya, Linda sudah menjalin kerja sama dengan para perajin batik, yaitu dengan lima perajin di Lasem, tiga orang di Cirebon, dan dua orang di Yogya.

 

Menurut alumni Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti Jakarta ini, banyak orang yang menjual batik. Karenanya, salah satu strategi yang dilakukannya agar Batique by Linda dilirik pasar adalah dengan membuat batik yang lebih spesifik. Linda pun menegaskan diri untuk tidak menjual batik print. Lebih dari 80% batik yang diproduksi Linda merupakan batik tulis, sedangkan sisanya batik cap. “Kalau batik cap, saya masih mau karena batik jenis ini melalui proses rumit. Untuk menjangkau berbagai segmen, saya memadukan batik cap dan tulis agar harganya lebih miring,” Linda menjelaskan.

 

Selain itu, ibu dua anak ini juga aktif berpromosi, seperti di media sosial Instagram. Ia tergolong rajin mengikuti berbagai pameran, baik di dalam maupun luar negeri. Rupanya sambutan pasar terhadap produk batik buatan Linda cukup bagus. Ia mengaku ketika fashion show di Jepang pada Oktober 2015 sempat terharu karena apresiasinya sangat bagus.

 

Saat ini, jumlah produksi Batique by Linda mencapai lebih dari 200 potong setiap bulan. Menurut Linda, pihaknya tidak terlalu banyak menyimpan stok.  Justru salah satu kekuatan Batique by Linda adalah kemampuannya memproduksi secara customize. Dengan begitu, produk batik yang dijual Linda tidak pasaran. Juga, pendekatan dan desainnya dilakukan secara personal. “Saya melakukan pendekatan personal dan mendesainnya secara khusus. Itu yang membuat klien merasa baju yang saya buat itu sebagai a private collection, tidak mungkin sama dengan baju orang lain,” Linda memaparkan.

 

Tak hanya customize, busana batik Batique by Linda juga diproduksi dengan berbagai model, seperti crop top, celana pendek, blus, baju muslim, busana cocktail party, dan sebagainya. “Saya mau menunjukkan bahwa batik bisa dipakai  semua orang dan tidak hanya dipakai untuk kondangan saja,” ucap Linda, yang pada Mei nanti mendapat beasiswa dari Kedubes Australia untuk belajar short course di Brisbane, Australia.  Ke depan, Linda berharap bisa memiliki  gerai batik sendiri.

 

Salah seorang pelanggan setia Batique by Linda,  Vonny Lawantara, mengaku puas menggunakan batik karya sahabatnya itu. Menurut Vonny, kebanyakan motif busana batik membosankan. Ini berbeda dari batik yang didesain Linda, yang dinilainya mampu memadukan dua motif batik yang berbeda. Selain itu, modelnya pun unik, tidak membosankan, dan yang tak kalah penting, harganya reasonable dengan kualitasnya. “Sampai sekarang saya sudah punya koleksi Batique by Linda sekitar 100 (potong).  Satu lemari dua pintu saya khusus untuk Batique by Linda,” ucap Vonny sambil tertawa. “Semoga Linda tetap semangat dan mau belajar terus, walaupun dia sudah cukup kreatif,” katanya lagi mendoakan. (Riset: Sarah Ratna Herni)

 

 

The post Cara Linda Sudarsono Mendongkrak Pamor Batik appeared first on SWA.co.id.

Mantan Pengacara yang Berkibar di Bisnis Fashion Muslim

$
0
0
Hikmah Saleh Ahamad

 

 

Sebagai negara berpenduduk Muslim terbanyak di dunia, pasar busana muslim terus tumbuh di industri mode Indonesia. Bahkan, beberapa tahun terakhir, hijab menjadi tren fashion seiring semakin menggeliatnya “kesadaran” kaum Muslimah mengenakan busana syar’i. Tak pelak, sejumlah model busana muslim, seperti kaftan dan gamis menjadi primadona di bisnis ritel busana muslim dan melambungkan busana muslim dalam lanskap mode tersendiri di Tanah Air. Dan, Jakarta menjadi poros utama bisnis ritel fashion busana muslim.

 

Peluang besar itu ditangkap dengan cermat dan jeli oleh Hikmat Saleh Ahmad. Lewat bendera Hikmat Fashion, pria berdarah Irak ini sejak 2012 menjajaki pasar Indonesia. Tak tanggung-tanggung, Hikmat – begitu pria ramah ini akrab disapa – mendirikan pabrik di Kawasan Berikat Nusantara Marunda, Jakarta Utara. “Salah satu alasan kami masuk Indonesia adalah negara ini berpenduduk Muslim terbanyak di dunia. Selain kondisi tersebut menjadi peluang pasar yang sangat bagus bagi kami, di sisi lain kami juga ingin mengenalkan kepada dunia sebuah busana yang elegan dikenakan kaum perempuan, tidak terbatas pada Muslimah, tapi non-Muslimah juga bisa mengenakannya,” papar Hikmat kepada SWA di butik Hikmat Fashion, di kawasan Kelapa Gading, Jak-Ut.

 

Hikmah Saleh Ahamad

Hikmah Saleh Ahamad

Sebelum merangsek pasar Indonesia, Hikmat yang pada 1 Januari lalu genap berusia 36 tahun, lebih dulu menggarap pasar Timur Tengah, Eropa dan Amerika Serikat. Pergumulan dengan dunia bisnis dilakoninya sejak semasa kuliah. Bersama temannya, Hikmat – yang sejak SMP sudah suka mendesain – membuat sendiri abaya dan menjualnya secara grosir. Abaya adalah busana muslim yang biasa dikenakan perempuan Timur Tengah. Modelnya mulai dari yang sederhana sampai mewah. Ada pula yang berwarna hitam saja. Di Indonesia, abaya lebih dikenal sebagai gamis. Tentu saja model dan warnanya lebih beragam. “Abaya adalah busana syar’i untuk segmen Muslimah yang mirip dengan gamis. Asalnya dari budaya Timur Tengah. Abaya selalu identik dengan warna hitam,” CEO Hikmat Fashion ini menjelaskan.

 

Sempat menjadi pengacara di Baghdad, lulusan College Law of Baghdad, Irak ini di tahun 2000-an fokus mengembangkan bisnis fashion-nya. Lewat bendera Hikmat Fashion, ia mengaku mantap menjadi pengusaha garmen abaya. “Jadi pengacara itu harus banyak bohongnya, saya tidak suka,” kata Hikmat yang sempat mengenyam pendidikan formal di bidang fashion di Esmod Syria, Baghdad. Damaskus di Suriah dipilihnya untuk membangun pabrik abaya. Produknya diekspor ke sejumlah negara, mulai Timur Tengah, Eropa, hingga AS. Sejak 2005, ia dan keluarga memilih menetap di Damaskus.

 

Konflik berkepanjangan di Timur Tengah membuat bisnisnya tersendat. Akhirnya, ia memilih kembali dan menjalankan bisnisnya di Indonesia. “Saya memilih balik ke Indonesia karena juga lebih dekat dengan bahan baku seperti kain,” katanya. Selama menjalankan bisnis di Damaskus, bahan baku kain memang dipasok dari Indonesia. Menurutnya, kain Indonesia sudah dikenal para desainer luar negeri karena kualitasnya bagus dan harganya lebih terjangkau. “Sejak dulu, kain produksi Indonesia itu terkenal bagus kualitasnya dan harganya lebih terjangkau. Di luar negeri, kain Indonesia jadi pilihan daripada China walaupun harganya lebih murah. Soal kualitas, jauh dari Indonesia,” paparnya.

 

Indonesia dipilih sebagai basis produksi Hikmat Fashion adalah strategi Hikmat untuk perluasan pasar dan memenuhi kebutuhan pasar ASEAN seperti Malaysia, Brunei Darussalam dan Singapura. “Kami terus melebarkan pasar ke mancanegara,” ujarnya. Untuk menjajaki pasar ASEAN, selain membangun pabrik di Jakarta, ia membuka kantor perwakilan di Kuala Lumpur, Malaysia. Diakuinya, produk Hikmat Fashion cukup diterima di pasar internasional. “Selain di Asia Tenggara, kami juga mengekspor produk busana ke kawasan Asia Timur hingga ke daratan Afrika,” ungkapnya.

 

Sebagai diferensiasi, ia fokus mengembangkan desain dan produksi abaya. Menurutnya, abaya sebenarnya hampir mirip dengan gamis, tetapi abaya hadir dengan konsep busana tersendiri. “Jauh lebih elegan, modern, stylish, dan tentunya syar’i, serta membuat pemakainya kelihatan anggun dan menawan,” ungkapnya. Selain abaya, Hikmat Fashion juga memproduksi beberapa jenis busana muslimah lain seperti manto (blazer), dan mayoritas memang jenis busana yang berasal dari kawasan Timur Tengah.

 

Diakuinya, kelebihan Hikmat Fashion dari merek lain adalah bahan, aksesori dan desain abaya yang semuanya berkualitas tinggi. Di samping itu, mengedepankan customer-oriented. “Abaya hasil produksi kami merupakan hasil karya dan desain kami sendiri,” ujar Hikmat yang mendesain sendiri koleksi Hikmat Fashion bersama sang istri, Ataa Alsaffar.

 

Desain abaya Hikmat tidak ingin mengikuti arus model yang sedang berkembang di Indonesia. Ia ingin desain abayanya selalu berbeda. Setiap bulan, sekitar 30 desain dibuat dan disimpan sampai tiba waktunya diproduksi. Memproduksi abaya bisa disesuaikan dengan order, bisa pula dengan desain yang telah dibuatnya. “Saya akan malu jika membuat abaya dengan model yang sama dengan desainer lain. Saya merasa gagal karena nggak bisa bikin yang lebih bagus,” ucapnya.

 

Untuk mendapatkan desain yang menarik, Hikmat dan istrinya mengambil beberapa inspirasi dari tayangan fashion show merek terkenal seperti Gucci, Chanel dan lainnya, kemudian dimodifikasi sana sini. Itu sebabnya, sampai saat ini, Hikmat masih enggan menggunakan kain tradisional Indonesia seperti batik. Ia melihat banyak desainer yang sudah mengeksplorasi kain tradisional untuk desain busana muslim, termasuk abaya atau gamis. Ia mempertahankan abaya seperti dari negeri asalnya, Timur Tengah. Tetap dengan ciri khas potongan simpel dan elegan. Untuk lebih mempercantik tampilannya, abaya disematkan aneka detail bordir, bebatuan dan payet. “Aplikasinya bisa di bagian dada dan ujung lengan, sehingga abaya terlihat lebih mewah dan elegan,” ungkapnya.

 

Menyasar segmen kelas menengah-atas dengan harga produk Rp 800 ribu-1,5 juta, untuk memberikan nilai lebih pada produknya, Hikmat mengaku menggunakan bahan kain kelas satu. Termasuk, aksesori yang terpasang di setiap abaya merupakan jenis aksesori terbaik, terutama aksesori yang mengeluarkan kilau-kilau cahaya. “Aksesori abaya dari Hikmat Fashion tidak cepat pudar dan terlepas dari abaya, karena dikerjakan dengan teknik detail dan quality control yang sangat ketat,” kata Hikmat yang sempat mengenyam sekolah fashion di LaSalle College Jakarta. Contohnya, ia menggunakan jet black (superhitam) kualitas ekspor yang berasal dari Indonesia dan pernak-pernik aksesori dari Korea.

 

Sebagai pendatang baru yang ingin menjadi pelopor desain abaya di Indonesia, berbagai upaya pemasaran dan edukasi pun digeber Hikmat. Jaringan komunikasi dimanfaatkan untuk membangun brand awareness. Mulai dari mengikuti pameran, menyebar ratusan katalog ke seluruh pelanggan dan reseller, beriklan di media, dan  ambil bagian di ajang Indonesia Fashion Week 2015, hingga kegiatan public relation. Tak ketinggalan, Hikmat juga memanfaatkan kekuatan media digital dan media sosial.

 

Menurutnya, dunia online tidak hanya berisi tentang produk dan koleksi busana Hikmat Fashion. Ia juga menampilkan artikel yang informatif dan menambah pengetahuan pembaca terutama tentang abaya, gamis, hijab, busana syar’i, kisah inspiratif, dan hal menarik lainnya.  “Kami juga ingin memberikan nilai tambah kepada fans yang sudah lebih dari 15 ribu orang di Facebook,” ungkapnya.

 

Keputusan memindahkan basis produksi di Indonesia berbuah manis. Saat ini, Hikmat Fashion sudah memiliki lebih dari 100 reseller yang tersebar di seluruh Tanah Air. Abayanya tersebar pula di beberapa department store ternama seperti Metro, Sarinah, Star dan Pasaraya. Untuk menyasar segmen urban, situs belanja online dipilihnya. “Sampai saat ini, kami baru memasarkan abaya Hikmat Fashion di Zalora. Ke depan, kami akan menambah jumlah kemitraan dengan situs belanja online lainnya,” katanya.

 

Tahun 2014 Hikmat Fashion berhasil menjual 50 ribu potong busana abaya, 2015 meningkat menjadi 60 ribu potong. Jika dulu kontribusi pasar lokal (Indonesia) 10%, saat ini mencapai 70%. Untuk memenuhi ekspansi pasar ke mancanegara, tahun ini Hikmat menargetkan memperluas pabrik hingga kapasitas produksi bisa menjadi dua kali lipat. Targetnya, memproduksi hingga 10-12 ribu abaya per bulan.

 

“Cita-cita saya menjadi pengacara, karena itu saya ambil jurusan hukum. Tapi jalan hidup berkata lain. Sekarang saya lebih menikmati berbisnis,” kata ayah  Mohamed Hikmat dan Osama Hikmat ini.

 

 

 

 

The post Mantan Pengacara yang Berkibar di Bisnis Fashion Muslim appeared first on SWA.co.id.

Viewing all 10659 articles
Browse latest View live